Lagi enak-enak makan soto, tiba-tiba ada notif. Sejujurnya hari ini notif di handphone nya Zia sepi kayak hati nya wkwk.
Rendra
"Besok healing yuk"
"Kemana??"
"Ke pasar malem? Mau nggak??"
"Bwooleeehhh"
"Yaudah besok habis sholat maghrib gue jemput"
"Siapp"
"Babai!"
"Baii"
"See you besok!"
"Okeyy"
||
Karena kemarin malam Rendra mengajak Zia untuk pergi ke pasar malam, tibalah hari ini saat nya mereka pergi ke pasar malam. Sekarang mereka berdua tengah berada di atas motor menikmati angin malam.
"Ren, lo pernah mikir gasih, kalo misal kita punya pacar dan mulai sibuk dengan pacar kita, pertemanan kita bakal kayak gimana ya?" Tanya Zia yang memecah keheningan.
Rendra menjawab "yaudah sih kalo sibuk sama pacarnya masing-masing terus pertemana kita dikacangin, itu kan juga hak kita. Lagian yang namanya pertemanan itu nggak selamanya bisa bersama, yakan?"
Lalu Rendra memberikan pertanyaan pada Zia "Terus emangnya lo mau pacaran sama siapa?"
Dengan cepat Zia menjawab "Justin Bieber!" Setelahnya mereka berdua tertawa.
"Eh tapi emang mas Justin Bieber idola banget kan yak" Rendra mengalihkan topik.
"Iyaa parahh"
"Lagu favorit lo apa sih Zi?"
"Peaches" jawabnya antusias.
"Wahh parah sih itu lagu emang asik banget sumpah"
Tak terasa perjalanan mereka telah selesai, hingga motor yang dinaiki mereka berdua sampai di parkiran pasar malam itu.
Setelah turun dari motor dan parkir, keduanya langsung berjalan menelusuri pasar malam. Hingga mata Zia tertuju pada pentol bakar yang ada di sana.
"Eh gue pengen beli pentol bakar, udah lama banget pengen pentol bakar" antusiasnya.
Tanpa menunggu lama, kedunya langsung memesan pentol bakar. Hingga akhirnya beberapa menit kemudian pesanan mereka sudah jadi. Zia mulai memakan pentol bakar yang ia idam-idamkan sedari tadi.
"Nih, cobain enak banget parah sih ini" Zia pun menyodorkan pentol bakar itu ke mulut Rendra, dan langsung memakannya.
Tapi nyatanya tidak sesuai dengan ekspektasi Rendra, karena pentol bakar itu terlalu pedas untuknya, sedangkan Rendra bukan tergolong orang penyuka rasa pedas. Bisa makan pedes tapi dikit, paham kan? "Zi, tapi plis kasih gue minum, ini pedes banget sih"
"Rendra?? Lo gasuka pedes?? Sumpah?? Selama ini kita temenan gue gatau kalo lo gasuka pedes?? Hahaha yaudah gapapa tahan dulu bentar, kita beli minum yuk"
Tak jauh dari tempat mereka berdiri untung nya ada penjual es jeruk peras disana, jadi Rendra langsung membeli dan meminum nya. Setelah membeli minum, keduanya lanjut berjalan menyusuri pasar malam itu sembari berbincang-bincang sesekali Zia masih menyuapi pentol bakar itu untuk Rendra. Meskipun pedas, tapi pentol ini membuatnya candu. Sama seperti orang yang menyuapinya, ehek.

KAMU SEDANG MEMBACA
Circle
Novela Juvenil- Dimohon untuk tidak mengcopy karya orang seenak jidat - Circle yang personilnya ada 6, random abis kelakuannya. Minim kewarasan, bahkan kadang suka minim akhlak, heran banget sama mereka. || - Bahasa campuran Indonesia x Jawa, yang nggak ngerti...