19. Ribut

6 1 0
                                    

Ditengah pelajaran, Arsen yang paling asik. Asik sendiri. Ngupil ditengah pelajaran.

Enak-enak ngupil, dia nanya "Kenapa ngupil itu enak??"

Untung pacarnya udah kebal, "kamu kalo nanya tuh jangan yang aneh-aneh bisa nggak?"

"Ini pertanyaan yang manusiawi seng"

"Tapi nggak gitu juga seng!"

Zia menyahut "Ribuutt ribuuut"

"Lagian anjir si Arsen nanya kenapa ngupil itu enak?"

"Yaudah sih Fal, tinggal dijawab kotorannya hilang, jadilah hidung terasa plong, terus satisfying juga" itu kata Nadhif.

"Tau lu, tinggal jawab gitu doang napa sih?" Itu kata Nadhif.

"Udah lu berdua diem deh, males banget gue lagi sibuk ngerjain diganggu sama omongan nggak penting gitu" ucap Fala panjang lebar.

"Cih jinja?"

Setelahnya mereka kembali sibuk dengan tugasnya masing-masing. Tiba-tiba pulpennya Nadhif jatuh ke lantai. Pas mau diambil, eh barengan sama Harsa yang berinisiatif ngambilin. Karena posisinya juga bergelinding di antara bangkunya dan bangku Harsa.

Zia yang melihat itu reflek "aaaaaa... lucu banget kayak di film-film"

"Ndasmu!" kompak Nadhif dan Harsa.

"Ihh?!! Kompak!! Anjirlah"

"Kenapa-kenapa woi?!" Arsen kepo juga.

"lu nggak liat? tadi mereka berdua mau ambil pulpen barengan, terus ngomong nya juga barengan" jelas Zia pada Arsen.

"Emmm.. cocwit.."

"Gausah kek gitu lahh, males gue" lalu Nadhif sibuk menulis tugasnya lagi.

"Biarin aja Nadhif males, pasti Harsa seneng" tambah Fala.

"Bener!"

Nadhif balik nimbrung, "Ih! Kalian nggak inget aku udah punya pacar?"

"Sapa bejir?"

"Galang" jawab Nadhif asal.

"GALANG?! Yang mana?" Tanya Arsen. Karena yang namanya galang di angkatan mereka ada 2.

"Galang yang ganteng lah, masa iya yang pendek itu?"

"Anzing?! Lu suka Galang?"

"Orang Galang sepupu gue, paket komplit sebagai pacar gue, keren nggak?" Nadhif menaik-naikkan kedua alinya.

Zia menjawab "halahh ora bener kui"

"Lho tenan iki" -Nadhif.

"Ra mungkin" -Zia.

"Ngotot i" -Nadhif.

"Pancen ngotot" -Zia.

"Ora percoyo ta?" -Nadhif.

"Ora! Ora percoyo blas" -Zia.

Akhirnya Fala melerai "udah-udah.. gegara ngomongin Galang malah ngotot-ngototan lu berdua"

"Tapi emang iya cok" lagi-lagi Nadhif mencoba meyakinkan.

"Jadi nggak percaya gue anjir, yaudah hayuk gue telfon si Galang" tantang Arsen, membuat Nadhif seketika menjawab "janganlah anjeng! Ngawur lu"

"Tuhkann, emang agak nggak mungkin gituh" kata Rendra.

"Yaudah sih anjer, serah lu dah" Nadhif udah nyerah.

"Eh, kumaha ih? Bukannya kamu sama yang ini ya?" Arsen menunjuk Harsa.

"Ohh yang ini cuma temen aja" jawab Nadhif sembari tersenyum.

CircleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang