Sejak tadi pagi sekolah riuh dengan sebuah rumor. Kalian ingat Haura? Gadis yang terlihat baik layaknya bawang putih, ternyata hanyalah sebuah kamuflase yang nyatanya ia adalah sosok pick me girl yang haus akan pusat perhatian.
Rumor itu tak jauh tentang keluarga gadis itu. Semalam terdapat berita mengenai salah satu dewan perwakilan rakyat yang tersandung kasus korupsi. Sosok dewan tersebut adalah ayah dari Haura.
Pantas saja sejak beberapa minggu ini dunia Elisa terasa tenang meski dekat dengan Arsalan dan Elkairo. Ternyata Haura tengah kalang kabut mengenai skandal ayahnya. Meski masih berita kasar, namun banyak yang meyakini bahwa ayah Haura terlibat.
"Pantas saja hari-hari kita menjadi tenang, ternyata si bawang bombai tengah mendapat ganjarannya," ucap Isla dengan nada yang sangat julid.
"Udah layak sih, kemarin dia fitnah Elisa, sekarang makan dah tuh akibatnya." Julie tak mau kalah menimpali. Ia juga gemas dengan Haura yang merusak hari tenang mereka.
"Gue setuju, dia selalu mengganggu kita, gue sampai heran apa si Haura itu fans berat Isla," balas Maria yang juga menyetujui kalimat yang terlontar dari keduanya.
"Sudah jangan menjelekkan, beritanya juga masih simpang-siur. Kita gak boleh tertawa diatas penderitaan orang tau," ucap Elisa. Ia memang tak suci, namun juga tak baik menertawakan penderitaan Haura.
"Ajarin Isla, ini anak satu kelewat baik, takut banyak dimanfaatin," ujar Julie yang gemas dengan tingkah Elisa. Apa gadis itu tak memiliki dendam sedikitpun.
"Harusnya lo tertawa paling kenceng, masak lo lupa dia pernah buat lo diskors. Elisa lo tau pepatah fitnah lebih kejam dari pembunuhan, nah si bawang bombay kan udah fitnah lo waktu itu." Isla menatap Elisa dengan pandangan meyakinkan, mencoba meracuni Elisa agar sedikit menikmati penderitaan musuhnya.
"Hus, jangan racuni Elisa dengan tingkah bar-bar kita," sambung Maria tertawa.
"Aduh, gue takut ketawa. Takut nanti kalo gue ketawa sama kesedihan orang nanti ketularan." Elisa berucap dengan sungguh-sungguh. Ia memang takut tertular karna menertawakan penderitaan seseorang. Sudah cukuplah ia menikmati hidupnya yang membaik saat ini. Jangan sampai menderita lagi. Elisa tak mau itu.
"Iya-iya, tapi biarin kita yang ketawa. Puas hati gue biar dia gak banyak tingkah lagi," timpal Isla menyetujui kalimat Elisa.
"Tapi kakek neneknya pengusaha kaya, mereka gak mungkinlah biarin cucunya jadi gelandangan. Gue rasa susah kali buat insaf," balas Julie.
"Bisa jadi, emang kalo dasarnya nyebelin, bakal tetap nyebelin," ucap Maria menyetujui.
Keempatnya kini tengah berada di kantin sekolah. Sambil bergosip dan menikmati makan siang mereka sebelum kembali bertempur dengan pelajaran.
"Tuh.... Tuh .... Haura jalan kesini," ucap Maria tiba-tiba.
"Mau ngapain tuh anak?" Balas Julie penasaran. Isla mengamati dengan seksama, mau membuat skandal apalagi Haura sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fall in You (Selesai)
Short Story🌼Perpindahan jiwa musim 4 🌼 follow akun author sebagai dukungan. silahkan berkunjung ke lapak author untuk membaca cerita yang lainnya. Karalina yang meninggal dunia, tiba-tiba terbangun di tubuh Elisa Karaline. Si antagonis kedua dari novel yang...