Di dalam sebuah apartemen kecil, renjun berdiri di depan cermin menatap tubuhnya dengan miris, Tubuhnya mulai terlihat kurus dengan kulit yang semakin hari semakin memucat seperti mayat. Ini adalah efek karena renjun memaksakan tubuh lemah itu untuk terus bekerja tanpa henti.
pagi hari renjun akan bekerja mengantarkan susu dan koran. jam 8 pagi renjun akan bekerja di hutan kediaman Jung sampai jam 4 sore, dan saat malam tiba renjun akan bekerja menjadi kasir di sebuah supermarket 24 jam. Jadwal kerja nya yang padat membuat renjun terpaksa tidur 5 jam setiap harinya.
Di mana ada pekerjaan yang menerima omega Buangan seperti dirinya, maka di situh lah renjun akan langsung bekerja.
"Hhh!" Renjun menghela napasnya, ia
memasang kembali kaos kuning yang tadi sempat dilepasnya. dirinya harus bisa bertahan jangan tumbang sebelum waktunya.Sekarang sudah Jam 07.00 pagi, renjun akan mampir ke rumah sakit langganannya, untuk memeriksa kondisi tubuhnya dan cidera bahunya yang sepertinya terbuka kembali, sebelum pergi bekerja.
Renjun keluar dari apartemennya dan berjalan menuju halte bis terdekat, 15 menit renjun terus berjalan menuju halte namun entah mengapa tiba tiba renjun merasakan seseorang mengikutinya dari arah belakang.
Sesekali juga renjun akan berbalik untuk melihat siapa orang yang mengikutinya. Namun nihil, setiap kali renjun berbalik dia tak melihat satu orang pun ada di belakangnya.
"Mungkin hanya perasaan ku saja" renjun mengusap leher ya lembut. Tidak ingin ambil pusing terhadap firasatnya. dia kembali berjalan.
Tapi anehnya perasaan di ikuti itu terjadi
berulang-ulang. Di mana dia sangat yakin jika seseorang sedang mengikutinya saat ini, dengan gerakan yang di buat sepelan mungkin renjun berbalik berharap sosok yang mengikutinya tertangkap basah olehnya, namun sama seperti di awal tak ada sosok Siapapun di belakangnya.Karena perasaanya mulai tidak enak, renjun mulai mempercepat jalannya mencari jalan ramai agar perasaan gundahnya hilang.
Sampai akhirnya renjun sampai di depan halte bus, di halte ini sudah ramai di isi oleh orang-orang yang akan berangkat kerja, membuat renjun bisa sedikit merasa tenang.
Rasa penasaran akan firasatnya sebelumnya belum hilang, akhirnya Renjun memberanikan diri menatap ke jalan yang di lalui nya tadi, namun Di sana sepi tak ada satu orang pun yang terlihat membuat renjun sangat yakin perasaan di ikuti tadi mungkin hanya perasaanya saja. Lagian omega buangan seperti dirinya siapa sih yang mau menculik.
Renjun mengalihkan pandangannya ke depan, tersenyum tipis ketika bis yang di tunggunya akhirnya datang, ia berdiri dari duduknya dan berjalan masuk ke dalam bis menuju rumah sakit.
Sedangkan di sisi lain Setelah renjun menaiki bis itu, seseorang yang sejak tadi mengikuti renjun langsung keluar dari tempat persembunyiannya, Menatap bis yang di naiki renjun dengan intens dan sorot mata rumit.
.
.
.
.
.
.
.
."Hasilnya akan keluar dalam dua hari,
Saya akan mengabari jika hasilnya telah keluar." Dokter umji memberi tahu pria di depannya ini.Jaehyun hanya mengangguk, segala tes telah jaehyun lakukan untuk mengetahui penyebab tubuhnya yang akhir-akhir ini kurang sehat. ia kini hanya tinggal menunggu hasil pemeriksaan keluar, agar segera tahu apa yang sebenarnya terjadi pada dirinya.
Jaehyun sudah mencari tau di internet mengenai rasa sakit ini, namun dari ribuan artikel yang ada di internet hanya ada satu artikel yang bisa menjawab pertanyaanya, dan jawaban itu sangat di luar logika menurut jaehyun.
Di artikel tertulis, rasa sakit yang tiba-tiba menyerang seorang alpha yang sudah menolak mate nya itu adalah efek penolakannya terhadap takdirnya. kasus ini sangat langka karena hanya ada 2 kasus selama ini. Jika artikel itu benar, lalu kenapa dia baru merasakannya sekarang, setelah satu tahun penolakan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby's Breath....Jung Jaehyun
RandomAlur lambat Cerita ringan. Salah satu makna utama bunga baby breath adalah kemurnian dan kesucian. Jung jaehyun seorang Alpa yang menolak mate nya bermimpi untuk hidup bebas tanpa terikat dengan mate yang menurutnya sangat menyusahkan, namun takdir...