Karya : Widhy Apricilia
Takdir kadang kita tidak tahu takdir apa yang menimpa kita namun bisa menjadi indah jika kita mengikhlaskan takdir dan menerima nya dengan bahagia, ini takdirku bersama dengan kenangan yang selalu menetap.
hii kenalin gua nesha remaja umur 18 tahun hari ini adalah hari pertama gua kuliah rasanya males banget beranjak dari kasur nyaman ini...
isabella hiura zanesha remaja yang baru saja lulus dari sekolah menengah atas dan hari ini merupakan hari pertamanya di jenjang perkuliahan,ia mempunyai hobi bernyanyi dan bagi nesha bernyanyi dapat menaikkan moodnya, ia suka jajan dan sedikit bandel.
"neshaa bekal nya jangan lupa dibawaa yaa ibu taro dimeja, buruan kebawah nanti kamu lambat loh!" teriak ibu nesha yang sedang menyiapkan bekal dibawah
"iyaa bu sebentar, aku nyari pulpen dulu"
segera nesha kebawah dan membawa bekalnya. walaupun ia sudah berkuliah nesha termasuk anak yang manja.
"bu aku pergi dulu yaa doain bu lancar ospeknya"
"iyaa jangan nakal nesha, gausah banyak tingkah"
"siapp ibuuu"
nesha menyalakan mobilnya dan langsung menuju kampus
sesampainya dikampus...
aula kampus..
"zeaaa!" teriak nesha
"ehhh hii nesha"
"lo bawa pitaa lebih ngga? pita gua ketinggalan!!" seru nesha dengan nada panik
"astagaaa gua ngga bawa lebih lagiii"
"aduhh gimana donggg" kata nesha dengan suara panik
"lo sih pake acara kelupaan sengala gua udah ingetin di chat masi aja lupa"
"gua nyari pulpen gua ze jadinya kelupaan tuh pita padahal ada di meja gua"
ditengah kegaduhan nesha dan zea
datanglah senior populer yang disukai banyak wanita dikampus
ia gio, gio anendra kusuma kating yang terkenal populer,tampan,kaya namun suka main wanita
"ada apanih masi pagi udah ribut aja lo berdua" kata gio
"maaf kaa" kata nesha dan zea
"eh eh tunggu dulu mana pita lo? kok ga make pita sih?"tanya gio
"maaf kak pita saya ketinggalan" kata nesha dengar wajah menunduk kebawah
"apa lo bilang? lupa pita? bisa-bisanya kelupaan dan lo santai banget" seru gio
gio tiba-tiba berbicara di toa yang ia pegang
"lo pada liat nih ada junior yang lupa make pita enaknya diapain yaaa"
seketika seluruh isi aula menoleh ke arah gio.
"waduh gimana nih neshaa" kata zea sambil berbisik sedikit ke nesha
"gua gatauuu juga, bakal kacau nih" kata nesha
"siapa tuh beraninya ngga bawa pita" kata senior berambut sebahu dan bertato kupu-kupu dilengannya. ia rajedan arsto sahabat gio sejak lahir.
"ini nih berani banget ga make pita" tunjuk gio kearah nesha
"nama lo siapa?" kata rajedan
"nesha kak"
"nama lengkap!"
"isabella hiura zanesha kak" kata nesha dengan nada rendah dan wajah menunduk
"sini lo ikut gua" kata gio
"dan lo ama gua" kata rajedan menunjuk kearah zea
zea dan nesha melihat satu sam lain
"kok pada liat-liatan saja buruan" seru rajedan
"baik ka" seru zea dan nesha dengan wajah tertekan
sementara itu nesha mengikuti arahan senior bawelan nya itu meskipun kesal nesha tidak ingin membuat keributan.
"karna lo ngga make pita lo harus ngepel dari lantai satu kampus ampe lantai 3 paham ngga lo?!"
dengan nada kaget nesha berkata
"serius kak?"
"ya iyalah masa boong buruan" kata gio
"gua tunggu dibawah dalam 30 menit kalo lo belum selesai gua kasi hukuman lebih berat ngerti lo!" kata gio dengan nada yang keras.
dengan wajah memelas nesha hanya meng-iyakan kata senior jahilnya itu padahal ia bisa saja membantahnya namun teringat ibu yang sudah berpesan pada nesha untuk jangan berbuat tingkah karna ia tau juga ia membantah maka akan lebih memperumit suasana.
selesai mengepel...
"huftt cape banget, rasanya mau patah tulang-tulang gua apes banget dah udah kelupaan pita ketemu senior galak, kata siapa ganteng kelakuannya aja nyebelin kayak gitu" seru nesha sambil menuruni anak tangga dengan nafas yang sudah terengap engap.
time skip..
ospek telah selesai tidak dirasa nesha telah menjalankan ospeknya tanpa berbuat tingkah walaupun sempat dihukum sihh
dikantin..
nesha dan zea sudah menyelesaikan matkulnya dan segera menuju ke kantin untuk mengisi perut yang suda berbunyi sejak tadi.
"ibuu pesen ketoprak nya yaa dua" seru ze
"duduk situ yukk ze" kata nesha
ditengah" perbincangan zea dan nesha.. datanglah gio
"heh lo nesha itukan?" tanya gio
"iya" ketus nesha
"sombong amat si lo" nesha sama sekali tidak melihat kearah gio
"gua mau minta maaf soal kemarin gua ngehukum lo udah keterlaluan" gio terus melihat nesha
"gapapa" ketus nesha
"gua serius sorry ya nesha" nesha melihat kearah gio
"gua sebenarnya kesel ya, jangan mentang-mentang lo pikir semua cewe terpikat ama lo, lo jadi seenaknya. karna gua baik dan lagi ngga mau berdebat jadi gua maafin aja lo" kata nesha
"thanks ya nesha!"
entah mengapa gio memang suka mempermainkan wanita namun ketika melihat nesha ia seperti bukan dirinya saja
"gua pamit ya sha lanjut makannya" lalu gio pergi bersama teman-temannya
"NESHAA!!!KEREN BANGET LO, COWO NAKAL DAN INCARAN CEWEK KAMPUS MINTA MAAF AMA LO" zea berteriak dan tidak sangka dengan apa yang ia liat
seluruh isi kantin melihat kearah mereka berdua dan kaget dengan apa yang mereka lihat tentang gio yang sangat berbeda ketika dengan nesha.
gio memang terkenal tampan namun dibalik ketampanan nya ia suka mempermainkan wanita. ia mempunyai geng motor dan terkenal seantero surabaya dan keluarga juga terkenal dan terhormat ia merupakan keluarga terkaya di surabaya.
sedangkan nesha berasal dari keluarga yang biasa-biasa saja
seiring berjalan nya waktu nesha sudah beradaptasi dengan kampusnya dan juga dengan teman-temannya ia kini berteman akrab dengan gio semenjak gio sering mengantarnya pulang dan sering menemui nesha dikampus sehabis matkul selesai. ia semakin akrab saja dan sesekali juga berkunjung kerumah nesha.
"malam nonton yuk sha" kata gio
"hmm ayoo dehh gua lagi free juga" kata nesha
"okeiii dehh gua jemput malam yaa jam 8"
"okeii giooo" kata nesha
gio tersenyum dan merasa sangat bahagia saat nesha menerima tawaranya untuk nonton berdua gio merasa ia sepertinya menyukai nesha
hingga pada saat malam itu..
gio dengan kemantapan hati membicarakan niatnya untuk menikahi nesha
diruang tamu rumah gio..
"ma pa.. jadi gio sebenarnya mau bilang gio meniatkan untuk menikahi nesha" kata gio dengan deg-degan dan penuh harapan
namun sayangnya seketika raut wajah orang tua gio mengtidak enakan dan gio cukup kecewa dari raut wajah terlihat jelas bahwa orang tua gio tidak merestui gio dengan nesha dengan terpaksa gio menjauh tanpa sepengetahuan nesha. hari demi hari nesha bertanya" mengapa gio seperti menjaga jarak ketika dikampus bahkan menyapa nesha saja tidak ada hingga pada saat nesha melihat bahwa gio pindah ke amsterdam bersama istri nya yang nesha sama sekali tidak kau kapan mereka menikah.
nesha seperti dibohongi oleh gio nesha merasa seperti di hianati oleh gio ia sangat sedih bahkan sampai merusak dirinya sendiri dengan pergi ke clubbing,pulang subuh,jauh dari tuhan dan hidup tidak teratur sampailah pada fase dia bertemu dengan lelaki bernama mahendra adam, kala itu nesha sudah wisuda dan membuat apotek seperti mimpinya selama ini dia berhasil menerima apa yang sudah ditakdirkan buat ia dan akhirnya menikah dengan mahesha adam kekasih dunia surganya..
"pada akhirnya kita harus mengikhlaskan apa yang suda ditakdirkan buat kita, kita harus menerima takdir walaupun sedih tetap harus diikhlaskan,belajar mengikhlaskan hal-hal yang bukan ditakdirkan untuk kita dan mencoba menjalani hidup seperti biasa,walaupun awalnya sulit,tuhan memiliki takdir yang jauh lebih baik dari apa yang kita inginkan" -nesha
"aku mengikhlaskan mu baskaraku selemat berlabuh semoga engkau selalu dikelilingi dengan hal-hal yang indah,aku tidak menyesal mengenalmu kau akan selalu ku kenang dengan baik selamat tinggal gio".