20.ramen.

986 104 18
                                    


Jaehyun berjalan dengan pelan menuju rumah kaca tempat renjun bekerja, sejak pagi sampai sekarang otaknya tidak berhenti mencari cara agar renjun mau bertanggung jawab mengenai kejadian kemarin sore, kejadian saat omega itu mencium leher dan dadanya saat puncak heat kemarin, alhasil karena kejadian itu membuat leher dan dada jaehyun sudah tidak perjaka lagi.

Langkah jaehyun berhenti, dari kejauhan dapat jaehyun lihat sosok omega yang sedang di carinya beristirahat di bawah pohon apel. tanpa sadar senyuman tipis terukir di bibir alpha itu ketika melihat omega itu masih menggunakan pakaian yang kemarin dirinya pakai kan.

Blusss...

Semburat merah muda tiba-tiba muncul di ke dua pipi nya, otak kotornya tiba-tiba berperan dengan aktif mengulang kembali kejadian kemarin saat di mana jaehyun mengantikan pakaian omega itu, rasa lembut kulit omega yang tidak sengaja bersentuhan dengan tangan kasarnya itu masih bisa jaehyun rasakan saat ini, membuat sosok alpha itu tiba-tiba menjadi sangat malu.

Tap

Tap

Tap

Tap

Masih asik dengan dunianya, jaehyun tidak menyadari ada seseorang yang berjalan ke arahnya dan kini orang itu berdiri di depan jaehyun.

"Tuan jaehyun" panggil heachan aneh Ketika melihat tuannya yang biasanya terlihat cool kini sedang senyum seperti orang gila.

"Tuan jaehyun" panggil heachan lagi ketika di panggilan pertama tuan jaehyun  tidak menjawab ucapannya.

"Ya" ucap Jaehyun menaikan satu oktaf nada suaranya secara refleks. Jaehyun langsung mengangkat kepalanya Menatap heachan yang saat ini sedang berdiri di depannya.

"Ada apa??" Tanya jaehyun kali ini ia menggunakan nada tenang.

"Tidak ada tuan, maaf, saya hanya panik ketika melihat tuan jaehyun sejak tadi ketawa sendiri dengan wajah yang memerah, saya takut tuan jaehyun tiba tiba  kerasukan setan penunggu taman ini" ucap heachan hati hati.

"A-apa, aku tidak kerasukan hantu apapun dan aku juga tidak melihat pohon itu, aku meli- eh..di mana omega itu?" Tanya jaehyun saat ia menatap tempat yang tadi di pandangnya dan renjun sudah tidak ada di sana.

Seketika suasana antara jaehyun dan heachan menjadi canggung "Ekhemm" jaehyun berdehem untuk mengusir rasa canggung itu, pantas saja rekan kerja renjun  ini menatapnya ngeri.

"kau bisa kembali bekerja" kata itu berhasil membuat heachan menyergit alisnya bingung. Namun tetap ia mematuhi ucapan  tuan mudanya itu.

"Baiklah saya akan kembali berkerja...tapi tuan," sejenak heachan ragu untuk mengucapkan sesuatu.

"Kenapa?"

"Itu. . . Anu. . . Ta. . . pi"

"Kenapa??" Tanya jaehyun kali ini menggunakan nada penuh penekanan, agar omega itu segera mengucapkan keinginannya.

"Tapi tuan jangan marah" ucap heachan gelisah.

"Ucapkan saja apa yang ingin kau katakan"

"Emm itu anu anu. . . Emm. . . Sebenarnya  renjun ingin memakan ramen" ucap heachan akhirnya berhasil menyuarakan keinginannya.

Sebenarnya sejak melihat tuan jaehyun di taman ini heachan sudah tau kemana tujuan tuan mudanya ini, Apalagi kalau bukan untuk bertemu dengan renjun.

setiap hari tuannya ini akan selalu menyempatkan diri melihat renjun  sebelum beraktivitas di luar mansion. dan untuk ramen itu sendiri memang keinginan renjun tadi pagi.

harga ramen yang mahal membuat renjun dan heachan tidak bisa membelinya. Jadi, heachan berinisiatif memanfaatkan uang tuan jaehyun untuk mengabulkan keinginan kecil renjun. Sekaligus membuka peluang agar mereka berdua bisa pergi bersama.

Baby's Breath....Jung JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang