tiga puluh tiga

17.8K 1.1K 20
                                    


🌻🌻🌻


Kameleon baru saja menyelesaikan rapatnya disalah satu perusahaan milik keluarga Adwiguna. Ia kini berada di ruang Marcelio untuk mengambil beberapa berkas baru yang perlu direvisi kembali.

"Oh, ya Tuan Kameleon silahkan diminum terlebih dahulu," ucap Marcelio meletakkan sebotol kaca minuman di meja depan Kameleon.

"Terima kasih," balas Kameleon. Ia kemudian membuka minuman tersebut lalu menenggaknya.

Marcelio membawa beberapa berkas lalu duduk disebelah Kameleon. Pria itu meletakkan berkas tersebut didepan Kameleon.

"Ini berkasnya ...."

Belum sempat Marcelio menyelesaikan pembicaraannya, tiba-tiba pintu ruangan milik pria itu terbuka. Menampilkan sosok wanita muda dengan dress berwarna coklat susu, tak lupa rambut sepunggungnya tergerai dengan jepit garis mutiara disisi kiri. Terlihat manis dan satu hal yang menunjang wajahnya yang lembut.

Kameleon bahkan sampai tertegun, ia seperti baru melihat sosok wanita yang menarik matanya.

"Maaf, Kak Marcel ada tamu ternyata," ucap lembut sosok wanita tersebut. Terlihat wajahnya tak enak telah mengganggu tamu dari saudaranya tersebut.

Dengar suaranya bahkan terdengar lembut saat berbicara.

"Ada apa, Miselia?" Tanya Marcelio.

"Pesenanku mana, Kak?" Tanya Miselia. Adik dari Marcelio tersebut.

"Itu didekat rak pojok bagian bawah," balas Marcelio.

Terlihat Miselia berjalan menuju rak pojok mengambil pesanannya. Kameleon tak henti memperhatikan wanita tersebut hingga suara Marcelio berbisik padanya.

"Jangan dilihatin terus, pawangnya galak, saya gak jamin kamu bisa kembali dengan selamat kalo terus memandang saudari saya," tegur Marcelio.

"Ah, maaf Tuan Marcelio," balas Kameleon tak enak hati. Karna tertangkap terlalu lama memperhatikan Miselia.

"Tak masalah, saya tau saudari saya memang cantik semua mengakui itu, sayang pawangnya seperti singa lepas. Tunggu saja pasti pawangnya sebentar lagi muncul." Marcelio terlibat berbicara seperti mengajak Kameleon bergosip.

Hingga tak berselang lama pula muncul sosok pria dewasa yang memasuki ruang Marcelio dengan santai dan langsung menghampiri Miselia.

"Sayang, sudah selesai?" Tanya Ellias, pria itu terlihat menggandeng lengan Miselia. Tak lupa memberi tatapak sangat tajam pada sofa yang diduduki oleh Kameleon dan Marcelio. Seolah tau jika salah satu pria itu tertarik pada miliknya.

"Sudah, ayo kembali," balas Miselia.

Kameleon meneguk ludahnya kasar, ia membenarkan ucapan Marcelio jika pawang dari Miselia terlihat seperti singa lepas. Ia juga tau siapa sosok pria itu, ternyata dia adalah Ellias el Salvatore, salah satu pemilik perusahaan besar yang sering tampil di majalah bisnis.

"Kalo gitu makasih, Kak Marcel. Kita pulang dulu," pamit Miselia.

Ellias terlihat tak berminat berbicara dan memilih menggandeng Miselia pergi. Kameleon bisa melihat jika rasa cinta pria itu sangat besar pada Miselia.

Ah, kandas sudah harapan Kameleon untuk mendekati Miselia tadi.

Marcelio kembali menarik pembicaraan keduanya guna membahas proyek mereka.

***

Kameleon tiba di rumah pukul 5 sore. Ia sengaja tak mengambil lembur untuk menemani kedua adiknya di rumah. Sebenarnya mereka tak perlu ditemani, itu hanya alibi Kameleon yang malas lembur hari ini.

Fall in You (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang