Delio terduduk dikursi taman, matanya memandang kearah lampu taman yang berkedip kedip. Desiran lembut angin menerpa rambut pria itu yang acak acakan. Sepertinya pria itu tengah stress akibat penawaran dari Oscar.
"Gw bingung " Delio berdecih pelan sambil mengacak acak rambutnya..
Setelah entah berapa lama pria itu duduk di kursi taman, akhirnya Delio mulai beranjak dari posisi duduknya dan mulai meraih sebuah foto yang ada di kantong celananya. Ia memandangi foto itu dan memegangnya erat erat hingga tanpa pria itu sadari air mata mulai terjun dari matanya.
☠️☠️☠️☠️
Di malam yang gelap dan lalu lalang kendaraan yang sepertinya tidak kunjung menyepi serta sorot lampu yang terang kecuali sorot lampu ujung itu, lampunya redup tak seperti lampu lampu lainnya. Dari arah jalan yang sepi, Gemini berjalan sempoyongan hingga ia terjatuh dibawah sorot lampu jalan yang redup. Tangannya terus memegangi perut sebelah kanannya yang mulai mengeluarkan darah. Ia lemas tak berdaya, apalagi jahitan di perutnya yang belum kering itu sudah digunakan untuk menyiksa Ratna tadi. Ia mengumpat dalam hati, "lemah" Bukankah perjalanan masih panjang? Tapi mengapa luka kecil seperti ini sudah membuatnya terkapar? Pria itu tersenyum kecut dan memaksakan tubuhnya untuk terus berdiri dan melanjutkan perjalanannya ke rumah besarnya.
Disisi lain, Davindra yang selesai membersihkan TKP pun merasa khawatir pada keadaan Gemini, bagaimana keadaannya sekarang? Bukankah ia habis ditikam temannya? Lantas Davindra yang khawatir pun menghubungi Seorang wanita yang tak lain adalah Wiena.
"Aku merasa khawatir dengan pria itu, coba cek kondisinya"
"Bagaimana sih ayah, Ace kan sedang terluka, kenapa malah dibiarin pergi sih!? "
" Makanya, sekarang kamu cari dia, takutnya dia mati di jalan"
" Hiih ayah jangan ngomong gitu, hidup Ace masih panjang!! "
" Yasudah, cepat cari dia
"Iya iya"
Wiena pun bergegas mengambil mobilnya yang terparkir di garasi dan kemudian menarik gasnya dalam dalam. Wanita itu tampak khawatir akan kondisi Psicopat itu.
"Lo harusnya jangan keras kepala bgst!! " Ia bergumam dan raut wajah gelisah tampak di wajahnya.
Tak lama dari itu ketika ia melewati jalanan yang sepi, ia menemukan seorang pria berjalan sempoyongan, ya dia adalah Gemini. Tanpa pikir panjang Wiena langsung menghampirinya. Wiena membunyikan klakson mobilnya tepat dibelakang Gemini. Pria itu pun langsung menodongkan sebuah pisau kearah mobil hitam yang berada didepannya.
"Ini gue" Ucap Wiena sembari keluar dari mobil.
Melihat bahwa orang yang ada didalam mobil adalah Wiena, Gemini pun menurunkan pisaunya dan jatuh tak sadarkan diri. Sepertinya pria itu sudah tidak kuat untuk menahan luka robek di perutnya.Wiena pun dengan sigap membopong pria itu masuk ke mobil dan langsung membawanya ke rumah sakit.
☠️☠️☠️☠️
" Hiish, Delio gw telpon kenapa ngga diangkat? Ini Ace juga kenapa malah minggat sih? " Leora berucap sambil berjalan mondar mandir di Koridor rumah sakit dan terus menghubungi rekan dari Ace itu. Tak selang beberapa lama, seorang pasien datang disertai banyaknya dokter yang mengerumuninya, dan... WIENA?? Leora pun tersentak kaget ketika menyadari adanya Wiena di tengah kerumunan dokter itu.
"Ngapain bu Wiena dateng ke rumah sakit? Emangnya siapa sih itu pasiennya? Kayaknya kritis banget" Ucap Leora penasaran.
Kerumunan dokter dan pasien itu pun melewati koridor rumah sakit tempat Leora berdiri. Dari sela sela kerumunan itu terlihat wajah dari pasien yang tak lain adalah
ACE!!!

KAMU SEDANG MEMBACA
UNPACk
General FictionKorupsi, adalah hal yang lumrah terjadi di dunia politik. Tuan Damian Altero, ketua partai besar sekaligus calon wali kota di ibu kota.Merupakan anggota dari Han Corporate yang diketuai ketua Handero atau yang akrab di panggil ketua Han yang mem...