Waktu yang disukai oleh semua murid, yaitu Jamkos. Karena guru yang seharusnya mengajar kelas mereka kali ini ada urusan, jadilah jamkos. Sebenarnya ada tugas dari beliau, tapi.. sabi lah dikerjain nanti dirumah, yagak?
Circle ini tengah asik ngerumpi, udah kayak rapat sosialita rasanya, karena mereka duduk mengelilingi 1 meja.
"Gue kira ngapain nih bocah diem yak, ternyata cepirit anying" lanjut Harsa yang bercerita perihal keponakannya.
"Terus-terus? Lu gimana??"
"Ya anjirlah, gue yang gantiin popoknya anjeng!" Pengakuan Harsa kali ini membuat mereka berlima terkekeh, membayangkan nasib Harsa yang mengganti popok keponakannya.
"First impression gimana rasanya?" Itu pertanyaan bodoh dari Arsen.
"Ya bau tolol! Pakek nanyak! Jijik gueh, ewh!"
Lalu Zia menyahut, "eh Sa, itu tuh simulasi nanti kalo udah punya anak"
"Yeuu! Anak gue harus cebok sendiri lah" jawabnya ngawur.
"Yang bener aja lu Sa, balita kayak keponakan lu yang belum bisa jalan disuruh cebok sendiri?? Yang bener aja?!" Kata Rendra.
"Mandiri sejak dini lah"
Tiba-tiba saja Zia membuka kamera di handphone miliknya. "Hai kids! This is your Mom. Hari ini Mama lagi jamkos dikelas, seru banget tau kids, bisa gibah sepuasnya. Tapi kamu gaboleh gibah kayak Mama ya kids. Oiyaa tuhh bestie Mama" kemudian Zia mengarahkan kameranya kepada 5 bestie nya itu.
"Hai kids! Ini om Rendra, tapi gatau ya kalo nanti om jadi Papa kamu, jadi terserah mau manggil apa, Daddy juga bwoleehh. Tenang kids, kalo misal om Rendra jadi Papa kamu, dijamin terjamin, anjaayy~~ nanti om Rendra jadi Papa yang baik kok kids, gabakal KDRT"
"Ihhh mang eak?? Daddy??" Cibir Harsa.
"Tau, pd bener anjir" tambah Arsen.
Fala terkekeh "halu jadi buapakmu lagi kids"
"Lho kan siapa tau yaa, gue jadi bapaknya gituh"
"Siapa juga yang mau nikah sama lo?" Sahut Zia, membuat Rendra pundung.
"Yaudah sih, biarin" Rendra beneran pundung kayaknya.
"Nahh ini kids, ini om Harsa. Ketua circle ini kids, nanti kamu juga harus bikin circle ya kids, biar seruuu. Oiya kids, kamu jangan nakal ya, harus nurut sama Mama Zia. Om Harsa tuh pengen punya anak yang bisa cebok sendiri sejak dini kids, sejak bayik kids, biar nggak merepotkan gituh, keren nggak kids??" kali ini Harsa yang menyapa.
Lalu Zia meyahut "kids, tapi akhlak kamu gaboleh kayak om Harsa ya kids"
"Hai kids!! Ini tante Fala. Sekarang tante sama om Arsen pacaran. Jadi kamu nanti harus pacaran juga kayak kita ya.. tuh liat om Arsen waktu muda kayak gini modelannya kids, ganteng banget kan? maka dari itu tante Fala kepelet"
"Ora genah kuwi kids, ndak boleh ya kids" sahut Zia.
"Halo kids! Yaampun kids.. nanti kamu sama anak tante harus dijodohin pokoknya, biar Mama kamu sama tante bisa besanan yaa" itu kata Nadhif.
"Belom aja debut udah mau dijodohin"
"Ya biar gue sama Zia besanan gituhh"
Lalu Harsa menyahut "eh tapi seru gaksih kalo misal beneran? Kalo lagi kumpul lu sama Zia, terus gue sama Rendra gituhh besanan, liat anaknya di pelaminan, uhuyy"
"Halu anjing"
"Halu mu iku terlalu dukur mas" jawab Nadhif.
Harsa berteriak "Bismillah!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Circle
Teen Fiction- Dimohon untuk tidak mengcopy karya orang seenak jidat - Circle yang personilnya ada 6, random abis kelakuannya. Minim kewarasan, bahkan kadang suka minim akhlak, heran banget sama mereka. || - Bahasa campuran Indonesia x Jawa, yang nggak ngerti...