tujuh

50.1K 3.4K 61
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kita mau kerja kelompok di rumah siapa?" Tanya Julie

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Kita mau kerja kelompok di rumah siapa?" Tanya Julie.

Kini mereka tengah duduk melingkar dalam satu meja. Di jam pelajaran terakhir mereka mendapat tugas berupa kerja kelompok.

"Terserah, gue ikut aja. Dimanapun sabi, asal jangan di rumah gue. Adek gue masih balita nanti ngerusuh," balas Sabumi.

Kelompok mereka terdiri dari Elisa, Julie, Sabumi, Haura dan tak ketinggalan Arsalan.

"Jangan di rumah gue," ucap Haura memberi penolakan.

"Gimana? Pada gak mau semua? Kalau rumah gue sih mau-mau aja, tapi gue yakin kalian gak mau karna jaraknya paling jauh," balas Julie.

Sementara Arsalan sejak tadi hanya diam dan tak ada yang berani mengusulkan rumah Arsalan.

Elisa memilih mengalah, lagipula ia juga ingin lekas pulang ke rumah. Tak masalah jika berada di rumahnya bukan?

"Ya, udah di rumah gue aja, rumah gue gak terlalu jauh juga," putus Elisa.

"Bagus, deh. Ya udah ayo kesana," ajak Julie dengan semangat, ia juga ingin ke rumah Elisa untuk bermain.

"Oke, fix rumah Elisa," balas Sabumi menanyai yang lain. Semua setuju dan mengangguk.

Kelimanya kini keluar dari kelas menuju parkiran, Elisa sejak tadi digandeng Julie, sementara Haura berjalan disamping mereka.

Elisa akan ikut naik ke motor matic Julie hingga sebuah lengan menahannya.

"Ikut gue, dia naik motor gak bawa dua helm," potong sosok tersebut.

Sementara Julie menyengir dan mengangguk pada Elisa tak lupa sahabatnya itu mendorongnya lebih dekat pada sosok yang menahan lengan Elisa.

"Tapi...."

"Bye, Elisa. Gue tunggu didepan gerbang," balas Julie.

Elisa menatap Arsalan dengan jengah, padahal ia tadi ingin berboncengan dengan Julie sekaligus bergosip.

"Ayo, udah ditungguin yang lain," ajak Arsalan.

"Arsa..."

"Apalagi, Kara? Gak mau bareng? Mau jalan kaki sampai rumah? Emang sanggup? Mau sakit lagi? Yang lain udah nungguin, gak usah bantah bisa?!" Balas Arsalan memotong setiap kalimat yang baru akan keluar dari mulut Elisa.

Fall in You (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang