34. hidup dan mati??

615 61 7
                                    

Jaehyun mengabaikan tatapan ketakutan orang buangan yang berada di dalam sel tahanan, karena saat ini fokusnya hanya kepada omega yang berada di dalam pelukannya saat ini, omega yang berstatus sebagai mate nya sekaligus takdirnya.

Jaehyun secara pelan melepaskan jaket yang sempat di berikan Lucas untuknya sebelum ia meninggalkan ruang tamu aldo, Dengan penuh kehati-hatian jaehyun
membungkus tubuh kecil omega di dekapannya, alpha itu tidak ingin menambah luka lain di tubuh omega nya.

"Aku berjanji, Aku akan membunuh mereka dan akan ku pastikan mereka semua yang terlibat akan mati tanpa terlewat satu pun!"

Jaehyun menyesal, Seharusnya dia menembak mati Aldo tadi, Seharusnya jaehyun membunuh semua orang yang terlibat dalam praktik ilegal saat bertarung tadi, seharusnya ia tidak memberikan kelonggaran kepada para penjahat itu, seharusnya jaehyun tidak memberikan musuh kepada tim treasure yang kemungkinan besar tidak akan memberikan hukuman mati kepada pelaku kejahatan.

"Benar!! Jika hakim tidak memberikan hukuman mati maka aku yang akan membunuh mereka semua. Aku berjanji akan memotong kepala mereka dan menghancurkan tubuh mereka dengan cara yang paling sadis"

Jaehyun mengangkat wajahnya ke atas, ia berusaha menahan air mata yang akan keluar dari pelupuk matanya. Sakit hati nya saat melihat keadaan renjun yang sekarat ternyata melampaui rasa sakit di bahunya karena tembakan anak panah yang ia dapatkan dari anak buah Aldo.

Jaehyun menunduk untuk melihat omega yang berada di dalam dekapannya, ia menepuk nepuk pipi omega itu dengan lembut, menghapuskan noda darah dan tanah yang sudah mengering di wajah cantik itu.

"Renjun... Hei bangun" panggil jaehyun berharap renjun menjawab panggilannya, walaupun hanya gumaman tidak jelas ia tak apa, yang penting renjun menjawab panggilannya.

"Hei...sayang bangun"

Jaehyun merasakan dadanya terhimpit kuat, Apa yang telah dilewati oleh
Omega nya selama berada di penjara ini, melihat kondisi mengenaskan saat ini jaehyun tidak bisa membayangkan sebesar apa ketakutan dan siksaan yang di berikan kepada omega nya saat itu.

"ku mohon bangun"

Jaehyun meletakkan ciuman pelan di puncak kepala renjun.

"Jangan tinggalkan aku" ucap jaehyun dengan lirih.

"Sayang ku mohon ba-"

"Tuan Jaehyun?" Ucapan jaehyun terpotong, panggilan dan tepukan di pipi renjun itu berhasil, renjun akhirnya menjawab ucapannya walaupun dengan nada pelan dan ragu.

jawaban lirih itu sukses menggetarkan mata jaehyun untuk menjatuhkan air matanya yang sejak tadi ia tahan.

"Ya, ini aku, kau aman sekarang" jawabnya sembari membawa tubuh renjun masuk lebih dalam ke rengkuhannya.

"Sakit.." Lirih kesakitan renjun sukses membuat jantung jaehyun semakin diremas.

"Shhh, sekarang sudah tidak ada lagi yang bisa menyakitimu" Dengan Gerakan kecil renjun meremas baju bagian depan jaehyun.

"Aku takut. . . . "

"Semuanya akan baik-baik saja..aku berjanji, bertahanlah" jaehyun masih memeluk tubuh mungil itu semakin kencang dan memberikan kata-kata penenang di telinga Omega itu agar tubuhnya tidak bergetar lagi.

Sedang kan para omega dan Beta yang berada di dalam ruangan itu, yang menyaksikan sejak awal kedatangan jaehyun untuk seorang omega rendahan merasa iri, mereka iri dengan omega itu yang di selamatkan oleh alphanya.

"Kau sudah menemukan omega mu?" Suara lain yang terdengar dari arah belakang membuat jaehyun refleks memasang tubuh waspada dan langsung menatap ke arah belakang untuk melihat siapa yang berbicara kepadanya.

Baby's Breath....Jung JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang