Karya : Ahmad Zaydan
Sekolah Menengah 3 dikenal karena sejarahnya yang kaya akan kisah-kisah mistis. Namun, cerita paling menakutkan dan membuat saya teringat akan kisah ini terkait dengan "Ruang 13B", ruangan yang ditinggalkan selama puluhan tahun.
Ketika Kelas 10B mendapatkan tugas untuk membuat proyek sejarah sekolah, Ojeng, seorang siswa yang tertarik pada hal-hal supranatural, bersama temannya, Dimas, memutuskan untuk mengungkap misteri di balik Ruang 13B.
Mereka mulai menyelidiki, mencari informasi dari buku tahunan lama dan bercakap-cakap dengan guru-guru tua yang masih ingat kejadian-kejadian di masa lalu. Semakin dalam mereka mencari informasi tentang ruangan tersebut, semakin gelap pula cerita yang mereka temukan.
Rumor-rumor mulai beredar bahwa ruangan itu adalah tempat dimana seorang guru muda, Mr. Bambang, menghilang secara misterius puluhan tahun yang lalu, dan juga hilangnya seorang siswa yang bertepatan seminggu setelah Mr. Bambang menghilang. Beberapa siswa mengklaim pernah melihat seorang anak murid yang memakai baju sekolah yang kelihatan nya baju sekolah lama, dan siswa mengklaim pernah mendengar suara-suara aneh dari dalam ruangan itu, dan beberapa siswa yang lain berkata mereka melihat bayangan-bayangan misterius yang melintas di jendela-jendela tertutup.
Dimas dan Ojeng tidak percaya pada cerita-cerita itu pada awalnya, tetapi semakin mereka mendekati kebenaran, semakin banyak kejadian aneh yang terjadi di sekitar mereka. Ojeng sering kali bermimpi tentang ruangan itu, sedangkan Dimas merasa seolah ada yang mengikuti setiap langkahnya di koridor-koridor kosong.
Dimas dan Ojeng berniat untuk memasuki ruangan tersebut agar rasa ingin tahu nya terpecahkan, karena di balik ruangan tersebut sama sekali belum ada orang yang mengetahui bagaimana bisa Mr. Bambang dan seorang siswa tiba-tiba menghilang. Dimas dan Ojeng pun berbincang-bincang tentang niat mereka. Dan mereka berniat memasuki ruangan itu dan akan berkumpul pada hari Rabu pukul 08:15 malam.
Pada suatu malam tibalah mereka di sekolah, mereka memutuskan untuk masuk ke Ruang 13B. Lampu senter yang mereka bawa tidak mampu menembus kegelapan yang terasa lebih tebal dari biasanya. Suasana ruangan terasa dingin dan menyelimuti mereka dengan ketakutan.
Di tengah-tengah kegelapan, mereka menemukan buku harian yang sangat tua milik Mr. Bambang. Dalam catatan-catatan itu, Mr. Bambang menuliskan pengalamannya yang menakutkan di ruangan itu sebelum ia menghilang. Ia menggambarkan kehadiran sesuatu yang tidak dapat dijelaskan, yang terus mengganggunya, mengikuti setiap gerakannya, dan menghantui pikirannya.
Tiba-tiba, lampu senter mereka padam. Suara langkah-langkah menyeramkan terdengar mendekat. Ojeng dan Dimas berpegangan erat satu sama lain, berusaha mengatasi rasa ketakutan mereka yang semakin memuncak.
Tiba-tiba, ruangan terang benderang oleh sorotan lampu senter. Mr. Romi, penjaga sekolah yang baru saja menemukan mereka, menarik mereka keluar dan memarahi mereka bahwa mereka tidak boleh masuk ke Ruang 13B.
Saat mereka berjalan pergi, Dimas melirik ke belakang. Di jendela Ruang 13B, dia melihat bayangan sesosok tubuh yang menghilang dengan cepat.
Sejak malam itu, Ojeng dan Dimas memutuskan untuk tidak pernah kembali ke Ruang 13B. Namun, mereka yakin bahwa misteri di balik ruangan itu masih belum terpecahkan, dan cerita tentang kejadian-kejadian aneh di sekolah itu akan terus berlanjut.