Sepulang sekolah, Elisa berniat menjenguk Arsalan. Pemuda itu tengah sakit, itu yang ia peroleh saat guru mengabsen tadi. Saat ia mengirim pesan pada pemuda itu, ia membalas hampir 30 menit, Arsalan mengatakan bahwa ia hanya demam biasa. Serta melarang Elisa untuk khawatir atau repot-repot menjenguk pemuda itu.Kali ini Elisa tak bisa menuruti Arsalan. Setelah membersihkan diri, ia menuruni tangga. Elisa berniat mengunjungi rumah Arsalan. Ia telah bertanya pada Elkairo dimana alamat Arsalan.
Saat melewati ruang tamu ia bertemu dengan Elkairo.
"Jadi jenguk Arsalan?" Tanya Elkairo yang tengah sibuk menonton televisi.
"Ya," balas Elisa.
"Mau gue antar?" Tawar Elkairo.
"Gak perlu, gue udah pesan ojol tadi," balas Elisa.
"Hati-hati, nanti pulang gue yang jemput." Elkairo memberi pesan pada Elisa.
"Oke, Bang, gue pergi dulu," balas Elisa. Ia menatap layar ponselnya yang terdapat notifikasi dari pengemudi ojol.
"Padahal gak dijenguk Si Arsalan juga bakalan sembuh. Apa gak berbunga-bunga bocah itu. Flu doang manja banget," gerutu Elkairo saat saudarinya telah keluar dari rumah. Tak mungkin ia menggerutu didepan Elisa. Bisa kena timpuk bantal dari saudarinya itu.
***
Sebelum tiba di rumah Arsalan, Elisa mampir terlebih dahulu untuk membeli buah-buahan, tak lupa ia juga membelikan brownies untuk Mama dari Arsalan.Tiba didepan rumah mewah dengan dua lantai tersebut, Elisa hampir berdecak kagum, meski di kehidupan yang sekarang ia menjadi anak orang yang kaya juga. Ia tak menutup rasa kagetnya akan kehidupan orang kaya. Elisa juga sangat bersyukur bisa menjalani kehidupan kedua menjadi anak yang berkecukupan dan memiliki keluarga yang bahagia.
Elisa memencet bel rumah Arsalan. Tak berselang lama pintu terbuka, muncullah wanita yang berusia sepantaran dengan Sofia.
"Kara," sapa Mama Arsalan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fall in You (Selesai)
Short Story🌼Perpindahan jiwa musim 4 🌼 follow akun author sebagai dukungan. silahkan berkunjung ke lapak author untuk membaca cerita yang lainnya. Karalina yang meninggal dunia, tiba-tiba terbangun di tubuh Elisa Karaline. Si antagonis kedua dari novel yang...