01. Kantin

101 8 2
                                    

Jam sudah menunjukkan pukul 06:24, tetapi gadis yang bernama Nadhif itu belum juga terbangun, padahal alarm di handphone nya sudah berkali-kali berbunyi.

Hingga tepat pukul 06:30 akhirnya ia terbangun. Ia meraba handphone itu dan melihat jam di layar locksreen nya. Saat menyadari bahwa angka itu sudah menunjukkan pukul 06:30, Nadhif  terduduk dari tidurnya, ia terkejut bukan main menyadari bahwa ia akan terlambat sekolah hari ini.

"Nadhif?! Kok lu bodoh banget sihh?! Tumben bener lu telat bego!!" Omel Nadhif pada diri nya sendiri.

Nadhif segera menuju kamar mandi untuk sekedar mandi bebek. "Bodo amat mandi bebek, entar telat juga gue"

||

Kringgggg!! Bel masuk pun berbunyi. Bagaimana nasib Nadhif??

Saat ini Nadhif tengah berada di parkiran sekolahnya. Dengan terburu-buru ia membuka helm yang ia pakai. Hingga tak ia sadari ada seseorang di belakangnya. Seseorang itu menepuk pundak Nadhif, dan yang ditepuk pun terkejut "anj-" belum Nadhif mengumpat, ia menutup mulutnya sendiri. "Iiihhhhh!! Ngagetin aja sih lu nyet!" Kesalnya.

"Hahahahhha ya maap nyet" jawabnya santai. Ia adalah Fala.

Tiba-tiba, "Hei nak! Kenapa masih disitu? Ayo masuk!!" Perintahnya, saat Fala dan Nadhif menoleh, itu adalah Pak Ratno, salah satu guru Tatib di sekolah ini.

Dengan segera Nadhif dan Fala berlari, hingga..

Gedubrakk!!!

Nadhif terjatuh bersama Fala. "Anjirrr bisa-bisanya jatuh barengann" ujar Fala.

"Aduhh ini hari apa sih?? Perasaan sial mulu dari tadi" gerutu Nadhif yang memegangi lututnya.

"Kalian ngapain anjir?" Tanya Harsa yang tiba-tiba muncul entah dari mana.

"Ya sepengelihatan lo aja gimana nyet? Kita lagi ngapain disini" jawab Nadhif.

"Cosplay dugong? Lu ngapain duduk kayak putri duyung gituh?"

"Pakek nanya, habis jatuh ege!"

"Yaudah berdiri anjir, udah selesai kan jatohnya?? Berdiri-berdiri!" Suruh Harsa di akhir.

Keduanya langsung berdiri, dan kemudian kembali berjalan menuju kelas.

||

"Ada yang perlu ditanyakan?" Kalimat favorit semua guru ketika selesai menjelaskan.

Dan jawaban kompak semua murid adalah "tidakk.."

"Sekarang saya kasih latihan soal, ketua kelas mohon dibagi lembaran ini, saya tinggal dulu karna saya ada keperluan sebentar" ujar guru itu mengakhiri.

"Iya bu" jawab ketua kelas, biasa kita panggil pak ketua/pak ketu.

Saat guru itu sudah melangkah keluar kelas, Arsen mengajak teman-temannya untuk pergi ke kantin. "Sa, ngantin yok"

Harsa yang melamun itu tidak menjawab ajakan Arsen, "Woi! Ngantin!!" Teriak Arsen di telinga Harsa.

Harsa menjawab sembari menutup telinga nya, "Ya santai anjir, gausah teriak di telinga, nanti budek gue"

Arsen melihat ke arah bangku Rendra "Kiw! kiw!, Rendraaa, ngantik yuk" goda Arsen sembari menaik-naikkan kedua alis nya, udah kayak jamet yang nangkring di perempatan.

Rendra yang baru saja memegang lembar latihan soal itu menjawab "ngerjain dulu sono, daripada kena omel?"

"Yuklahh, es teh" rayu Arsen lagi.

"Pagi-pagi minum es teh njir" jawabnya.

Arsen dengan santai nya menjawab "loossss~~"

Sial, iman Rendra yang semula akan ambis mengerjakan latihan soal itu goyah, ia juga membayangkan risol mayo yang masih anget, karna baru saja digoreng di pagi ini.

"Yaudah ayok"

Seketika Arsen tersenyum manis "nahh mau juga kan akhirnyaa" lalu mereka pun berdiri untuk bergegas menuju kantin.

Tapi tiba-tiba ada suara yang menghentikan langkah mereka bertiga "Mau kemana??" Tanya Fala.

Arsen menjawab "ke kantin, mau nitip gak ay?"

"Ikuutttt"

Mendengar kata ikut dari mulut Fala, Zia pun bertanya "mau kemana Fal??"

"Ke kantin"

"Ihh ikuttt" ujar Zia yang ikut serta.

"Gue juga mau ikutt" sahut Nadhif juga.

Yang benar saja, mereka berenam pergi ke kantin ditengah jam pelajaran di pagi ini. Udah kayak kampanye aja.

Sesampainya di kantin, mereka membeli jajanan yang mereka idam-idamkan sejak tadi, membayangkan gorengan yang masih baru saja selesai digoreng.

"Aduh wenak tenan iki risol e" ujar Rendra setelah membeli risol mayo.

Tak lama Harsa datang menghampiri teman-temannya itu "Wuuuu tahu walik anget-angetttt"

"Wahh parah sih, risol nya woii wenak pol"

"Beli lagi sih ini, fix buat dikelas" kata Arsen. Dan benar, setelah ia menghabiskan risol yang ia makan, Arsen langsung bergegas membeli 6 risol lagi, yang tentunya juga membelikan teman-teman tersayangnya itu. Biasalahh anak orkay.

"Wanjayyy, dibeliin koko Arsen nihh" seru Harsa.

"Jangan panggil gue koko njir, gue bukan orang cina!"

"Tapi kan berduitt" kompak lainnya.

"Yang punya duit juga bapak gue njir, kenapa nggak lo nggak manggil bapak gue koko aja sekalian" jawabnya.

"Udah yuk balik" ajak Zia.

Dan yang lain pun memutuskan untuk kembali ke kelas. Berjalan santai sembari memakan risol, lalu Harsa membuka pintu kelas. Ia mematung di ambang pintu itu, matanya tertuju pada meja guru dan berhenti mengunyah, begitupun dengan teman-teman dibelakangnya, semua terdiam melihat siapa yang terduduk di meja guru itu.

"Kalian dari mana??" Tanya guru mereka.

Mereka berenam berjalan menuju depan papan tulis, seperti anak TK yang akan dihukum.

"Darimana?!" Tanya guru itu sekali lagi.

Harsa menjawab jujur "dari kantin bu"

"Berenam? Ke kantin?? Astagaa nak.., siapa yang ngajak duluan??"

Dengan kompak mereka menunjuk Arsen yang ada di ujung kanan mereka. Dan yang ditunjuk pun tersenyum kikuk sembari mengaku "saya bu"

"Arsen, ngapain kamu ngajak kampanye ke kantin??"

"Saya tadi cuma ngajak Harsa sama Rendra, terus yang lain ikut" jawabnya.

Lalu Arsen melanjutkan bicaranya "bu, jangan marah, nanti tak belikan risol bu"

Mendengar itu, sang guru memejamkan mata nya sekilas untuk mengsabar dengan Arsen ini "saya cuma minta untuk tidak diulang kembali, ingat Arsen? Jangan ngajak karnaval ke kantin, yang lain juga jangan ikut-ikut"

"Iya bu.."

"Sudah duduk" suruhnya.

Mereka berlima akhirnya beranjak duduk di bangku masing-masing, sedangkan Arsen masih berdiri disana.

"Kenapa masih disini?" Tanya sang guru.

Arsen menjawab dengan pertanyaan "Mau dibelikan risol berapa bu?"

Sang guru menggelengkan kepala nya heran "sudah gausah nak"

Arsen cengengesan, "Hehe, makasih bu"

||

Gimana?? Kalian pernah kayak gitu nggak??

Jangan lupa votmen yaks, klo ada typo, tandain, okeh?!

CircleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang