08. Jamkos

30 3 0
                                    

Jamkos. Guru-guru mereka sedang sibuk dengan rapat di ruang guru, jadilah murid-murid ini diberi jamkos.

Dibanding yang lain sibuk keluar kelas, berbeda dengan circle ini. Mereka lebih sibuk didalam kelas untuk sekedar menggibah, beradu mulut, dan bertukar cerita seperti biasanya.

Posisinya sekarang mereka sudah duduk diatas bangku yang dibentuk mengelilingi 2 meja di tengah nya, sudah seperti rapat meja bundar saja.

"Coba gue nanya sekarang, sedotan lubangnya ada berapa??" Harsa bertanya.

Dengan pede nya Arsen mengangkat tangan sebagai tanda akan menjawabnya "dua"

"Salah!" Sahut Harsa yang membuat Arsen mengerutkan keningnya.

"Lah? Terus berapa njing??" Tanya Rendra juga.

"Ya satu lah" jawab Harsa enteng.

"Dua lah cok! Kan diatas sama dibawah" sela Arsen.

"Wes salah, ngotot pisan" cibir Harsa.

"Lah? Kan bener njirr, dua cok" Arsen menjawab lagi.

"Satu cok" -Harsa.

"Duaaa" -Arsen.

"Satu! Gue bilang satu" -Harsa.

"Dua lah anjirrr" -Arsen.

"Satuu, kan itu jadi satuu" perjelas Harsa lagi.

"Ya tapi kan lu nanya lubangnya bjir! Ya dua lah!" Ganti Nadhif yang menyahut.

"Ishhh satuuuu"

Yang bener yang mana nih? Lubang sedotan ada 1 atau 2??

Nadhif mulai greget "Ngotot kan?? Lagian kaga ada pertanyaan lain gituh Sa??"

"Maaf, bukan Harsa namanya kalo gak ngotot" jawab Harsa yang menunjukkan wajah tengil nya.

"Gue geprek muka lu ya"

"Kalo lu geprek gue, lo gapunya temen kayak gue dong" ujar Harsa sambil ngupil.

"Ya biarin sih gue gak ngurus jugak" jawab Nadhif.

"Wih! Gitu lo ya sekarang, kalo gue mati beneran nanges jugak lu"

"Halahh ngapain gue nangisin lu ege"

"Gantung diri nih gue sekarang ya!" Bercanda Harsa.

"Hayu! Sini biar gue gantung" Arsen menanggapi.

"Weh! Bercanda lo gaasik ah!" Sela Rendra yang dijawab juga oleh Zia "tau nih kalian, bercanda nya gak lucu"

Hening beberapa detik. Lalu..

Peessshhh suara sebuah gas keluar dari lubang tanpa permisi.

"Anying?! Kentut siapa nih woi??!!" Tanya Rendra sembari menutup hidungnya.

Keenamnya sudah menutup hidungnya masing-masing, lalu Zia menyahut "Gak sopan lu begitu lu"

"Tau nihh kentut kagak bilang-bilang!" sewot Arsen.

Rendra, Arsen, Zia, Fala dan Nadhif saling menatap satu sama lain, hingga kelima nya menunjuk Harsa secara bersamaan "HARSA??!!"

Yang disebut namanya langsung tertawa terbahak-bahak "uuuhh legaa~~" ujar nya dengan wajah sedikit mengejek.

"Monyet! Dasar bocah monyet!!" Greget Nadhif.

Arsen dengan cepat menggaplak lengan Harsa yang masih tertawa sendiri itu "juancok!! Mambu poll anjirrr"

"HaHahaAha ya maap nyeett" ujar Harsa tanpa merasa bersalah.

CircleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang