16. pengakuan

105 6 8
                                        

Devan menatap istrinya yang sedang menonton drama Korea, sungguh devan Sekarang ini menahan kesal ia merasa di selingkuhi istri secara terang-terangan. Devan merebahkan tubuhnya di samping layla mencium legan layla.

"Kak-----"

"Harus panggil sayang jangan kakak-kakak gitu saya bukan kakak kamu" potong devan kesal.

Layla memutar bola matanya malas. "Beli makan dong" pinta layla.

"Makan apa?" Tanya devan menutup laptop layla menaruhnya di meja kecil.

"Pizza, aku sudah lama tidak makan pizza" jawab layla.

Devan mengangguk dan langsung memesan makanan sesuai kemauan istrinya, selesai memesan makanan devan kembali menatap layla. "Enggak ada niat manja-manja sama saya hmm?" Tanya devan.

Layla menatap devan yang tersenyum manis menatapnya. "Enggak bisa manja soalnya aku lagi enggak mood" jawab layla santai.

"yaudah supaya kamu mood saya harus apa?" Tanya devan.

Layla tersenyum lebar. "Transfer uang 100 juta ke rekening aku" jawab layla cepat.

Tanpa bertanya-tanya devan langsung mentransfer sesuai permintaan istrinya. "Udah tuh, ayok cepat manja" ucap devan menunjukkan bukti transferan ke nomor rekening layla.

Layal tersenyum manis. "Makasih ka---sayang" ucap layla Memeluk leher devan.

"Sama-sama ayok cepat manja saya suka sama kamu yang manja" suruh devan.

"Agak laen nih om-om" batin layla. "Oh yaudah aku manja kaya gimana?" Tanya layla pasrah.

"Cium pipi saya" jawab devan menunjuk kedua pipinya. "Ini juga, ini, ini, ini" devan menunjuk kedua pipinya, bibir, leher dan dadanya.

Layal meneguk ludahnya susah payah. Layla langsung melakukannya dengan cepat namun belum layla menjauhkan bibirnya dari bibir devan pria itu langsung menahan kepala layla memperdalam ciumannya.

Layla melotot sempurna berusaha melepaskan ciumannya. "U-udah" ucap layla berusaha menghindar dari serangan ciuman suaminya.

Devan tidak menjawab pria itu mencari titik terlemah layla, hanya dua menit devan tahu titik terlemah layla. "Sebentar saja" bisik devan melepas kancing baju layla.

Suara indah di kedua telinga mereka mulai keluar di telinga mereka masing-masing, devan langsung melakukannya dengan lembut mencium seluruh tubuh layla.

"Bentar pengen pipis dulu" ucap layla berusaha mendorong tubuh devan.

Devan tersenyum miring. "Disini saja" ucap devan menahan tubuh layla.

Layla menggeleng cepat belum sempat ia menjawab devan langsung membuat layla mengeluarkan cairan di sana.

"Sempurna" bisik devan.

"OMG! AKU BELUM MINUM OBAT KB" teriak layla baru mengigat kalau ia belum minum obat pencegah kehamilan.

***

Layla menyenderkan kepalanya di pundak daniel saat ini mereka berada di apartemen milik Daniel. "Mau nikah sama kamu" rengek layla.

"Mau nikah juga sama kamu" rengek daniel menirukan suara layla.

"Ish ayang aku serius tau" kesal layla memukul pelan paha daniel.

"Eh jangan pukul-pukul paha aku nanti Junior aku bangun" ucap daniel mengelus pahanya yang dipukul layla.

"Biarin" sinis layla.

background biru Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang