4

983 62 2
                                    

Discalaimer!!!
Warning!!!
Cerita ini 100% fiksi.

Satu bulan berlalu, hari-hari dijalani seperti biasa oleh Nabirra. Nabirra menghembus nafas lelah. Ia baru saja pulang dari kampus. Menyisakan penat dan lelah. Nab mengangkat kaki ke atas sofa ruang tamu rumahnya. Merebahkan tubuhnya lalu memejamkan matanya.

" Nab, sudah pulang? Bagaimana kuliah nya hari ini?" Mami muncul dengan sendirinya dari arah kamarnya.

Biasanya jika Mami Sal tidak ada jadwal perform pasti jam segini Mami Sal sudah berada di rumah untuk menyambut Nab dan Papi Ron. Sebab Mami Sal hanya mengunjungi butik ArsyaKayla.

" Ya begitu-begitu aja Mi, meski sedikit lelah" jawab Nab dengan posisi yang sama.

" Ya sudah, sekarang Nab ke kamar istirahat dan membersihkan diri."ucap Mami Sal. Nab hanya mengangguk. Sebentar lagi saja pikir nya,ia hanya beristirahat sejenak di ruang tamu ini.

Tok tok tok
" Assalamu'alaikum"
Ketukan dan salam bersamaan. Mami Sal menghampiri pintu. Ia tidak melihat Nab yang masih tertidur di sana.

" Waalaikumsalam, eh Fahran."ucap Mami Sal setelah membuka pintu.

" Mari masuk nak" Mami Sal mempersilahkan Fahran untuk masuk.
Ia memberikan ruang jalan untuk Fahran. Bukannya masuk, Fahran malah menundukkan pandangannya.

" Tidak usah Tante, Fahran kesini hanya ingin mengantarkan cupcake titipan mama." Fahran menyerahkan bungkusan ditangannya kepada Mami Sal.

Mami Sal menyambutnya dan berterimakasih. Fahran berpamitan pulang. Setelah itu Mami Sal menutup pintu. Saat Mami Sal berbalik badan, ia terkejut dengan Nab yang masih berbaring di sofa. Nab malah tertidur pulas.

"Astagfirullah" gumam Mami Sal.

" Nab bangun." Mami Sal menggoyang kecil kaki Nab.

Nab mulai terbangun dari mimpi indahnya.

" Nab kenapa tidur disini? Barusan Fahran kesini."

" Apa Mii? Mana Mi?" Nab celingak-celinguk mencari keberadaan Fahran sambil membenarkan hijabnya yang berantakan.

Mami Sal mencubit pipi Nab gemas. Merasa lucu dengan tingkah anak gadisnya.

" Fahran sudah pulang, hanya mengantarkan ini titipan dari mamanya."

"Alhamdulilah" lega Nab.

" Tapi Fahran pasti melihat Nab tertidur disini. Soalnya Fahran gelagapan mau pulang." ucap Mami Sal menggoda Nab. Untung Nab tertidur elegan. Pikir Nab lega. Mami Sal hanya menggeleng kepala melihat muka tersipu malu Nab.

Sementara di perjalanan. Fahran tengah sibuk menata hatinya.

" Astagfirullah." Ia beristighfar berulang kali.

" Mengapa aku begitu gugup padahal melihatnya hanya selintas? Bahkan Nabirra tidak mengetahui keberadanku. Ada apa dengan aku?" Fahran bermonolog. Fahran binggung dengan perasaan yang melandanya.

...

Pagi ini sangat cerah. Nab sudah bersemangat untuk kekampus. Pasalnya hari ini hari bahagianya yang mana ia akan tampil di acara Festival Musik yang diadakan oleh kampus. Dari atas panggung pandangan Nab tertuju kepada keluarga Pramudya. Mereka berdiri di samping Mami Sal dan Papi Ron. Sudah pasti mereka datang pikir Nab. Karena mereka orang penting dikampus ini. Tapi kali ini yang membuat pikiran Nab berkecamuk ialah kehadiran Fahran. Karena seorang Fahran Pramudya mau berada di keramaian. Yang Nabirra tahu Fahran adalah manusia yang anti dengan keramaian. Ia cinta kesunyian dan kedamaian.

Nabirra dan segala dunia nyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang