Terik sinar matahari pada pagi ini menemani mereka yang sedang melaksanakan pelajaran olahraga di tengah lapangan. Mereka sedang pemanasan setelahnya berlari memutari lapangan itu sebanyak 3 kali.
Setelah selesai memutari lapangan mereka semua duduk berselonjor di pinggir lapangan.
Semua bernafas dengan terengah-engah, begitupun dengan Nadhif. "Huhhh, dada gue jedar-jeder ya gusti.."
"Minum njir, tolong gue butuh minum" ujar Zia yang meminta tolong kepada Fala.
Lalu Fala mengambilkan botol minum milik Zia. Dengan segera ia meneguknya karena kehausan, kemudian Rendra meminta nya kepada Zia "Zi, gue boleh minta minum lo gak??"
"Boleh, tapi jangan kena mulut, awas aja sampe kena, gue karetin mulut lo" peringat Zia kepada Rendra, dan Rendra tentu menurutinya.
"Anak-anak, hari ini kalian free ya" ujar guru olahraga mereka.
Dan semua murid menjawab dengan kompak "oke pak.."
Acara selanjutnya adalah ngerumpi, karena ngerumpi adalah rutinitas circle ini.
"Gue ada berita hot bjir" ucap harsa mengawali.
Zia menyahut "ihhh apaann??"
"Sumpah ya, kemaren kan uang si Dewi ilang, nah terus kan akhirnya di cek lewat cctv kelas kan, udah ketemu njir siapa pelakunya"
"Siapa cok?" Kompak mereka penasaran.
"Si Nopal njir!"
"Bjir?! Yang bener aja, kenapa nggak di umumin sih pelakunya?" Respon Nadhif.
"Ya- lo tau lah kalo di sebarin malu njink"
Kini Fala menyahut "Ya kalo malu kan gabakal diulang"
"Ya, gatau ya, cuma, kepikiran gasih lo? Selama ini pulpen sering ilang-ilangan, jangan-jangan dia dong yang nyolong??" Kata Harsa.
"Iya jugak sih" respon semuanya.
"Eh, tapi perasaan si Nopal kayak gaada dosa gituh??" Kata Fala.
"Nahh itu diaa! Gue juga heran sama dia njir, kayak- seolah-olah dia bukan pelakunya" balas Zia.
Mungkin sudah habis berita hot dari Harsa, sekarang Arsen memiliki ide random di otaknya.
"Jambu air di depan perpustakaan udah mateng belum yak?"
Seperdetik kemudian Harsa menjawab "oiya, udah mateng kalik"
"Mau bertingkah apa lagi lu berdua? Mau manjat pohon jambu air? Berangkat aja sono, duluan" sahut Rendra.
"Siapa juga yang mau ngajak lu nyet? Kita mah siapa yang mau ikut dengan sukarela, monggo"
Zia berpikir sejenak, kemudian ia bersuara "lu nanggung deh kayaknya nyet, daripada ngambil jambu air, mending ngambil sirsak di depan ruang BK" saran Zia.
"Ide bagus, tapi masalahnya itu ruang BK bi" sahut Arsen.
Mendengar Arsen yang memanggil Zia dengan sebutan 'bi' tentunya Fala melirik Arsen. Salah paham nih pacarnya.
"Apaan manggil Zia baby?? Gue pacar lo ege!"
"Siapa yang manggil baby??" Tanya Arsen.
Fala menjawab dengan sedikit tidak terima "barusan"
Saat Arsen menyadari nya, ia terkekeh "hahhahha, itu babi, bukan baby cintakuu" jelasnya.
"Ihh! Gue kirain, kan bisa manggil yang lain"
"Dari tadi manggil nyet mulu, ganti babi lah, habis ini anjing" santai Arsen.
"YANG BENER AJA, INI CIRCLE BUKAN KEBON BINATANG!" Sewot Zia.
"Sabar buk! Sabar! Istighfar ibuk! Istighfar!" Sela Harsa.
"Diem lo Harsetan!"
"Bjir? Gue salah apa njir??"
Hingga suara Rendra kembali terdengar "LO JADI NGAMBIL SIRSAK GASIH NJING??"
"Jadiiiii" kompak mereka.
"Kenapa gak berangkat???"
"Ya lu sendiri gimana?? Kaga berangkat kan?" Ujar Nadhif sedikit emosi.
"Ya ayok!"
"Yokk"
Akhirnya mereka berenam pun bergegas pergi menuju depan ruang BK untuk berniat mengambil buah sirsak itu.
Sesampainya disana, mereka langsung menemui salah satu guru BK."Permisi bu.. bu saya boleh minta sirsak nya gak?? Pengen nih bu, kayaknya udah mateng itu" rayu Harsa.
"Iyaa, boleh.. mau diambil sendiri?"
"Iya dong bu"
"Yaudah boleh"
"Yess, makasih bu" kompak mereka.
"Iyaa"
Setelah mendapat persetujuan dari sang guru BK. Harsa dengan semangat memanjat pohon sirsak yang tidak terlalu tinggi itu.
"Pelan-pelan Sa, entar lo jatuh yang ada gagar otak" peringat Nadhif.
"Kiw, disemangatin ayang tuh" sorak Fala.
"Akan kupanjat pohon sirsak ini demi Nadhif, anjassss! Lho gak bahaya taa??" Harsa mulai alay.
"Ciailahh, modelmu koyok kethek ngunu" sahut Arsen.
Fala dengan segera mencubit lengan Arsen, "heh! Ngawur!"
Zia ikut menyahut disebelah Fala, "tau nih, udah dipanjatin sama Harsa malah ngatain kayak monyet, gagal makan sirsak lu entar"
"Beli di supermarket boyyy" jawabnya dengan gaya tengil dan jari tangan yang ia bentuk metal.
"Fala plisdeh pacar lu kenapa sihhh"
"Anu.. itu, dosis obatnya mulai menurun, jadi kumat" jawab Fala.
Arsen yang tak terima langsung menyahut "ndasmu!"
Melihat interaksi itu, Rendra langsung menyela "masa iya pacarnya digituin bang??"
"Greget gue tuh"
"Udah kebal gue teh sama mulutnya" pengakuan Fala.
"Lho? Yokpo seh? Seharusnya ngomong dalam hubungan tuh gaboleh kayak gitu, ngomong harus anggunly, jaga image, jual mahal kek, cool kek, lah kowe banting harga njir, lambe nya misuh-misuh, raiso di rem, loss, piye to??" Ceramah Rendra.
"Sek ta, emang lu gimana?? Selama iki?"
"Ya gimana ya, karna saya jomblo jadi yaudah biasa saja, loss, tapi ketika punya cewe ya gaboleh berkata kasar wirr" jelasnya.
"Yoweslah, terserah, sesuai kepercayaan masing-masing"
Perdebatan mereka terhenti ketika Harsa berhasil membawa turun buah sirsak itu. "Duhhh gatel njirrr"
"Ya iyalah, orang banyak semutnya" sahut Nadhif.
Setelahnya mereka kembali ke dalam kelas.
"Sini gue cuci dulu" ujar Zia sembari meminta sirsak ke Harsa.
Harsa pun menyerahkan buah sirsak itu kepada Zia agar dicuci terlebih dahulu. Setelah buah sirsak itu selesai dicuci olehnya, mereka kembali berkumpul di pojok belakang kelas untuk bersiap memakan sirsak tadi.
"Gimana buka nya ege? Kaga ada pisau" ujar Arsen.
Tanpa menunggu lama, Zia langsung mengambil penggaris dan ia tancapkan sedikit bagiannya ke buah sirsak itu untuk memberi jalan memudahkan ia membuka buah sirsaknya. "Apa susahnya sih?"
"Oiyaaaa, pinterr" puji Nadhif.
Saat Harsa hendak mencomot buah sirsak yang sudah terbelah dua itu, tangan Zia langsung menghalanginya "eeiitttsss, tunggu duluuu, gue yang lahir duluan, gue yang makan duluan, hahahahha" tawannya di akhir sembari mencomot buah sirsak.
Tenang, mereka tidak asal comot buah sirsak itu. Karena kulitnya yang tidak terlalu tebal, jadi sedikit mudah untuk dirobek dan dibagi-bagi.
||
Gimana? Yaaa gitu, votmen aja deh drpd bingung :)
Babaiii
KAMU SEDANG MEMBACA
Circle
Ficção Adolescente- Dimohon untuk tidak mengcopy karya orang seenak jidat - Circle yang personilnya ada 6, random abis kelakuannya. Minim kewarasan, bahkan kadang suka minim akhlak, heran banget sama mereka. || - Bahasa campuran Indonesia x Jawa, yang nggak ngerti...