Karya : Ahmad Fariel
"Aku ingin mati"kalimat itu biasanya diucapkan kepada orang yang mengalami depresi, gangguan bipolar, skizofrenia, stres, trauma yang dia alami, takut akan kehilangan seseorang, putus asa, mempunyai penyakit kronis yang tak kunjung sembuh, isolasi sosial, mengonsumsi obat-obatan terlarang ,dan membutuhkan bantuan akan suatu hal. semua itu adalah penyebab seseorang yang kadang akan mengakhiri hidupnya, tapi aku tidak, penyebab diriku ingin mengakhiri hidupku bukan akan hal itu tapi dikarenakan diriku yang tidak berguna didunia ini, perkenalkan namaku Loske aku adalah seorang pelajar yang berumur 18 dan inilah ceritaku.
Pada pagi hari semua orang pasti akan bangun jam 04:00-07:00 tapi pada jam 09:40 ada alarm berbunyi didekat tempat tidur Loske, Loske berkata
"agh jangan lagi kenapa alarmku tidak bisa membangunkanku dengan benar"
dia mempersiapkan pakaiannya, memasuki buku pelajarannya ke tasnya dan juga sepedanya setelah dia mempersiapkan barangnya dia membawa roti sisa tadi malam dengannya dan bergegas ke sekolahnya, dalam perjalanannya Loske ke sekolahnya dia melihat ada sebuah bocah yang mengemis akan kelaparan, bocah tersebut berkata
"kak mohon sedikit sedekahnya kak, saya belum makan untuk beberapa hari ini kak"
bocah itu memohon dengan sepenuhnya karena dia sudah sangat lapar, Loske melihat akan kasian, sekujur tubuhnya terlihat seakan-akan dia seperti belalang ranting, Loske kepikiran untuk memberikan roti yang dia bawa dengannya tapi jika dia memberikannya maka dia tidak akan mempunyai tenaga untuk pergi ke sekolahnya dengan kesadaran penuh, Loske membalas perkataannya
"nih dek ambil aja roti kakak semoga ini bisa membantu kau untuk tetap hidup"
Loske memberikan semua roti yang dia punya dengannya, bocah itu berkata
"terima kasih kak, kakak hati-hati dijalan yah"
Loske pun melanjutkan perjalanannya ke sekolahnya dan melambai ke bocah itu, Loske berharap bahwa bocah itu akan bisa tetap hidup meskipun dia mempunyai cobaan yang berat melanda dia dan berharap nasibnya tidak akan berakhir seperti Loske. Loske pun sampai disekolahnya dia menaruh sepedanya ditempat sepeda dan bergegas memasuki kelasnya, sesampainya dia didepan pintu gerbang Loske sudah ditunggu oleh gurunya dan mempertanyakan ke Loske kenapa bisa terlambat
Gurunya berkata
"LOSKE lagi-lagi kamu ini selalu aja terlambat, kamu tau tidak sekarang jam berapa?! Sekarang sudah jam 09:56 kamu ini sengaja yah datang terlambat supaya bisa bapak hukum? Kalau kamu sering terlambat terus menerus seperti ini lagi maka bapak akan panggil kedua orang tua kamu mengerti?"
Loske mendengar perkataan gurunya dengan perut yang kosong membalas perkataan gurunya Loske berkata
“maaf pak, saya terlambat karena lambat bangun saya sebenernya sudah pasang alarm tapi tetap aja pak, saya masih aja ketiduran" Loske mengatakan itu dengan suara yang pelan, gurunya berkata "Loske Loske, masa kedua orang tuamu gak bangunin kamu, kamu juga udah dewasa begini masa kamu gak bisa menjaga waktu tidur?"
Loske mendengar itu dengan ekspresi sedih dan berkata
“Orang tua saya lagi sibuk pak, keluar kota jadi saya tinggal bersama kakek bapak saya pak!"
Dia mengatakan itu dengan nada yang keras, bapak gurunya yang mendengar itu dengan ekspresi kesal diwajahnya berkata
"aelah kenapa bukan kakekmu aja yang bangunin, gitu doang ribut makanya malam itu tidur jangan malah bergadang main game, kalau ginikan yah bukan bapak aja ribut kamu juga bakalan kesusahan kedepannya, udah kamu masuk kelasmu sana pulang sekolah temui bapak di ruang bapak, kali ini bapak mau kasih kamu surat peringatan bukan pembinaan lagi mengerti?!" Loske yang mendengar kata-kata gurunya terkaget dan berkata
"ta-ta-tapi pak pulang sekolah saya ada kerjaan yang harus kukerjakan pak" gurunya yang mendengar itu berkata
"tidak ada tapi-tapi pokoknya pulang sekolah temui bapak di ruang bapak mengerti?!"
Loske yang mendengar itu dengan putus asa berkata
"baik pak"
Sesudah Loske dimaki-maki oleh gurunya dia pun pergi ke kelasnya, pada saat didepan kelasnya dia ditatap oleh teman sekelasnya dan juga guru yang mengajar sekarang ini, Loske pun masuk ke kelasnya dan duduk dikursinya, guru yang mengajar sekarang ini bernama ibu Wini, ibu Wini berkata
"baik anak-anak mumpung sudah jam 10:00 kalian dipersilahkan untuk pergi ke kantine dan istirahat"
Anak-anak dikelas pun senang dan keluar secara buru-buru, Loske yang kelaparan pun ikut pergi ke kantin tapi dia dihentikan oleh ibu Wini, ibu Wini berkata
"kecuali kau Loske ibu ingin bicara sejenak dengan kamu" dikarenakan Loske sudah sangat lapar dia pun mempercepat perbincangannya dengan ibu Wini, Loske berkata
"ada apa ibu? ada keperluan apa dengan saya?"
Ibu Wini berkata
"Loske, ibu sudah dengar dengan guru-guru lainnya kalau kamu ini sering sekali terlambat dan ini tidak hanya terjadi satu kali, kamu tidak kenapa-kenapakan Loske?"
Loske berkata
“ibu Wini saya cuman lagi kesusahan tidur bu jadi kadang malam tiba aku paksakan untuk tidur tapi tidak bisa bu, kadang juga aku sudah tertidur pulas tapi aku biasanya terbangun lagi tengah malam"
ibu Wini yang mendengar itu ingin memberikan beberapa saran berkata
"coba kamu minum susu mungkin bisa saja itu membantu kamu, ibu dulu pernah seperti kamu Loske kesusahan untuk tidur tapi sekarang karena dapat saran dari orang tua untuk minum susu sekarang udah bisa tidur nyenyak lagi tanpa ada gangguan"
Loske yang sudah ingin pergi ke kantin pun mengakhiri percakapannya dengan ibu Wini Loske berkata
"baik bu terima kasih untuk sarannya, kalau begitu saya pamit bu"
Loske pun keluar kelasnya dan bergegas pergi ke kantin, pada saat sesampainya dikantin dia sadar, dia tidak membawa uang untuk jajannya, Loske pun bersedih di kantin tapi untuk sesaat ada seseorang yang menghampiri Loske, Loske melihat orang itu dan ternyata dia adalah teman sekelas Loske yang bernama Vivi, Vivi adalah seorang gadis yang cerdas dan cukup akrab dengan Loske karena dia selalu satu sekolah dengan Loske maupun paud, tk, sd, smp, dan sampai sekarang, mereka sudah seperti kakak-beradik dan Loske mempunyai rasa suka dengannya tapi sayang sekali Vivi sudah mempunyai seorang pacar jadi rasa sukanya dengan Vivi tertolak, Loske yang melihat Vivi dengan rasa lapar berkata
"apa yang kamu inginkan Vivi? Bukankah kau mempunyai urusan lain yang harus dilakukan?"
Vivi mendengar itu dengan ekspresi kasian berkata
"jangan gitu dong Loske kitakan sudah seperti kakak-beradik, bukankah tugas kakak adalah untuk melindungi adiknya?"
Loske berkata
"yah yah terserah, jadi ada urusan apa denganku?"
Vivi berkata "uhm kamu terlihat lapar, ini ibuku ada membuatkan makanan untukmu dia berterima kasih untuk yang kemarin karena sudah membantunya"
Tanpa ragu Loske langsung mengambil bekal yang ada ditangan Vivi dan melahap semua isi bekal itu Loske berkata
"ternyata bidadari didunia ini masih ada"
sambil melahap isi bekal itu, Vivi berkata
"wow kau cukup lahap juga yah, apa kau belum makan tadi pagi ini?" Sambil melihat Loske makan, Loske berkata
"yah semacam itulah, tadinya aku membawa sebuah roti tapi tiba-tiba itu hilang begitu saja"
Vivi berkata
"Hilang begitu saja? Sepertinya kau harus berhati-hati dengan cara kau membawa roti itu, aku jadi kasihan dengan roti itu" Loske yang hampir selesai memakan bekal yang dibuat oleh ibu Vivi berkata
"oy itu bukan salahku karena roti itu hilang seharusnya itu salah rotinya karena telah kehilangan diriku,lagipula roti itu terbang begitu saja"
Vivi yang mendengar itu tertawa berkata
"hahahahaha yah terserah kamu Loske mau cerita apa yang kau karang tidak akan kupercaya sedikitpun"
pada saat Loske selesai memakan semua isi bekal itu, mereka berdua didatangi oleh seorang laki-laki ternyata dia adalah pacarnya Vivi yang bernama Rein, Rein berkata
"hahahaha Loske, lihat mukamu kau seperti babi yang sangat lapar"
Loske yang mendengar itu tidak terlalu peduli dengan apa yang barusan saja dikatakan oleh Rein dan memberikan kembali tempat bekalnya ke Vivi, Loske berkata
"nih Vivi bekalnya gue kembaliin titip salam yah ama ibumu dan terima kasih untuk makanannya"
Vivi yang mendengar itu berkata
"iya nanti aku sampaikan kepada ibuku"
dengan tersenyum kepada Loske, Rein yang barusan saja dicuekin oleh Loske tidak terima dan langsung menarik kera baju Loske,
"apa kau baru saja menyampahiku?!" Ucap Rein yang agak kesal terhadap Loske, Loske yang tidak terima baju keranya ditarik oleh Rein dia langsung mendorong Rein
"emang kenapa kalau gue cuekin lu, gue kan gak punya urusan ama lu!"
Ucap Loske dengan nada yang keras, Vivi yang melihat pertengkaran Rein dan Loske langsung menghentikan mereka berdua
"udah hentikan kalian berdua, kamu juga Rein kata-katamu itu tidak sopan banget kepada Loske!"
Ucap Vivi dengan ekpresi wajah yang marah, Rein yang mendengar itu langsung terdiam dan meminta maaf terhadap Loske
"maafin aku yah Loske"
Ucap Rein, Vivi yang mendengar itu langsung senang dan langsung pergi mencuci bekal yang dia bawa
“nah ginikan enak dilihat, kalau begitu aku pergi cuci bekal ini dulu yah gak lama kok" Ucap Vivi yang berlari ke wastafel, Rein yang cukup kesal terhadap Loske langsung membisik Loske
"tidak akan kumaafkan kau bajingan karena sudah
mempermalukan diriku didepan Vivi!"
Ucap Rein, Loske yang mendengar itu berkata
"banyak bacot lu Rein, bisa gak sih satu hari aja gak berisik banget kayak anjing"
Rein pun tambah kesal terhadap Loske, Rein berkata
"apa kau bilang!!!",
Loske berkata
"ayo sini maju kalau berani lu kira gue takut ama lu?"
Ketika mereka hampir memulai rounde kedua bel berbunyi, mereka berdua yang mendengar bel itu langsung berhenti.
“awas aja lu anjing, tunggu aja lu pulang sekolah"
Ucap Rein yang langsung pergi menemani Vivi di wastafel, Loske yang melihat Rein menemani Vivi di wastafel berkata "bacot".
Pada saat Pulang sekolah telah tiba, Loske teringat dia harus menemui Pak guru di ruangannya dikarenakan Loske sangat terburu-buru dia pun langsung memasuki ruang pak guru,
"yah pak saya sudah disini jadi dimana surat peringatannya?" Ucap Loske yang lagi bergegas
Pak gurunya pun langsung memberikan surat peringatan itu "ingat Loske jika kau mendapatkan dua surat peringatan kau akan langsung dikeluarkan"
Ucap pak guru, Loske yang mendengar itu langsung berkata
"baik pak"
Loske pun langsung bergegas pulang kerumahnya, pak guru yang melihat Loske sangat tergesa-gesa mempertanyakan kelakuan Loske
"kenapa kau sangat terburu-buru Loske?"
Loske terhenti sejenak didepan pintu berkata
“bukan hal yang penting kok pak,aku hanya punya beberapa urusan yang harus kulakukan"
Loske pun langsung pergi mempersiapkan sepedanya dan pergi, diperjalanannya dia bertemu Rein dan gengnya, Rein yang melihat Loske menaiki sepeda langsung menghentikan dia
"wah wah wah, siapa orang yang sedang mengendarai sepeda ini" Loske yang mencoba mencuekin Rein langsung dihentikan oleh geng Rein, Loske berkata
"apa maumu Rein tidak bisakah kita melakukan ini besok hari? Aku lagi terburu-buru nih"
Rein pun langsung menendang sepeda Loske
"tenang saja kawanku kita hanya akan melakukan perbincangan kecil"
Ucap Rein yang sangat jengkel terhadap Loske, Loske pun dikeroyok oleh gengnya Rein, Rein yang sedang menghancurkan sepeda Loske, melihat Loske dipukuli oleh gengnya,
Loske berkata
"dan kau mengatakan dirimu seorang pria? Berani sekali kau main keroyokan, cuman masalah sepele tentang Vivi dan kau sudah menghancurkan sepedaku dan memukuliku dasar bajingan"
Rein yang mendengar itu pun langsung menendang Loske tepat dimukanya
"bacot lu Loske, masalahku denganmu itu hanya satu, kau hanyalah tembok penghalang sialan, jauhi Vivi dan akan kupastikan aku tidak akan mengganggumu lagi"
Ucap Rein yang cukup senang memukuli dan menghancurkan Loske, Rein dan gengnya pun pergi meninggalkan Loske sendirian, tiba-tiba hujan turun sangat deras Loske pun mulai mempertanyakan hidupnya
"sejak kapan ini menjadi salah? Kenapa aku selalu saja mengacaukan semuanya? Kenapa aku terlahir? Apa jika aku mengakhiri hidupku apa semuanya akan baik-baik saja? Kenapa kenapa kenapa?!?!?"
Loske pun berdiri dan mengambil sepedanya yang sudah dirusak, ketika dia ingin berjalan ada sebuah mobil yang menghampirinya, Loske melihat mobil itu, seseorang turun membawa payung mendekati Loske dikarenakan Loske sudah sangat cape dan penglihatannya sudah sangat buram dia pun pingsan.
Pada saat Loske pingsan, dia bermimpi tentang orang tuanya yang selalu saja bertengkar pada saat dia masih 5 tahun dan itulah ingatan yang selalu ingin dia lupakan. pagi, siang, malam selalu ada teriakan yang bahkan tidak bisa dia tutup meskipun dia sudah mencobanya, pada saat dia mencoba untuk menutup telinga dan matanya teriakan kedua orang tuanya tiba-tiba menghilang, dia pun membuka matanya dan melihat mimpinya yang sudah terganti oleh sebuah pintu. Dia pun mencoba untuk membuka pintu itu tapi pintu itu menjauh dari dirinya, Loske pun berlari ke pintu itu
"apa-apaan ini, ini bukan mimpi yang biasa kudapatkan dan kenapa ada sebuah pintu yang menjauh dariku"
Ucap Loske yang berusaha mendekati pintu itu dia terus berlari dan berlari hingga pada saat dia sudah sangat dekat dengan pintu itu dia mulai mendengar suara yang berkata *Cari kuncinya* Loske yang mendengar kata-kata itu terkaget dan terbangun dari pingsannya, dia melihat sekitarnya bahwa dia berada dirumah seseorangnya, dengan luka yang barusan saja dia dapat dari Rein juga sudah disembuhkan, Loske pun mencoba untuk bangun dari tempat tidur dan pada saat dia berdiri dia melihat seseorang membuka pintu kamarnya dan ternyata itu adalah ibu Wini, Loske berkata
"bu Wini? Kalau boleh tau ini dimana yah?"
Ibu Wini yang mendengar perkataan Loske sambil membawa bubur berkata
“Ah Loske udah bangun yah? Ini dirumah ibu, kamu tadinya pingsan ditengah jalan dan ada beberapa luka jadi ibu rawat kamu dirumah ibu, mau makan bubur?"
Loske melihat ibu Wini membawa bubur pun langsung mengambilnya dan memakannya
"wah kau cukup lahap juga yah kalau soal makanan"
Ucap ibu wini yang melihat Loske makan bubur, sesudah Loske selesai memakan bubur yang dibuat oleh ibu Wini, ibu Wini pun langsung mempertanyakan Loske kenapa dia bisa ada ditengah jalan
"kamu kok tadi ada ditengah jalan yah dengan luka-luka ini?" Loske yang tidak ingin memberitahu kebenarannya berkata "bukan apa-apa bu tadinya aku lagi terburu-buru pas ditengah jalan ada seekor kucing, akunya langsung deh banting stir"
ibu Wini yang mendengar itu tidak percaya dengan Loske
"ah masa ini luka kayak bukan habis jatuh, lukanya kayak habis dipukul seseorang dan banyak lagi"
Ucap ibu Wini, Loske yang ingin membuat ibu Wini percaya berkata
"ah tadi kucingnya juga mencoba mencakarku bu, akunya panik bukannya mengusir kucingnya malah kena pukul ama tanganku sendiri!"
Ibu Wini yang mendengar itu berkata
"baiklah kalau begitu Loske kamu istirahat dulu yah disini nanti ibu antar kerumahmu"
Loske yang mendengar itu terkejut berkata
"eh sekarang aja bu lagipula aku udah pulih nih, aku juga ada urusan dirumah jadi harus buru-buru"
ibu Wini yang khawatir mendengar itu berkata
"baiklah kalau begitu tapi sampai rumah kamu istirahat yah?". Loske pun mempersiapkan dirinya setelah Loske selesai mempersiapkan diri dia mencari sepedanya disekitaran rumah ibu Wini, ibu Wini mempertanyakan perilaku Loske
"kamu lagi cari sepeda kamu yah?"
Loske terkejut dan berkata
"bagaimana ibu bisa tahu?"
Ibu wini membalas perkataan Loske
"yaiyalah dari ekspresi wajahmu aja udah menentukan, udah tentang sepedamu nanti ibu urus mumpung besok hari sabtu" Loske yang mendengar itu dengan perasaan tidak enakan berkata "aduh bu, biar Loske aja yang perbaiki"
Ibu Wini pun langsung memaksa Loske untuk masuk mobil dan menganti topiknya
“jadi rumah kamu dimana?"
Ucap ibu Wini yang mencoba menganti topiknya, Loske dengan pasrahnya langsung membalas perkataan ibu Wini
“baiklah kalau begitu, rumah saya ada di, eh bentar kok lingkungannya agak familiar yah?”
Loske yang mencoba keluar dari mobil dan melihat sekitarnya, ternyata dia sudah berada didekat rumah kakeknya, Loske berkata
"i-i-ibu Wini, nampaknya kita tetanggaan"
ibu Wini yang mendengar itu langsung senang berkata
"luar biasa bukankah itu bagus? Sekarang kamu tidak perlu terlambat karena ada ibu yang bisa membantu kamu mengantar naik mobil"
Loske berkata
"yah kurasa begitu, kalau begitu saya pamit bu Wini besok mungkin saya akan mampir kesini"
ibu Wini yang masih penasaran terhadap Loske berkata "ngomong-ngomong kamu tinggal sama siapa?"
Loske berkata
"saya tinggal dengan kakek saya bu, kalau begitu dadah"
Loske pun pergi dari rumah ibu Wini dan masuk kerumahnya dia membuka pintu rumah ketika dia ingin masuk kerumahnya dia sadar bahwa kakeknya sudah lama meninggal, Loske berkata "sialan aku lupa kalau kakek sudah meninggal lama sekali, hah yang tersisa dirumah ini hanya sebuah uang yang diberikan oleh orang asing dan sebuah surat, kakek mengatakan buka ini ketika aku sudah berumur 18 tahun yah sekarang aku sudah 18 mungkin sudah saatnya aku membuka surat ini".
Kakekku meninggal ketika aku masih berumur 12 tahun,
kakekku adalah orang yang hebat dia menjagaku
dengan sangat baik meskipun orang tuaku selalu berkelahi kakekku selalu merawatku, orang tuaku pun juga begitu tapi cara mereka merawatku itu, mereka harus berpisah ibuku pernah berkata
"tidak apa-apa nak ibu dan ayahmu hanya mempunyai sedikit masalah"
Dan ayahku pernah berkata
"ayah hanya ingin kau bahagia nak, tidak perlu pikirkan tentang keluarga ini kau hanya harus maju kedepan"
meskipun mereka mengatakan itu aku selalu berpikir penyebab mereka berkelahi dan bersedih mungkin bisa saja dikarenakan aku, semenjak aku lahir aku hanya melihat perkelahian dari kedua orang tuaku, perkelahian mereka terjadi ketika aku masih berumur 5 tahun dan mereka tidak pernah berhenti sampai aku berumur 8 tahun mereka berdua berpisah dan aku dilempar ke kakekku, disaat mereka berpisah kakekku sudah mulai merawatku ketika aku berumur 8 tahun, kakekku mengajari semua yang belum aku ketahui seperti memasak, menanam, membersihkan dan cara hidup mandiri. Semua itu kakekku yang ajarkan tapi ketika kakekku mendapatkan penyakit kanker aku sangat sedih tidak bisa berbuat apa-apa tentang itu, aku hanya bisa menunggu apakah kakekku akan selamat atau tidak, pada saat aku merawatnya dia selalu saja bilang *Cari kuncinya* aku tidak paham apa yang dia maksud kunci apa? Dan untuk membuka pintu apa? Hingga ajal memanggilnya saat aku berumur 12, kakekku menitipkan sebuah surat yang hanya bisa aku buka ketika aku berumur 18 tahun kematian kakekku membuatku berpikir untuk mencari apa yang dia katakan *Cari kuncinya* tapi aku pasrah ketika aku berumur 15, aku mulai mempertanyakan kenapa aku hidup? Aku tidak tahu harus berbuat apa? Aku hilang arah dan kenapa setiap bulan ada kedatangan uang 8 juta tanpa ada nama pengirimnya, aku tidak peduli uang itu datang darimana yang aku tahu, aku harus menabungnya untuk keperluanku bertahan hidup. Hingga hari ini datang aku sudah berumur 18 tahun dan aku sudah bisa membuka isi surat yang sudah lama sekali kunantikan, saat aku membuka surat itu, surat itu berisi "Loske cucuku jika kau membaca surat ini kakek sudah meninggal, dan kau sudah tentu saja berumur 18 tahun, yang ingin kakek beritahu disurat ini adalah Cari kunci disekitar rumah kakek dan semua pertanyaanmu akan terjawab tentu saja jika ada sebuah kunci pasti juga ada pintunya, pintunya berada di kamar kakek kau bisa membukanya ketika kau sudah mendapatkan kuncinya nak dan pada saat kau masuk ke pintu itu bisa saja semua pertanyaanmu yang sudah kau pendam itu terjawab"
Loske yang sudah selesai membaca surat itu langsung bergegas kekamar kakeknya dan melihat ada sebuah pintu hitam
"apa-apaan ini, perasaan selama ini tidak ada pintu hitam besar dikamar kakek"
Ucap Loske yang kelelahan karena hari ini, diapun mencoba menghancurkan pintu itu dengan cara kekerasan menggunakan palu tapi tetap saja pintu itu terlalu keras untuk dihancurkan "SIALAN KAU PINTU SIALAN HANCURLAH, KENAPA KAU TIDAK MAU HANCUR AGH SIAL, kenapa kakek membuat pintu ini sangat keras"
Ucap Loske yang sudah sangat kelelahan, dikarenakan dia sudah sangat lelah dia tertidur pulas didekat pintu itu dan bermimpi tentang pintu besar itu disekitaran pintu itu ada sebuah suara yang menyuruh Loske untuk mencari kunci yang hilang, Loske berkata
“mimpi ini lagi? Dan kenapa dimimpi ini menyuruhku untuk mencari kuncinya ini aneh”
Loske melihat sekitaran hanya ada lingkungan hampa dan sebuah Pintu yang menunggu untuk dibuka, Loske pun berkeliling disekitaran lingkungan hampa, dia melihat ada sebuah ingatan tentang keluarganya yang selalu bertengkar hingga kehancuran keluarganya dia mempertanyakan mimpinya
“kenapa ada mimpi yang selalu ingin kulupakan muncul disini” Loske pun melanjuti perjalanannya di lingkungan hampa, dia mulai mempertanyakan lagi kenapa dia berada dilingkungan hampa, apa yang sedang dicari dan untuk apa dia terus menerus mempertanyakan itu hingga dia melihat sebuah cahaya di lingkungan hampa itu, Loske pun berlari sekencang mungkin menuju ke cahaya itu saat dia sudah sangat mendekati cahaya itu dia melihat sebuah benda yang mirip seperti kunci, Loske pun mengambil kunci itu dan mencoba untuk kembali ke pintu itu tapi dia tersesat dilingkungan hampa itu, Loske mencoba untuk mencari pintu yang berada diawal tadi tapi tetap saja dia tidak tahu pintu itu ada dimana, dia terus menerus mencari pintu itu hingga dia sudah pasrah akan pintu, dia terbaring didunia yang hampa mencoba menunggu hingga dia bangun lagi sambil memegang kunci yang ada ditangannya, Loske menunggu sangat lama untuk dia bangun tapi dia merasa ada yang salah, kenapa mimpi yang dia alami itu sudah sangat nyata diapun mencoba membangunkan dirinya dengan memukul dirinya sendiri, dia terus menerus memukul dirinya sendiri hingga dia sadar bahwa lingkungan hampa ini sudah seperti dunianya yang asli. Kesendirian, kehilangan, kecemburuan dan iri. Dia tidak bisa menerima akan keadaannya sekarang ini, dia tidak bisa menerima semuanya karena kehidupannya yang sangat hancur, hingga sebuah bayangan hitam menyampirinya dan berkata
“hiduplah Loske”
dan menghilang begitu saja, Loske yang terkejut akan hal itu langsung bangkit dan mulai mencari pintu itu lagi dia berkeliling disekitaran lingkungan hampa itu, mencari terus mencari hingga didepannya ada sebuah pintu dia berhenti sejenak dan menoleh kebelakang melihat lingkungan hampa itu menyuruh Loske untuk *Pergilah Loske dan tetaplah hidup*
Loske pun langsung membuka pintu itu dan terbangun dipagi hari yang cerah.
Loske membuka matanya, menarik nafas dan melihat ditangannya ada sebuah kunci
“kunci? HAH KUNCI? KENAPA ADA KUNCI DITANGANKU, INI MENGERIKAN”
Loske yang masih agak mengantuk langsung terbangun bugar karena terkejut dia pun bergegas membersihkan dirinya dulu sebelum dia membuka pintu itu, pada saat Loske selesai membersihkan diri dia pun menggunakan kunci itu ke pintunya dan tanpa sangka pintu itu terbuka, Loske sangat terkejut akan isi pintu itu banyak sekali foto keluarganya disitu dan sebuah rekaman video yang bertulis *untuk Loske* Loske pun memutar rekaman video itu, ketika video itu terputar dia melihat keluarganya yang bahagia dikarenakan lahir dirinya, Loske langsung menangis sangat deras di video itu juga banyak perkataan tentang Loske, dari ayahnya
“Loske apapun yang terjadi jangan pernah menyerah”
dari ibunya
“Loske kamu jangan bersedih yah kalau semisalnya ayah dan ibu berpisah kamu itu anak yang kuat jadi hiduplah “
“bukankah itu agak tidak mengerikan untuk dikatakan kepada anak kita”
ucap ayahnya yang khawatir apa yang baru saja ibu Loske katakan
“oh ayolah kitakan tidak tahu apa yang bisa terjadi kedepannya” Ucap ibu Loske dan pesan terakhir dari kakeknya
“Loske ayah dan ibumu melahirkanmu kesini bukan karena kamu beban, bukan karena kamu membuat kekacauan, bukan karena kamu tidak berguna. tapi tujuan kamu dihidupkan didunia ini adalah untuk merasa hidup akan dunia ini jangan pernah menyerah akan keadaan yang sudah kau alami Loske tetaplah hidup karena keadaan itu dan ingatlah ajaran kakek”
Loske yang mendengar itu langsung menangis sangat deras dia tidak bisa berkata-kata lagi yang dia tahu dia harus hidup, selesai dia menonton rekaman video yang ditinggalkan dia keluar dan melihat ada pria aneh dihalaman rumahnya dia menyapa pria itu dan ternyata itu adalah ayahnya
“LOSKE? MAAFKAN AYAH KARENA SUDAH MENINGGALKANMU SENDIRIAN PASTI KAMU SANGAT MEMBENCI AYAH YAH KAN?” Ucap sang ayah yang sangat kesal akan dirinya, Loske berkata
“a-ayah?! Kukira kau telah mati”
“kamu ini ditinggal sendiri bukannya tambah sopan malah gak ada tata krama yah!”
Ucap sang ayah sambil mencubit pipi Loske
“Aduh iya iya maaf ayah, aku hanya terkejut ayah masih ada disini sudah berapa lama yah 8 tahun?”
Ucap Loske yang masih bingung, ayah Loske berkata
“kau sudah menonton video yang dibuat oleh keluarga kita?”
“kok ayah tahu?!”
Ucap Loske yang tambah bingung dengan keluarganya
“tentu saja karena ayah lah yang buat, untuk alasan kenapa ayah dan ibu berpisah itu sudah takdir nak jadi lupakan saja masa lalu dan maju kedepan” Ucap sang ayah sambil memegang kepala Loske
Loske yang penasaran akan keberadaan ibunya berkata
“jika ayah berpisah dengan ibu apakah ayah tahu dimana ibu berada sekarang “
Dengan ekpresi sedih
“Owh tentu saja ayah masih berkomunikasi kok dengan ibumu jika kamu ingin ayah bisa saja menelfon ibumu”
ucap sang ayah sambil memberikan telfon kepada anaknya
Ketika telfon itu diangkat
“ADA APA JANE? KAU TIDAK TAHU AKU LAGI SIBUK SEKARANG INI?!?!”
Ucap ibu Loske
“uhm Lisa sebelum kau teriak seperti itu ada seseorang yang ingin menemuimu”
Ucap sangat ayah(Jane)
“cepat selesaikan urusan ini, aku lagi urusan nih”
Ucap sang ibu(Lisa) yang sedang ditelfon
“Ibu?”
Ucap Loske, Ibu Loske yang mendengar itu terkejut dan langsung berkata
“LOSKE ANAKKU? APA ITU KAU LOSKE, apa kau makan dengan sangat teratur, yaampun sudah berapa lama kita berpisah, berapa sudah umurmu, Loske ibu akan pastikan menemuimu suatu saat nanti okey”
ibu Loske mengatakan itu dengan sangat senang, ayah Loske pun langsung mengambil hpnya dari tangan Loske dan berkata
“dia agak gila bukan?”
Loske berkata
“kenapa kalian melakukan ini? Hubungan kalian cukup dekat juga tapi kenapa setiap saat mimpi buruk itu perkelahian antar kalian berdua apakah dikarenakan diriku?”
“Loske setelah kau menonton video yang kami buat itu sudah pasti menjawab semua pertanyaanmu dan alasan ayahmu dan ibumu berpisah karena itulah takdir kami nak itu sesuatu yang tidak bisa kami patahkan, cara yang terbaik untuk menghentikan perkelahian antar ayah dan ibumu hanya itu saja yang bisa kami lakukan yaitu berpisah”
Ucap sang ayah
“Apakah kalian juga yang mengirim uang 8 juta?”
Ucap loske
“yap semacam itu kau harus hidup mandiri Loske untuk menghadapi dunia yang keras ini, ayah dan ibumu hanya bisa membantumu dengan cara mengirimkan uang, apa kau membenci metode itu?”
Ucap sang ayah
Loske yang mendengar perkataan ayahnya langsung memeluknya berkata
“tidak, tidak sama sekali aku menyayangi kalian berdua terima kasih karena sudah membuatku hidup kedunia ini”
“itu baru anakku kalau begitu mari kita pergi makan es krim mumpung ayahmu disini”
Ucap sang ayah yang mengajaknya untuk memakan es krim
Loske pun menjalani hidupnya dengan sangat baik meskipun ada masa lalu yang sangat kejam menghampirinya, dia akan tetap berjalan maju. Apapun cobaannya.