sebelas

46.4K 3.2K 27
                                    

"Gue ke toilet dulu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gue ke toilet dulu."

"Mau ditemenin?" Tawar Julie.

"Gak perlu, lo pesenin gue bakso sama es teh di kantin," balas Elisa. Gadis itu sudah berlalu pada tikungan koridor.

Julie mengangguk, lalu berjalan melawan arah menuju kantin.

Elisa melangkah memasuki bilik toilet, ia mendapat panggilan alam. Setelah selesai Elisa keluar, mencuci tangannya pada wastafel.

"Ada si caper, nih," celetuk Haura.

Kepala Elisa mendongak, menatap kaca dan menemukan Haura dan temannya yang baru memasuki toilet. Elisa memilih abai dan menyelesaikan kegiatannya.

"Gue bicara sama lo," ucap Haura yang kembali kesal karna diabaikan oleh Elisa.

Elisa berbalik, menatap Haura tak mengerti. Ia punya nama, perasaan dirinya tak pernah mencari masalah dengan gadis itu. Malah Haura yang terlihat kurang kerjaan mencari masalah dengannya.

"Lo bicara sama gue?"

"Siapa lagi kalo bukan lo, cewek caper yang deket-deket sama Arsalan." Sahutan dari salah satu teman Haura - Mikaila Ezlyn.

"Soal itu tanya sama Arsalan, gue gak tau apa-apa." Elisa berniat melewati kedua temannya. Namun, ia sudah didorong kembali.

"Mau kemana?" Ejek Haura. Tak terima saat Elisa mencoba untuk keluar dari toilet.

"Gue udah gak ada urusan sama kalian," tekan Elisa. Ia jengah, kenapa para perempuan ini sangat hobi melakukan perundungan hanya demi seorang cowok?

"Tapi kata masih ada, gue peringatin sekali lagi. Jauhi Arsalan dan teman-temannya!" Tekan Haura.

"Kalo kita tau lo masih dekat-dekat dengan mereka, awas aja," timpal satu teman Haura - Raline Key. Bahkan gadis itu dengan berani menarik rambut Elisa yang tergerai.

"Okay, gak usah tarik-tarik rambut gue. Sekarang gue bisa keluar?" Balas Elisa malas memperpanjang perdebatan. Ia mengusap kepalanya yang terasa sakit, tak bisakah ia hidup tenang disini.

"Silahkan," balas Haura memberi jalan, ia tersenyum miring.

Elisa yang tak mau berpikir jauh, segera melewati ketiganya. Namun ia terhenti saat merasakan belakang punggungnya yang basah. Ia menatap kebelakang dan menemukan Haura yang terlihat terkejut.

"Ups, sorry. Gue kira lo tadi kotoran," ucap Haura lalu pergi berlalu.

Mikaila menyenggol bahu Elisa begitupula dengan Raline saat melewatinya.

Elisa menutup matanya mencoba meredam gemuruh hatinya. Ia terlalu terkejut tadi, dirinya yakin saat ini bajunya pasti tampak transparan. Meski untungnya itu tadi hanya air biasa dan bukan air kotor. Setidaknya Elisa bisa sedikit beryukur.

Gadis kembali masuk pada bilik toilet, ia melepas seragam atasnya lalu memeras baju tersebut. Ia mengibaskan bajunya, hingga sedikit lebih mengering. Kembali lagi ia kenakan kemeja tersebut meski sekarang terlihat kusut.

Fall in You (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang