Karya : Khalisa Khumairah
Finally aku menemukan orang yang bisa mematahkan argumen orang lama pemenangnya” mengenal orang baru tidak sesulit itu,memulai dari awal juga tidak sesulit itu. Vanadya lilyona cewek yang bersekolah di High Internasional school, sudah mati rasa bertahun-tahun karena masa lalunya yang menyakitinya sehingga membuat dia malas untuk memulai hubungan Bersama orang baru. Tiba-tiba ia bertemu cowok yang membuat dia merasakan jatuh cinta lagi .Arsenio faresta cowok yang terkenal dan ketua osis di salah satu sekolah Islamic Internasional School, mereka dari sekolah yang berbeda.
Sore itu, setelah pulang sekolah Vana Bersama temannya pergi ke suatu tempat makan yang sering ia datangi lalu ia kaget melihat segerombolan cowok dari sekolah sebelah. Nara teman Vana langsung mengambil tempat duduk yang berseblahan dengan cowok itu “Jangan duduk disini dekat banget sama mereka kita cuman berdua lho..” ujar Vana “Gimana mau cari tempat lain van disana panas,kotor juga mending disini adem,bersih” ucap Nara sambil nyeletuk.
Setelah beberapa menit pesanan mereka belum diantarkan “Duhh lama banget belum datang juga makanannya sudah jam berapa ini” gumamnya. Tanpa berpikir Panjang Vana langsung meneriaki gerombolan cowok itu “Heii halo permisii kak” dari beberapa orang disitu cuman seorang pun yang menjawabnya “Kenapa?” Vana pun menjawab “Kalian sudah berapa lama disini? “Barusan juga” ucap salah satu cowok itu.
Kemudian cowok yang sedang memainkan ponselnya sambil menggunakan airpods ditelinganya tiba-tiba menengok kearah Vana dan Nara.Tetapi, tatapannya terlihat sinis “Ishh sinis banget tuh cowokkk padahal cuman nanya gitu” ucap Vana Nara pun menjawabnya sambil memukul Vana “Tapi lumayan tauu gantengg maniss” “Ahh tapi songong banget ish” Vana masih sangat kesal sama cowok airpods itu.
Saat Vana dan Nara ingin membayar makanannya dikasir cowok airpods itu juga mengantri dibelakang mereka berdua beberapa kali Vana kontak mata sama cowok itu karena menunggu temannya yang sedang membayar didepan tiba-tiba Nara sambil tertawa menahan malu “Van uangnya kita kurang” dikeadaan malu itu mereka berdua masih sempat tertawa terbahak-bahak. Si cowok airpods ini langsung bertanya dan membantu mereka dengan sikap yang dingin itu, Tanpa berlama-lama mereka langsung menerima bantuan yang diberikan cowok itu “Makasihh yaa nanti kita ganti uangnya-” tak selesai berbicara cowok airpods itu langsung memotong pembicaraanya “Nggak usah diganti gue ikhlas kok”
Tepat saat mereka berjalan menuju parkiran gerombolan cowok itu juga keluar dan bersiap-siap untuk pulang, Mobil Vana dan Nara pun melewati mereka tiba-tiba Vana mengambil foto dari dalam mobil Lalu, Nara bertanya kenapa vana mempotret cowok yang memakai airpods itu “Mau tanya Keyla siapa tahu dia mengenal cowok ini” Nara pun menjawab sambil mengejek “Iyadeh van serah lhoo emang Keyla kenal sama semua cowok yang ada disekolahnyaa?” “Yeuh siapa tahu” ujarnya
Keyla adalah teman kecil Vana dan Nara dari SD kebetulan Keyla satu sekolah sama cowok-cowok yang tadi makanya Vana ingin bertanya tentang itu sama kayla.
Sesampainya dirumah Vana tiba tiba memikirkan cowok itu ia seperti merasakan sesuatu yang aneh dan berbeda dari sebelumnya sepertinya ia tidak pernah merasakan ini sebelumnya setelah bertemu cowok aneh yang memakai airpods itu.
Sambil memainkan gawainya vana masih kepikiran cowok itu sampai akhirnya dia menghubungi Keyla ia tidak tahan dengan perasaan penasarannya yang tinggi itu “Siapa ya Namanya,dia kelas berapa yaa ahh vanaaa” ujarnya dalam hati sambil terdiam dan bingung ada apa dengan dirinya sendiri.
*Hp vana bergetar*
pesan dari kayla masuk, Ia pun langsung membuka chat itu dan terus bertanya “Ooo namanya Arsenio keren juga yak ternyata dia ketua osis di ISLAMIC INTERNASIONAL SCHOOL anaknya famous lagi,sikapnya dingin cuek tapi dia baik pantes aja kemarin dia sinisin gue tapi dia tetap mau bantuin gue sama Nara” ucap vana sambil
Tanpa Ia sadari ia meminta kayla buat bantuin dia buat dekat sama Arsenio. Padahal awalnya ia cuman penasaran dan bercanda. Sebenarnya ia naksir sama arsenio cuman terhalang sama gengsinya yang tinggi itu.
Kesokan harinya pesan dari kayla masuk lagi, dengan cepat vana membuka chatnya ternyata Nio menuyuruhnya untuk follow ig Nio duluan, Vana masih dengan gengsinya yang besar itu ia tidak ingin follow duluan Instagram milik nio.
Setelah beberapa hari Vana masih sering kepikiran nio ia pun bingung ada apa dengan nio sampai ia selalu memikirnya ia masih belum tahu juga dengan perasaannya sendiri ia masih bingung sendiri. Mungkin karena ia sudah lama tidak jatuh cinta lagi dan mati rasa serta trauma yang menghantuinya di hubungan terakhir yang ia jalani mungkin rasanya sulit untuk Vana berusaha membuka hati untuk orang baru,apalagi kalau dia benar-benar mencintai Nio, Vana harus melakukan first move duluan dan itu akan memberi resiko bagi Vana. Akhirnya Vana menyadari bahwa ia mencintai Nio.
Vana pun menuruni gengsinya dan dia berani untuk melakukan first move duluan sama cowok ini ia juga sudah siap terima apapun nanti akhirnya ia berhasil atau tidak meluluhkan Nio yang katanya cowok dingin ini.
Kemudian, Nio pun belum followback ig Vana, Vana sampai kepikiran dan terdiam terus-menurus sembari menunggu follback dari Nio “Hufft udah 2 hari kok belum di follback y ague udah nurunin gengsi lhoo buat luu dasar cowok sok cool” ujarnya.
“@arseniofaresta has request to follow you” sekatika Vana berteriak histeris rasanya campur aduk handphone di genggamannya pun ia lempar lalu senyuman yang lebar diwajahnya membuat ia sadar bahwa ia betul-betul mencintai nio dan hanya Nio yang membuat dia merasakan ini lagi setelah sekian lama ia terpuruk dengan mati rasa,kesepian,hampa dan lainnya.
Sejak itu Nio mengajak Vana untuk bertemu dan ia menjemput vana setelah pulang sekolah, sepulang sekolah mereka pergi ke tempat makan yang pertama kali mereka bertemu dan mereka pun saling bertukar cerita bahkan bercanda. Tanpa mereka sadari mereka sudah lama di tempat itu lalu,Nio mengajak Vana untuk mengelilingi kota dan menikmati pemandangan dan lampu-lampu di malam itu. Tak terasa sudah pukul 21.00 “Eh van udah jam 9 yaah nggak kerasa waktunya hehe” uccap Nio. Vana menjawab “eh iyaa pulang yuk ntar mama cariin aku belum pulang jam segini tadi izinnya bentar doang padahal”. Sesampainya di rumah Vana mereka tosan dan Nio mengelus kepala Vana lalu tersenyum “Byee cill” ujarnya ngeledek Vana.
Malam yang sangat indah buat mereka berdua bintang-bintang di malam itu juga sangat indah nio menatap langit dimalam itu sambil berbaring “Kok gua ngerasa beda yaa sama nih cewek baru kali gua senyaman ini sebelumnya kalau lagi jalan sama cewek biasa aja kali ini beda bangeet” ujarnya terheran heran sebelumnya Nio belum pernah bertemu orang yang tepat di antara beberapa orang yang ia temui di hidupnya kali ini ia merasa bahwa dirinya telah jatuh cinta pada Vana terkesan cukup dewasa perasaan yang semurni dan sesederhana ini kepada dirinya.
Setelah beberapa hari mereka bertemu lagi dan mereka duduk berdua di pinggir pantai sambil menunggu senja kala itu. Dan mereka pun bertukar cerita Nio menatap mata yang indah dan penuh cinta rasanya tenang banget begitupun sebaliknya Vana menatap mata Nio dengan rasa yang aman,tenang,adem Bahagia rasanya jika berada di sampingnya.
Tiba-Tiba Nio mengatakan sesuatu yang membuat Vana kaget seketika itu Vana terdiam mendengarkan yang barusan Nio katakana kepadanya. “Kamu mau nggak kalau kita jalanin hubungan kita yang serius?” ucap Nio yang mengutarakan perasaanya Vana masih terdiam dan menunduk. “Van kenapa diam?” ucap Nio “nggak kenapa napa kok nio” ujar vana ke Nio “Tapi kamu kenapa diam daritadi? Ada apa van?” Nio hendak menyuruh Vana berbicara
Akhirnya Vana berani untuk mengungkapkap apa yang ia rasakan dan apa yang ia takutkan selama ini Ketika ia menjalin hubungan Bersama seseorang. Kemudian Nio menatap Vana dengan sedih dan ia meyakinkan Vana “Mungkin aku ga terlalu pandai dalam mengungkapkan rasa sayang aku ke kamu,tapi aku disini benar benar sesayang itu sama kamu. I really love you Van.. Let mebe your home,please?” ucap Nio dengan nada yang pelan dan tatapan yang sangat dalam.
Akhirya Vana menganggukan kepalanya Nio pun tersenyum dan memeluk Vana dengan erat “You win Van, because you made me fall in love so deeply”. Sejak saat itu senja menjadi sanksi mereka berdua dan merekapun saling mencintai setiap harinya.
Sejak itu Vana sadar menemukan orang yang tepat ga harus buru-buru dan itu memang membutuhkan waktu yang lama. Terimakasih Nio kamu telah hadir di hidupku dan menghidupkan Kembali warna yang telah mati, bertemu denganmu adalah sebuah keburuntungan yang tidak bisa aku deskripsikan, keberadaanmu adalah salah satu Bahagia yang aku impikan selama ini, aku sangat bersyukur bisa di pertemukan dengan manusia sepertimu Nio. Jika bukan karena kamu aku masih belum tau apakah aku masih layak untuk di cintai sebaik itu.-END-