Di siang ini, saat istirahat kedua berlangsung tiba-tiba saja hujan. Kebetulan circle ini akan pergi ke kantin seperti biasanya, namun mereka masih berpikir dua kali untuk pergi kesana.
Harsa berceletuk "weh, kita gimana mau ke kantin?"
"Yaudah sih tinggal jalan aja" jawab Zia enteng.
"Ya gue tau nyet! Tapi gue pengen ke kantin depan"
FYI, di sekolah mereka terdapat 2 kantin, 1 kantin depan dan 1 kantin belakang. Bedanya kalau yang depan itu fokus ke camilan, kalau yang belakang itu fokus ke makanan berat.
"Eh iya pengen beli eskrimm" kata Fala.
Spontan Arsen langsung menatapnya seolah tak suka, "ini lagi hujan lho ay, masa iya mam eskrim?"
"Gapapa ih!"
"Nggak ngelarang sih, tapi kalau nanti udah srat srot srat srot gaboleh ngadu ke aku" ancam Arsen.
"Iya-iya bawel!!" Jawab Fala.
"Yaudah yuk ke sana"
Lalu Zia menjawab "Sa, gimana mau kesana coba? Masa iya nerobos hujan? Yang bener aje lu"
Nadhif pun menyela "kok lu bego sih njing? Kan bisa lewat tangga pojok situ terus turun"
"Pinterrr, tapi itu serasa naik gunung lewati lembah njir, hanya demi ke kantin?? Padahal mah sebenernya kita biasanya tinggal nyebrangin lapangan, belok dikit udah nyampe" ujar Zia panjang lebar.
"Gapapa, effort dikit gak ngaruh, yuklah" kemudian Harsa langsung bergegas, dan tentu diikuti oleh kelima temannya ini.
Saat tengah berjalan di lantai atas, Zia berjalan bak seekor penguin, jalannya timik-timik karna takut jatuh kejengklang ke belakang kan nggak lucu ya. Terus tiba-tiba tangannya memegang lengan Rendra yang berada di depannya, "tungguin gue Ren, lu nggak kasian sama gue??"
"Lagian lo jalan kayak penguin" komennya.
"Gue gandeng lu ya, biar kalo jatuh bisa barengan" kata Zia.
"Ih babi nye"
Meskipun begitu, Rendra tetap telaten menghadapi makhluk satu ini yang berjalan timik-timik seperti penguin. Kasian juga kan kalo dia jatuh kejengklang, jatuhnya beberapa detik malunya bertahun-tahun.
"Manja lo anjir" cibir Nadhif yang tak sengaja melihat keduanya.
"Syirik lu?"
"Kagak dih"
"Nadhif mah emang sukanya ngode Zi, sini-sini gue gandeng juga" ujar Harsa percaya diri sembari menyiapkan lengannya agar di pegang oleh Nadhif.
"Ihhh pede bener lu Sa??"
"Ah elu mah gengsi Dhif, hayuk sini gandeng"
"Nggak! Cepet jalan sana"
"Uwoh! Anjir!!" Suara Nadhif yang panik karena hampir saja terpeleset.
Harsa langsung tertawa sekilas "elu mah batu! Makannya sini gandeng biar gak kepleset"
Tanpa menunggu lama Nadhif menurut, ia memegang lengan Harsa untuk berjaga-jaga.
Setelah menuruni tangga, akhirnya mereka sampai di area kantin depan. "Hufft, effortnya gak main-main cuma demi jajan doang" kata Zia yang mendapat kekehan singkat dari Rendra.
Keenamnya berjalan ke arah stand yang mereka inginkan, contohnya sekarang Zia ingin membeli bakpao, dan Fala membeli es krim, sedangkan yang lain masih berpikir.
Selesai Fala dan Zia membeli, keduanya langsung duduk di kursi kantin yang panjang, tak lama Arsen datang di hadapannya, posisi yang selalu sama, 3 cowok dan 3 cewek itu berhadapan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Circle
Teen Fiction- Dimohon untuk tidak mengcopy karya orang seenak jidat - Circle yang personilnya ada 6, random abis kelakuannya. Minim kewarasan, bahkan kadang suka minim akhlak, heran banget sama mereka. || - Bahasa campuran Indonesia x Jawa, yang nggak ngerti...