enam belas

45.2K 2.8K 67
                                    

Jam istirahat berbunyi Elisa dan Julie sudah keluar dari kelas guna mengisi perutnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jam istirahat berbunyi Elisa dan Julie sudah keluar dari kelas guna mengisi perutnya. Kantin adalah tujuan mereka sekarang.

Saat di pintu kantin mereka bertemu Isla dan juga Maria. Seperti biasa mereka membagi tugas. Isla dan Maria yang akan memesan, sementara Julie dan Elisa akan mencari tempat duduk untuk mereka berempat.

Elisa menatap sekitar, hari ini kantin terlihat lebih ramai dari biasanya.

"Kita duduk dimana? Kelihatan penuh semua," ucap Julie.

Elisa kembali terfokus, hingga ia melihat meja Elkairo dan Arsalan.

"Kesana aja, tuh masih banyak yang kosong," balas Elisa menarik Julie kearah meja Elkairo.

"Yakin?"

"Yakinlah, udah tenang. Bang Kai gak gigit kok," balas Elisa yang kini sudah berada didekat meja Elkairo.

"Bang Kai, nebeng makan, ya," ucap Elisa yang kini sudah duduk disebelah Arsalan, pemuda itu memang duduk dipaling tepi berhadapan dengan Elkairo.

"Tcih, udah duduk baru bilang. Berhenti panggil gue Bang Kai! Bang Elka, Elisa!" Peringat Elkairo.

"Nyenyenye, gak denger." Elisa menutup telinga, berpura-pura tak mendengar. Interaksi keduanya tak lepas dari pengamatan sahabat Elkairo.

"Anjir, Elisa makin gemesin semenjak mau jadi saudaranya Elkairo." Kalimat ringan pujian itu keluar dari mulut Janu.

Ctak.

Arsalan meletakkan sendoknya dengan keras seolah memberi peringatan pada mereka.

"Diem!" Bukan Arsalan namun Narendra yang menyuarakan hal itu.

Arsalan, pemuda yang mengklaim Elisa miliknya kini menatap gadis disebelahnya.

"Mau makan?" Tawar Arsalan pada mangkuk bakso miliknya yang belum tersentuh sama sekali.

"Enggak, gue udah pesen tadi." Elisa menolak pemberian Arsalan. Kasian juga jika dirinya memakan makanan Arsalan. Pemuda itu pasti tak akan membeli lagi dan lebih memilih memperhatikan Elisa.

"Tumben nolak, biasanya rakus banget kalo di rumah," cibir Elkairo.

"Awas lo kalo di rumah!" Balas Elisa yang mengkode Elkairo seolah akan menggorok lehernya.

"Lihat Arsalan, baiknya pikirin lagi deh. Kalo lo mau balikan sama Elisa, lihat dia galak banget, masak baru mau jadi saudara gue udah mau disembelih," adu Elkairo. Memperingati Arsalan untuk berpikir ulang menjalin kasih dengan Elisa.

"Apa lo!" Sungut Elisa tak terima.

"Udah, tuh makanannya udah datang," ucap Arsalan menahan amarah Elisa. Ingat cewek selalu seram kalo marah pas lapar.

Benar saja, Isla dan Maria tiba di meja mereka dan menyerahkan pesanan masing-masing. Lihat Isla bahkan tak bisa menahan rasa yang membuncah di hatinya ketika bisa duduk disebelah Elkairo.

Fall in You (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang