26. Hubungan yang Membaik

8 1 0
                                    

Di ruangan yang serba putih itu, Delio tampak tengah menjalani proses oprasi. Sungguh luka yang diterima pria itu cukup parah hingga perlu di oprasi. Disaat Delio tengah di oprasi itu, ada Ace yang masih setia menunggu di depan ruangan. Tanpa disangka sangka, Leora juga berada di rumah sakit itu. Ace pun membulatkan matanya karena terkejut melihat keberadaan wanita itu di rumah sakit ini.

" Ngapain tuh cewek kesini? " Pikir Ace.
Ace pun mengikuti kemana perginya wanita reporter itu. Pembuntutan Ace pada Leora  berujung pada ruang dokter William.

" William? Kaya pernah denger" Gumam Ace setelah melihat papan nama ruangan yang terpasang diatas pintu ruangan yang tertutup rapat. Namun Ace yang jeli pun melihat adanya celah pada jendela yang tak tertutup rapat, sehingga Ace dapat melihat apa yang sedang Leora lakukan di dalam ruangan itu.

" Shit, bebenguk dokternya ngga keliatan!! " Ace mengumpat dalam hati.

Terdengar suara samar samar percakapan Leora dan William. 

NATHALIE??

Ace membulatkan matanya ketika mendengar nama Nathalie terdengar cukup jelas di percakapan antara Leora dan dokter William.

" Apa hubungannya dokter itu sama Nathalie? Apa dia tau sesuatu? " Gumam Ace bertanya tanya.

Tiba tiba ada yang menepuk pundaknya dari belakang, hal itu membuat Ace terkejut dan refleks menarik pergelangan tangan orang yang menepuk pundaknya. Ketika Ace menoleh kearah orang yang menepuk pundaknya ternyata ia adalah seorang dokter. Dokter itu juga terkejut ketika tangannya ditarik oleh Ace.

" Maaf jika mengejutkan anda pak" Ucap dokter sambil nenarik pergelangan tangannya yang masih ditarik oleh Ace.

Ace pun melepaskan genggamannya dan terlihat cukup kaku didepan dokter.
" Saya juga minta maaf pak telah menarik tangan  anda" Ucap Ace dengan raut muka teduhnya.

" Tidak mengapa pak, oiya pasien Delio telah selesai dioperasi dan operasinya berjalan lancar, dan akan kami pindah ke ruang inap " Jelas pria berusia setengah abad itu.

Ace pun membuat kurva tipis yang terlihat jelas di raut wajahnya yang penuh lebam.

" Terimakasih pak"

Dokter itupun menatap kearah Ace dan pandangannya berpindah ke arah ruangan yang jendelanya terbuka, bola mata Ace mengikuti arah pandangan dokter yang berakhir di ruangan itu. Dengan cekatan, Ace menutupi jendela itu dengan tubuhnya.

Dokter pun pergi meninggalkan Ace yang terus menatap kearahnya dengan tajam.

Klek

Sepertinya gagang pintu ruangan akan ditarik oleh seseorang, membuat Ace harus bersembunyi.

" Kalau ada informasi lain, kabari saya ya pak" Terdengar  suara Leora keluar yang mulai keluar dari ruangan, disusul oleh dokter William tepat di belakang Leora.
Ace membulatkan manik hitam miliknya ketika melihat wajah William yang tampak ia kenali.

Dret

Dret

Ponsel Ace berbunyi yang membuatnya terjejut. Ia segera mengambil benda gepeng di sakunya dan segera mematikannya. Mendengar ringtone HP di sekitar situ, membuat Leora menoleh kearah sekitar, beruntung bagi Ace karena dirinya sempat untuk bersembunyi didalam ruang obat.

" Siapa juga yang nelfon bangsat" Ia mengumpat dalam hati dan meraih benda gepeng yang sempat ia masukan ke dalam saku celananya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
UNPACkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang