14. luar kota

91 4 4
                                    

Layla mengalungkan tangannya di leher daniel menatap daniel yang terus cemberut kesal, layla mencium leher daniel sampai Meninggalkan bekas. Daniel berusaha menahan suara aneh menahan gejolak aneh.

Daniel melepaskan tangan layla dari lehernya berjalan masuk kamar mandi, layla pasrah ia duduk di atas kasur daniel memainkan ponsel daniel yang terlihat kosong hanya ada chat dirinya dan mamahnya.

Tidak lama daniel keluar yang hanya menggunakan handuk sampai lutut, layla meneguk ludahnya susah payah melihat perut sixpack daniel yang terlihat sangat jelas. "Sayang" panggil layla manja menghampiri daniel.

"Apa?" Jawab daniel sinis.

"Jangan pakai baju dong" pinta layla memeluk daniel dari belakang.

"Mesum banget sih lo atau jangan-jangan lo sering mesum sama suami lo?" Tanya daniel menatap layla yang menggeleng cepat.

"Enggak lah mana mungkin aku gitu" jawab layla melepaskan pelukannya dan berjalan ke kasur. "Pelit banget sih kalau emang enggak boleh yaudah" kesal layla.

Daniel tersenyum miring ia menghampiri layla masih dengan senyum misterius. "Gimana kalau kita melakukan hubungan lebih?" Tanya daniel menaik turunkan alisnya menggoda layla.

Layla melotot sempurna ia menyentil kening daniel. "Mesum, udah ah aku mau pulang aja mau tidur" ucap layla mendorong wajah daniel menjauh darinya.

Daniel menggeleng ia mendorong pelan tubuh layla. "Gue serius, gue mau lebih" ucap daniel dengan tatapan serius.

Layla melotot sempurna ia mengalungkan tangannya di leher daniel. "Kalau aku hamil anak kamu?" Tanya layla.

Daniel mencium bibir layla mendorong pelan tubuh layla sampai jatuh di kasur, melepaskan kancing baju layla. "Gue tanggung jawab gue bakal nikahin lo walaupun taruhannya nyawa gue sendiri" jawab daniel disela-sela ciumannya.

"Gimana kalau-----"

Daniel langsung melepaskan pakaian layal menyisakan bra hitam layla, daniel menatap tubuh layla dengan senyum miringnya. "Mau pemanasan dulu?" Tanya daniel.

"Enggak" jawab layla menahan suara aneh.

Daniel langsung melepaskan handuknya dan langsung melakukan hubungan yang tidak seharusnya mereka lakukan, mereka melakukannya hanya tiga jam lamanya karena ponsel layla terus bunyi. daniel menyembunyikan wajahnya di leher layla yang masih bengong mereka tidak menyangka akan melakukan hubungan sejauh ini.

"Gue bakal tanggung jawab" lirih daniel.

"Tidak gampang, Karena aku sudah menikah" jawab layla mendorong pelan tubuh daniel dari atas tubuhnya.

***

Devan Dan kedua orangtuanya mengobrol santai sedangkan layla hanya diam sambil menarik-narik ujung baju milik devan, daniel terus menatap layla yang enggan menatapnya sama sekali.

"Nginep beberapa hari di sini ya" pinta junita menatap anaknya.

"Enggak bisa soalnya devan mau ajak layla ke luar kota nemenin devan meeting di sana" tolak devan secara lembut.

Layla menatap devan. "Aku kuliah mana bisa ik----"

"Ambil cuti" potong devan cepat.

"Enggak mau enak aja cuti kuliah" tolak layla sewot.

Devan menoyor pelan kepala layla. "Saya di sana cukup lama saya enggak mau nahan rindu emangnya kamu mau saya pulang ke rumah tapi perkerjaan saya belum selesai? Hmm?" Tanya devan.

background biru Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang