6. si mungil di rumah pohon.

1.2K 104 1
                                    

Jaehyun saat ini tengah berjalan di lorong mansion keluarga Jung, tujuannya sekarang adalah hutan buatan yang berada di belakang mansion, hutan buatan yang dulu selalu menjadi tempat bermain untuk jaehyun dan ke dua kakaknya saat masih kecil.

"Pagi tuan" sapa beberapa pelayan langsung membungkuk sopan saat melihat jaehyun melewati mereka.

Jaehyun tersenyum menatap para pelayan itu.

"Pagi juga" sapa balik Jaehyun tanpa berhenti melangkah.

'tuan ketiga sangat tampan. . . '

'ya, dia juga sangat wangi saat lewat tadi'

'semua keturunan keluarga Jung sangat baik dan sopan"

'kau benar, tak sia-sia aku bekerja di sini, selain karena gajinya yang besar aku juga bisa cuci mata dengan melihat ketampanan para tuan muda setiap saat'

Jaehyun yang memang belum jauh dari para pelayan itu tersenyum hangat, saat mendengar pujian-pujian baik yang di lontarkan mereka untuknya.

5 menit waktu yang di butuhkan dari mansion utama ke hutan itu, jaehyun kini telah sampai di danau buatan
Taman belakang, danau ini adalah pembatas antara mansion utama Jung dan hutan buatan.

Jaehyun berjalan melewati danau buatan menuju hutan yang terlihat sangat berbeda dari 10 tahun yang lalu, Hutan ini di buat saat umurnya baru genap 10 tahun, itu berarti hutan ini sudah memiliki umur 15 tahun. Jaehyun tidak merasa aneh jika Sekarang hutan ini di penuhi dengan berbagai macam pohon yang tinggi dan memiliki daun yang lebat, daun yang lebat itu menutupi 80 persen masuknya cahaya matahari, membuat hutan itu terlihat lumayan gelap dan menyeramkan.

Sedangkan Hutan yang menjadi tempat bermainnya dulu tidak memiliki pohon yang tinggi dan daun yang lebat.

Kesan pertama saat jaehyun memasuki hutan adalah lembab dan senyap seperti hutan angker yang menjadi tempat tinggalnya para mahluk mistis dan astral.

Kakinya terus berjalan memasuki hutan itu menuju rumah pohon yang dulu pernah dia buat bersama keluarganya. Jaehyun tidak tau pasti letak rumah pohon itu, dia hanya Mengikuti ingatan masa lalunya yang sudah samar.

30 menit jaehyun berjalan memasuki hutan, kini dia sudah berdiri di depan rumah pohon yang penuh kenangan masa kecilnya itu ( rumah ini bukan rumah di atas pohon seperti rumah pohon pada umumnya, tapi rumah yang 80 persen terbuat dari pohon), ukuran rumah pohon itu tidak besar tapi tidak juga kecil, kata sedang lebih cocok untuk menggambarkan ukuran rumah pohon itu.

"Gelap dan dingin" gumam jaehyun menatap rumah pohon itu.

kata gelap menggambarkan karena rumah pohon itu saat ini hanya di selimuti dengan warna hitam yang remang karena lampu di dalam atau di luar rumah pohon itu tidak di nyalakan, dan kata dingin menggambarkan kalau rumah pohon itu terlihat mati atau tidak memiliki kehidupan di dalamnya.

sepertinya selama 10 tahun ini sang ibu merawat rumah pohon ini dengan baik,
Karena jika di lihat dari luar rumah itu terlihat sangat terawat dan rapi, tapi sebuah rumah yang di rawat pun jika bertahun-tahun di biarkan kosong maka rumah itu tetap akan terlihat mengerikan.

jaehyun melangkah dengan pelan menuju pintu rumah pohon itu, pintu itu masih terlihat sama seperti 10 tahun yang lalu, Pintu bewarna coklat tua itu masih saja terlihat kokoh, warnanya pun tidak memudar walaupun 15 tahun sudah berlalu.

Sepertinya ayahnya dulu tidak bohong saat mengatakan pintu itu terbuat dari bahan kualitas terbaik, yang bahkan butuh sekuat tenaga untuk dihancurkan.

Membuka knop pintu yang tidak terkunci, jaehyun masuk ke dalam dan saat dirinya sudah berada di dalam rumah pohon itu, pemandangan di dalam pun sama seperti pemandangan yang terlihat dari luar, begitu gelap dan dingin.

Baby's Breath....Jung JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang