06. Malam

39 4 0
                                    

Sesi barbeque an belum selesai sampai situ saja. Sekarang bertambah Mama dan Papa Harsa datang bergabung dengan mereka berenam.

"Yuk tante cobain" tawar Zia kepada Mama Harsa.

Dengan ramah beliau menjawab "aduhh kok kayak takut ya tente, kolesterol semua inii haduhh" ujarnya bergidik ngeri.

"Waduhh dikit juga gapapa tante.."

"Ayok om, makan dulu om" gantian Arsen yang menawarkan.

"Gausah takut om, kolesterol dikit gak ngaruh" Ucap Rendra ngawur, tapi itu hanyalah bercandaan. Sedangkan Papa Harsa cengengesan menanggapinya.

"Ren, tolong ambilin sayur nya dong" pinta Zia kepada Rendra.

"Lo emang mau sayur nya? Bukannya lo anti sayur ya??" Tanya nya.

"Enggak Ren.. itu buat Mama Papanya Harsa" jelasnya.

"Ouuhh" kemudian Rendra mengambilkan sayur itu.

"Assalamualaikum kolesterol" ujar Mama Harsa sebelum menyantap daging itu yang membuat semua tertawa sekilas. Lalu tak lama beliau berkomentar "hmm, enak banget saus nya, ini ngeracik sendiri?? Enak ya Pah"

Sang Papa juga menjawab "iya, enak lho"

Dengan pede nya Harsa menyahut "haha, yaiya dong Harsa udah panggilin Chef pribadi disini"

"Siapa??"

"Rendra lah"

"Ohh Rendra.. suka masak ya Ren??" Mama Harsa basa-basi.

"Hehe lumayan tante" jawab Rendra.

Fala menyahut "idaman Zia tuh tantee"

Yang disebut nama nya langsung malu "apaannn sih lo Fal"

"Halahh malu-malu mau" kompor Nadhif juga.

Lalu Rendra hanya tersenyum disana melihat Zia yang sepertinya tersipu malu.

Berbincang-bincang sembari memakan daging di malam itu sangatlah seru. Apalagi bagi Fala dan Arsen, mereka tampak saling menyuapi satu sama lain, seperti tidak mau kalah dengan Mama Papa Harsa.

"Enak ga??" Tanya Arsen kepada Fala.

Fala mengagguk-ngangguk sebagai jawabannya, lalu Arsen mengusap-usap kepala Fala.

Zia yang melihat keuwuan itu hanya bisa menyimak, dalam hatinya ia berharap suatu saat nanti ia akan diperlakukan seperti itu oleh kekasihnya.

Rendra memperhatikan Zia, "hei, nih tadi katanya mau sosis??" Tawar nya sembari mengambilkan sosis di mangkok kecil milik Zia.

Zia tersenyum melihatnya "Makasih Ren" dan hanya dibalas senyuman oleh Rendra.

Sungguh Rendra lah yang Zia inginkan saat ini. Ia begitu perhatian kepada Zia. Tak dibayangkan jika Rendra benar-benar menjadi kekasihnya nanti, setulus apa ia memperlakukannya.

"Ngelamun aja?? Makan dulu Ziii" perintah Rendra yang membuyarkan lamunan Zia.

Harsa kembali bersuara "Eh guys, besok kan Sabtu, pulang malem sabi kalikk"

"Mau nginep disini sekalian nggak??" Tawar Mama Harsa kepada semua nya.

"Nggausah tante, nanti ngerepotin, kita tidur dirumah aja, kapan-kapan mungkin kalo ada waktu" jawab Arsen sopan.

"Yaudah kita nobar aja di ruang tengah, gimana??" Usul Harsa yang disetujui oleh semua nya "okee"

"Habisin dulu, ayok dimakan" suruh Papa Harsa kepada keenam nya.

CircleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang