lima belas

46.2K 3K 63
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Pagi saudara," sapa Elisa dengan menjulurkan lidah pada Elkairo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Pagi saudara," sapa Elisa dengan menjulurkan lidah pada Elkairo. Pemuda itu ingin sekali menjitak kepala Elisa namun dengan sekuat tenaga ia tahan.

"Pagi, Adek," balas Elkairo. Mengingat Elisa sangat kesal jika dipanggil dengan sebutan adek.

"Bang...." Rengek Elisa pada Kameleon. Telinganya sangat geli saat ada yang memanggil dirinya dengan sebutan adek. Mamanya saja tak pernah memanggilnya dengan sebutan itu dan lebih sering memanggilnya dengan sebutan Kara/Elisa.

"Kenapa? Bagus, kok, Bang Leon juga suka manggil kamu Adek," balas Kameleon. Ia juga senang akhirnya ada saudara yang bisa ia panggil dengan sebutan adek. Pasalnya Elkairo sangat tak mungkin dan tak cocok dengan sebutan adek mungil yang menggemaskan.

"Gak seru banget, harusnya Bang Leon belain Elisa." Elisa duduk disebelah Kameleon. Ia menatap sebal Elkairo yang kini terlihat mengejeknya.

"Udah, mau uang saku tambahan?" Tawar Kameleon yang kini sudah mengeluarkan dompetnya.

"Dua lembar yang warna merah juga boleh," ucap Elisa.

"Oke, nih." Kameleon meletakkan tiga lembar uang seratus ribu didepan Elisa.

Elisa dengan senang hati meraih uang tersebut lalu menyimpannya dalam saku.

"Makasih, Bang Leon. Baik deh, jadi makin sayang, gak kayak yang itu," balas Elisa menunjuk Elkairo dengan bahu.

"Gue juga mau Bang," sahut Elkairo yang juga ingin mendapat uang saku dari Kameleon.

"Sini, adek cowok abang. Harus mau dipanggil adek selama satu minggu," balas Kameleon. Ia menatap Elkairo dengan remeh.

"Ogah, mending gue minta uang Papa aja," balas Elkairo.

Sofia datang dengan semangkuk besar nasi lembek yang sering disebut bubur. Dari belakang Bi Asih juga membantunya membawa satu mangkuk kuah ayamnya.

"Sarapan datang," ucap Sofia.

Lalu Sofia mulai mengambilkan satu persatu makanan untuk anak-anaknya. Hari ini memang sengaja ia mengundang kedua putra Raha untuk sarapan bersama sekaligu mengakrabkan diri. Sementara Raha sedang sibuk dengan pekerjaannya diluar kota, jadi pria tua itu tak bisa ikut bergabung.

Fall in You (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang