- LUAPAN RASA

66 19 3
                                    

        Karya : Laila Cantika Ramadhani

Anvaya Raespati adalah seseorang yang masih terus memikirkan orang yang dicintainya bahkan setelah lama tidak bertemu dalam kurun waktu yang lama Dan Galen sosok yang di rindukan Anvaya.
Pertemuan yang di awali dengan sembunyi-sembunyi, tak ada kabar, tak ada perencanaan dan tak ada pertanda.
Awal pertemuan Anvanya dan Galen yaitu di sebuah SMA swasta di kota yang mereka tinggali, Mereka menjalin hubungan selama 2 tahun lamanya, Galen dan Anvanya suka berpergian ke toko buku karena Galen sangat suka membaca buku dan Anvanya menyukai wangi dari buku baru entah apa alasan anvanya sangat menyukai wangi dari buku baru, keduanya juga sangat suka memandangi pemandangan kota malam hari sambil menggunakan sepeda motor milik Galen, Anvanya selalu melingkari kedua tangannya di perut Galen setiap mereka jalan jalan meggunakan motor. Galen dan Anvanya juga sangat menyukai hujan, setiap kala dimana hujan turun mereka akan selalu memandangi hujan dari rumah mereka masing masing sambil menghubungkan telfon antara kedua nya dan mulai mendengarkan rintik hujan secara bersamaan melalui telfon genggam mereka. Galen selalu menatap mata Anvanya jika berbicara dengannya. Anvanya sama saja seperti perempuan lainnya kalau lagi sendiri namun jika bersama Galen Anvanya layaknya anak kecil yang selalu berbuat hal yang membuat Galen gemas kepadanya. Anvanya juga sangat suka pergi malam hanya untuk mencari jajan untuk mengisi perut mungil dan lapar mata, dan Galen selalu mengucapkan kalimat ini kepada Anvanya jika perempuan itu pulang larut malam hanya demi sebuah jajanan yang lezat “jaga diri jangan pulang terlalu malam apalagi pergi jam 9 pulang jam 12 kalau ada apa apa telfon Galen saja pasti aku siap sedia 24/7 kalau kamu yang nelfon, setelah beli jajan langsung pulang gausah mutar kesana kemari nanti sama aku aja kalau mau ngeliat pemandangan kota, sampai rumah jangan lupa ngabarin aku dan jangan lupa cuci muka dan cuci kaki ya” ya begitulah Galen, cukup protektif kalau sama anvanya.
Keduanya saling menyayangi dan saling percaya satu sama lain dalam menjalani suatu hubungan. Hingga pada suatu saat Galen pindah ke luar kota dan meninggalkan Anvanya, sebulan dua bulan Galen masih memberi kabar kepada Anvanya walaupun hanya lewat sebuah pesan singkat di malam hari. Tapi seiring bejalannya waktu Galen sudah tak pernah lagi mengirimi pesan untuk perempuan yang selalu ia sayangi dahulu itu. Setiap hari Anvanya selalu mencari cara agar bisa mencari tahu kabar dari Galen.
Perlahan lahan Anvanya mulai menerima keadaan. sebenarnya anvanya belum terbiasa dengan keadaan ini tapi semua nya berjalan bukan karena ia sudah ikhlas tapi karena sudah terbiasa dengan luka  , tanpa adanya kabar lagi dari nya, tanpa ada pesan sayang dari nya setiap malam hari.
Aku masih suka berpergian di malam hari sambil memandangi pemandangan kota tapi dengan suasana dan perasaan yang sudah tak sama lagi seperti dahulu. Aku selalu berpergian ke banyak tempat, aku sudah lama tidak melihat Galen tapi masih berharap Dia kembali ke pelukanku. Rindu yang datang di antara gemuruh hujan, berdamailah sedikit sebab bertemu bukan perkara mudah di lakukan.Ku sematkan sedikit harapan, semoga keinginanku bertemu dan bersamamu lagi tak pernah redup. Pikiranku menjadi kacau karena kau berada di tempat yang jauh, Aku masih memikirkan mu seratus kali sehari, jika saja kau tahu itu. Saat aku merindukanmu dan merasa sedih, yang bisa aku lakukan hanya melihat fotomu.
Aku hanya perlu mencari cara tuk membawaku kepadamu, karena aku takkan pernah menemukan kisah cinta seperti kita di luar sana.
Rindu tak diciptakan oleh jarak, namun olehh perasaan. Anvanya merindukan galen bukan karena Galen sudah jauh dari nya namun karena ia telah ada, di dalam hati Anvanya Meskipun akhirnya kita tak bersama lagi.

✦ ANTOLOGI CERPEN -Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang