Karya : Mufashaa Pakaya
Pada Malam yang begitu tenang dan sunyi ditengah purnama indah aku melihat sosok yang anggun menari-nari di antara sekumpulan mawar merah, diriku seakan terpaku olehnya tapi, saat diriku hendak mendekat aku terbangun dari tidurku.
“Huh, rupanya hanyalah mimpi semata”
Aku bangkit dari tempat tidurku, kemudian mengganti pakaian lalu pergi keluar rumah untuk mencari udara segar, dan berharap aku bisa melupakannya.
*beberapa saat kemudian
Di tengah perjalanan tanpa sengaja aku melihat bayanganku dari sebuah kaca, saat itu aku terkejut melihat diriku dengan wujud yang mengerikan, rambut hitam dengan mata merah menyala, ini bukanlah diriku, aku berkedip sebentar kemudian bayanganku kembali seperti semula tampak diriku yang sebenarnya remaja yang hidup sebatang kara dan tak memiliki pekerjaan.
“Apa itu tadi? “ kataku yang masih sedikit syok
Aku melanjutkan perjalanan sembari berusaha untuk mengabaikannya, lalu sesampainya di rumah seketika diriku tertarik kebawah, Rasanya... Seperti sedang tenggelam di lautan dalam, begitu sesak, berlahan ku mencoba membuka mata dan diriku melihat sosok bayangan yang tak kukenal dari permukaan, dia mendekat dan semakin dekat, saat itu aku begitu ketakutan apakah ini adalah akhir dari hidupku? Apakah aku akan dikirim ke Alam Barzah? Namun, Lagi-lagi aku terbangun dari tempat tidurku.
“Lagi-lagi aku mendapatkan mimpi yanga aneh, tapi mengapa ini terasa begitu nyata? “ kataku saat terbangun
Aku mencoba bangkit dari tempat tidurku kemudian berdiri dan manatap ke arah cermin kamar, pupil mataku berubah menjadi biru terang yang cukup indah, meski begitu tetap saja ini sangat aneh dan membingungkan, lalu aku mencoba melihat ke arah jam dinding untuk memastikan bahwa aku memang tidak sedang bermimpi, sesaat aku melihat jam tiba-tiba saja aku seperti berpindah ke dunia yang berbeda, dunia yang begitu kacau dan tak jelas bentuknya, banyak bebatuan yang melayang di udara, warna langit yang merah, perkotaan porak poranda dan aku dikelilingi oleh awan-awan
“Dimana aku? Tempat buruk macam apa ini? “ ucapku yang masih saja heran
Apa asal dari semua ini? Apa yang sedang terjadi padaku? Begitu banyak pertanyaan yang muncul di benak pikiranku, kemudian dari jauh aku melihat sosok wanita menggunakan gaun yang indah seperti seorang bangsawan dengan rambut biru gelap yang cantik, seketika kakiku seakan ingin melangkah mendekat, karena diriku juga penasaran dan bisa saja sosok itulah penyebab keanehan ini, aku pun mulai berlari ke arah wanita itu, saat mulai dekat wanita itu pun berbalik, Matanya rupanya sangat indah, aku melihat sebuah bintang dimatanya, sungguh diriku benar-benar terpaku dan tak bisa melakukan apapun, sosok itu seperti membuatku membatu bahkan tak bisa berkata.
“Antara kupu-kupu dan mawar matanya jauh lebih indah, antara langit dan bulan dirinya lebih jauh untuk ku gapai” Entah apa yang membuatku berkata seperti ini, perkataan itu terlontarkan begitu saja dari mulutku
Malam harinya, aku memutuskan untuk tidak pergi tidur, aku kembali berjalan keluar di bawah indahnya cahaya bulan, udara malam yang tenang ini sedikit membuatku gelisah, tapi apa yang membuatku gelisah? Aku mencoba terus berjalan sambil terus memikirkan sosok tersebut. Sesaat aku ingin pulang setelah berjalan sosok itu muncul lagi tepat di hadapanku.
“Aku ingin menemuimu wahai mawarku, mendekatlah dan aku akan membisikkanmu sesuatu” kata sosok itu, kemudian dia berbalik ke arah ku, kami saling menatap satu sama lain, diriku gemetar, jantungku berdetak dengan hebat, dan tubuhku berkeringat (Apa yang akan orang ini lakukan kepadaku?) ucapku dalam hati, aku tak bisa mengendalikan kakiku, dia berjalan sendiri mendekati sosok itu, Dia tersenyum kepadaku tetapi, senyumannya terlihat seperti senyuman kesedihan.
Pagi pun tiba, sekali lagi aku terbangun dari tempat tidurku, ini seperti mimpi di dalam mimpi entah kapan berakhirnya, ataukah aku sedang terjebak oleh paradox? Atau yang tadi itu memang bukanlah sebuah mimpi semata? Aku terus bertanya-tanya tapi tak pernah menemukan jawaban yang masuk akal
“Aku ingin tahu.....aku benar-benar ingin tahu! “ ucapku dengan keras, diriku benar-benar perasaan tentang semua ini
Hari-hari terus berlanjut, aku sudah mulai tidak mengalami kejadian aneh lagi, tapi ini justru membuatku semakin penasaran akan kejadian-kejadian sebelumnya.
*BOOOOMMM! (omonotape suara ledakan)
Suara ledakan yang begitu kencang dari luar rumah, seketika itu aku langsung melihat dari jendela apa yang sedang terjadi di luar, Tak disangka di luar dunia telah menjadi kacau dan ini persis seperti dunia yang pernah kutemui sebelumnya.
*tok tok tok
Aku langsung berbalik mendengar ada yang mengetuk pintu rumahku, aku pun berjalan ke arah pintu lalu mencoba membukanya dan betapa terkejutnya diriku tepat di hadapanku sosok itu muncul, aku cukup syok melihat keberadaannya yang begitu dekat, aku kemudian terjatuh “argh” saat itu kaki sakit entah kenapa, bersamaan dia mencoba mendekatiku kemudian memegang wajahku lalu berkata “Dirimu tak sendirian, aku selalu ada di sisimu hanya saja kau tak mengetahui “ melihat matanya yang indah itu begitu dekat denganku, diriku langsung merasa gugup, nafasku tak terkendali “huff huff huff sebenarnya siapakah dirimu” aku yang bertanya sembari gugup, dia pun menjawab sambil tersenyum kepadaku “Mufasha, apakah kau tak mengenalku? Dirimu selesai menghayalkanku kau selalu berharap aku benar-benar ada bukan? “ Entah apa yang terlintas dipikiranku tiba-tiba saja aku berkata “yui? “ sesaat aku melihatnya tersenyum lagi, dan saat itu juga aku merasa sedikit tenang bahkan ada rasa bahagia dalam diriku, tak lama saat itu aku tiba-tiba saja tidak sadarkan diri
Matahari pun sudah terbit, dunia menjadi normal kembali, dan seperti biasa aku terbangun dari tempat tidurku tapi anehnya mengapa kasurku sedikit lebih besar? Seperti kasur untuk dua orang? “Eh?! “ aku sedikit terkejut dan kebingungan sejak kapan kasurku jadi begini, setelah itu ada seseorang yang membuka pintu kamarku lalu masuk, dan rupanya dia adalah wanita itu
“hey, kamu sudah bangun ya? Aku sudah menyiapkan sarapan untukmu” kata wanita itu
“hah? Sejak kapan kau berada disini? “tanyaku yang masih kebingungan
Wanita itu tak menjawab dan hanya tersenyum, tapi aku memilih untuk mengabaikannya dan pada akhirnya aku mulai terbiasa, setidaknya aku tidak tinggal seorang diri lagi.
Hari demi hari telah berlalu tak ada lagi keanehan yang kualami, aku sudah hidup nyaman dan tenang bersamanya, diriku begitu akrab dan dekat dengannya bahkan kita terlihat seperti sepasang kekasih
“Jika ini hanyalah mimpi maka, tolong jangan pernah membangunkanku”