UNPACk

19. Ayah yang buruk

Korban mutilasi itu kini telah berada di ruang autopsi. Sastra pun mulai melancarkan aksinya. Ketika petugas tengah keluar ruangan autopsi mayat, Sastra mulai mencari pisau yang digunakan Gemini untuk memotong tubuh korban. Setelah pisau itu ditemukan,Sastra lanjut mencuci pisau itu hingga benar-benar bersih dan mengolesi pisau itu menggunakan darah seekor kucing diluar gedung yang sempat ia lukai kakinya tadi. Setelah selesai, ia langsung meletakkan pisau itu ditempat semula dan pergi meninggalkan ruang autopsi.
Malam harinya, Sastra yang telah mengetahui nama dari korban pun pergi kesebuah Club malam. Disana ia mengenakan sebuah kemeja hitam dan sebuah topi. Disana ia bertemu dengan seorang wanita penghibur yang tak lain adalah mantan kekasih dari korban. Sastra membius si wanita dan mengambil air liur dari si wanita dan lanjut pergi dari club itu.

                            ☠️☠️☠️☠️

Pukul 22.00

Leora yang berniat membawakan makan malam untuk Ace dan Delio pun tampak bersemangat. Ia berpikir, mungkin para laki-laki memiliki sifat malas untuk memasak dan suka makanan instan, sehingga ia berinisiatif untuk memasak dan membawakan makanan itu untuk Ace dan Delio.

“ makanan gue jelas lebih sehat daripada yang dijual orang pinggir jalan” gumam Leora berbangga diri.
Setelah sampai dirumah Ace, Leora tampak bingung ketika mendapati pintu rumah Ace terbuka.

“ biasanya tutupan rapet tuh rumah, tumben dibuka, apa ada tamu?” pikir Leora.

Ia pun langsung masuk ke rumah Ace tanpa permisi.

“ ACE LO DIMANA? INI GUE BAWAIN LO MAKAN” panggil Leora dengan urakan.

Namun tak ada jawaban dari orang rumah. Ketika berada di ruang utama,Leora mendapati Ace tengah tertidur didepan laptopnya.

“mungkin dia capek” pikir Leora.

Leora pun mencoba membenahi posisi tidur Ace dan mencarikan selimut untuknya. Ketika akan menyelimuti Ace, Leora tampak terpesona ketika memandang pria itu.

“ ganteng banget bjir cowok gue, moga kita jodoh, amiin”

Delio yang datang dari arah luar pun memergoki Leora dan mulai menggodanya.

“ iiiiii lo ngapain dih disini, apel ya cieee, dia baru tidur”

“ jangak sok tau ya, gue kesini Cuma mau nganter makanan” ucap Leora.

“ lo pengin kita obesitas apa? Bawain makan malem jam segini, noh liat jam udah jam sepuluh ini, waktunya orang tidur”

“ ya nggak papa, biar kalian kenyang”

Mendengar keributan yang terjadi, Ace pun terbangun. Dalam keadaan setengah sadar dan mata yang lengket, ia memperhatikan kedua temannya itu yang tengah berdebat.

“ Ace lo mau kan makan makanan gue” tanya Leora.

“ ada berapa?”

“ tiga”

“ gue minta dua”

Leora pun tersenyum bahagia dan langsung menyodorkan dua bungkus makanan.

“ makasih”

Ace pun membawa makanan itu kelantai dua dan masuk kedalam kamarnya.Leora menatapi kepergian Ace dengan perasaan sedikit kecewa.

“ dia Cuma mau makanannya?padahal gue kesini sekalian mau ketemu dia, eh dianya malah pergi”pikir Leora sedih.

Leora pun pulang dengan keadaan lesu.delio yang melihat Leora murung pun peka dan langsung menemui Ace di kamarnya.

“ lo nggak mau ngobrol bentar gitu sama cewek itu?” tanya Delio.

“nggak, kayak kurang kerjaan aja” jawab Ace sambil memakan makanan dari Leora.

“setidaknya lo ngehargain inisiatif dia buat bawain makan buat kita”

“ dia kan emang niatnya bawain makanan, bukan buat silaturahmi”

“ lo ngga sadar apa, dia bawa tiga makanan itu buat lo, gue sama dia sendiri. Dia kesepian dan butuh temen, akhirnya dia bawain makanan buat kita biar dia ada temen buat makan bareng, setidaknya lo peka dikit lah Ace” ucap Delio menasehati.

“ terserahlah, gue capek”

Mendengar jawaban dari Ace itu pun, Delio merasa kesal dan langsung keluar dari kamar. Setelah Delio pergi, Ace meletakkan makanannya diatas meja dan membringkan tubuhnya disana. Dari arah lain muncul Wiena yang berjalan kearahnya sambil membawa segelas ai putih.

“ tidur habis makan nggak baik buat lo”

“ cerewet, hari ini gue capek , gue males diganggu”
Wiena meletakkan segelas air itu disamping makanan” lo masih mau lanjut? Handero mati tadi, lo nggak mau layat?”

“besok, biar diri gue yang lain yang layat, buat hari ini cukup”

“ telat kalo besok”

“nyocot lo bangsat, udah gue bilang biar diri gue yang lain yang ngurusin itu!!”

☠️☠️☠️☠️

Keesokan harinya, Sastra kembali keruang autopsi dan kembali melancarkan aksinya. Ia mulai mengoleskan air liur si mantan kekasih korban dimulut dan lidah korban.
Setelah aksinya selesai, ia segera datang ke penjara dan menemui Gemini palsu.

“ setelah ini kau akan bebas, jadi kembalikan putraku”
“ tunggu aku bebas”

Mendengar hal itu, Sastra pun naik pitam dan mencoba dilerai oleh petugas.

“ anakmu kembali bersama aku bebas”ucap gemini palsu.

Kemudian, terdengar suara dering telfon dari dokter forensik yang mengotopsi jasad korban.

“ pria itu bukan pelakunya, mantan kekasih korban lah yang sebenarnya pelakunya.” Ucap si dokter.

Mendengar penjelasan itu, hari itu juga Gemini dibebaskan. Mendengar kebebasan Gemini, Ace pun segera mendatangi penjara. Namun ia terlambat karena Gemini itu telah pergi dari penjara itu.

Tak berselang lama, Ace mendapati Sastra tengah mengendarai mobilnya dengan sangat kencang. Ace yang penasaran pun mencoba mengikutinya hingga sampai di sebuah rumah. Terlihat Sastra yang tampak bahagia karena sudah bisa membebaskan putranya. Namun kebahagiaan itu seketika hilang karena Sastra hanya menemukan kepala putranya yang telah terpenggal dan seonggok jasad tanpa kepala. Ace yang mengintip pun terkejut. Gemini pun datang, ia tertawa terbahak bahak hingga mengeluarkan air mata.

“ jasad yang ada di ruang auptopsi itu jasad anakmu dan kepala dari jasad diruang autopsi itu adalah kepala dari pria itu, ironi bukan? Ayah membantu membebaskan pelaku dari pembunuh putranya” ucap Gemini bahagia.

Sastra yang sangat emosi pun hendak menembak Gemini namun, Gemini telah dulu menembak kepalanya hingga ia tewas. Sastra pun amat menyesal dan menangis sambil memeluk kepala putranya. Ace yang dari tadi mengintip pun tersenyum dan pergi dari tempat itu.