33. bertemu.

657 71 18
                                    

Jaehyun pergi menuju tempat di mana renjun di penjara, ia mengikuti petunjuk yang di berikan oleh renjun melalui ikatan batin sebagai mate.

Jaehyun merasa bersyukur ketika renjun di bawa ke tempat ini, renjun sempat mengamati daerah sekitarnya jadi sedikit banyaknya jaehyun bisa mengetahui gambaran di mana keberadaan renjun berada tanpa harus membuka satu ruang ke ruang lainnya.

Saat ini jaehyun berjalan keluar dari mansion utama melalui pintu belakang, ia akan pergi ke sebuah menara yang terletak di belakang mansion utama.

Dengan kewaspadaan yang tidak menurun jaehyun berjalan dengan hati hati di lorong yang menghubungkan antara mansion utama dengan menara belakang.

Mata jaehyun mengintai sekitar, ini adalah Lorong yang terlihat sangat tua bahkan di sepanjang jalan ia melihat beberapa dinding sudah hancur dan runtuh, Langit-langit nya juga sudah lapuk sampai berjatuhan ke bawah, sisi sisi tembok kotor dengan banyaknya debu dan jaring laba-laba, Lantai juga banyak yang  berlubang, Lorong ini benar-benar tua dan terbengkalai, sangat berbeda dengan keadaan mansion utama.

Di ujung lorong ini jaehyun bisa melihat ada sebuah pintu besar yang di tutupi oleh tumbuhan berambat dan pintu itu sangat berkarat.

Itu adalah pintu yang di carinya, dengan sedikit berlari jaehyun menuju pintu tua itu, ketika sudah berada di depan pintu tua itu, jaehyun bisa melihat pintu itu tidak tertutup rapat, ia melihat sedikit celah untuk mengintip keadaan di dalam penjara sebelum menyerang.

Melalui celah kecil itu jaehyun bisa melihat kondisi di dalam penjara, kondisi di sini sama dengan kondisi di lorong penghubung antara mansion dan menara,  sangat mengenaskan, atap bocor, tempat yang lembab dan remang karena cahaya matahari sangat sedikit yang masuk, dinding dengan lumut berwarna hijau dan lantai yang masih beralaskan tanah yang tidak memiliki sisi rata dengan bercak darah di mana-mana. Melalui celah kecil itu juga ia bisa mencium aroma bau amis dari darah dan aroma busuk dari bangkai manusia.

Jaehyun juga bisa melihat beberapa sel tahanan yang di huni oleh orang-orang buangan yang terlihat lemah dan mengenaskan.

'Apa-apaan ini!?' Batin jaehyun menatap tidak percaya pada pemandangan yang ia lihat melalui celah kecil pintu.

Melihat tidak ada satupun bodyguard yang berjaga di dalam ruangan itu, dengan sangat pelan jaehyun membuka pintu berkarat itu sesuai dengan postur tubuhnya agar ia bisa masuk ke dalam tanpa kecurigaan.

"Baunya benar-benar memuakkan."

Jaehyun refleks menutup mulutnya, walaupun ia sudah terbiasa dengan pembunuhan karena ia merupakan salah satu pelakunya, namun jaehyun masih belum terbiasa dengan bau mayat yang sudah membusuk lama.

"Di mana renjun!" Gumam jaehyun, masih dengan tangan yang menutup hidungnya ia memindai daerah sekitar.

Jaehyun melihat ke sisi kirinya, ia bisa melihat satu sel tahanan kecil di isi
oleh puluhan orang buangan yang terlihat lemah, kesakitan dan ketakutan, posisi mereka ada yang berbaring, meringkuk dan duduk menyender ke tembok.

Sebenarnya kondisi tubuh semua orang buangan yang berada di sel tahan itu sama,  mereka menggunakan pakaian kotor dan robek dengan noda darah dan tanah,  warna kulit yang memucat dengan luka yang terbuka tanpa di obati, dan Sebagian besar pengisi sel tahanan saat ini adalah orang yang sakit dan terluka.

"Penjahat itu benar benar bukan manusia."

"Sakit" gumam jaehyun saat tiba-tiba dadanya seperti tertekan kuat, kedua telapak tangannya mengepal menahan rasa sakit, tubuhnya refleks terjatuh ke tanah dengan nafas memburu, sialan rasa sakitnya datang lagi.

Baby's Breath....Jung JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang