[ 𝑭𝒐𝒖𝒓𝒕𝒚 𝑭𝒊𝒗𝒆 ] - 𝑯𝒂𝒕𝒓𝒆𝒅

953 51 41
                                    

𝑶𝒏𝒍𝒚 𝒚𝒐𝒖 𝒊𝒏 𝒎𝒚 𝒉𝒆𝒂𝒓𝒕, 𝒏𝒐 𝒐𝒏𝒆 𝒄𝒂𝒏 𝒓𝒆𝒑𝒍𝒂𝒄𝒆 𝒚𝒐𝒖

᪥᪥᪥

Di sebuah ruang makan yang elegan berlapis kaca bersinar, dihiasi dengan perangkat piring porselen yang indah bersama kerusi makan berbalut kain velvet warna beige menberikan sentuhan elegan di sekitar meja makan.

Sementara jendela tinggi membiarkan cahaya matahari menyinari ruangan dengan lembut. Suasana hangat dihiasi dengan bunga segar di tengah meja, menciptakan ruang makan yang penuh dengan keanggunan.

Aroma harum dari hidangan lezat memenuhi udara, menyatu dengan sentuhan rempah yang hangat membebaskan aroma menggugah selera, menciptakan pengalaman sensorik yang mengundang dan menggoda.

Kytor?

Masih di atas, tidak pasti apa yang diperbincangkan bersama papa. Namun, Elina menyadari bahwa ekspresi wajah Kytor tidak sepenuhnya menyukai papanya yang muncul di hadapannya pada masa itu. Apa ada sesuatu yang terjadi?

"Haa, panjang umur."

Aku tersedar dari lamunanku, lalu mengangkat wajah untuk memandang suamiku yang baru turun dari biliknya. Raut wajahnya terlihat sedikit muram.

"Ryan sihat?" Soal bonda.

Suamiku mengangguk kepala dan memberi senyuman kecil sambil duduk di sebelahku.

"Bon.. bonda sihat?" Soal Kytor sedikit gelisah. Nampak agak canggung.

"Alhamdulilah. Bonda sihat selalu, abah pun sihat juga."

Dia dengan tiba-tiba menggenggam tanganku di bawah meja. Aku memalingkan wajah ke arahnya. Apakah suamiku sedang merasa gugup?

Dengan perlahan, aku meletakkan satu tangan di atas tangannya untuk menenangkannya. Aku faham. Aku faham mengapa dia merasa seperti itu.

Kytor merasa sangat bersalah atas perbuatannya sebelum ini.

"Jom kita makan." Ajak abah.

Aku mengangguk senyum. Aku memaling ke suamiku.

Raut wajahnya merisaukan sesuatu.

Aku berbisik perlahan padanya,

"Awak okay?"

Dia memandangku, lalu menarik senyuman perlahan sambil menggerakkan bibir tanpa suara, menjawab 'okay.'

"Kenapa tu? Naira, Ryan okay ke?" Soal bonda yang perasan kami berbisik-bisik kecil.

Aku terus menoleh pada bonda. Aku senyum.

"Okay bonda."

Datin Liyana memaling ke arah anak lelakinya yang sedari tadi menundukkan kepala. Dia senyum.

"Bonda rindu anak bonda. Jangan lari lagi tau."

Kytor yang mendengarnya terkedu. Lantas memandang bondanya.

Datin Liyana senyum.

"Bonda tahu anak bonda bukan macam tu. Anak bonda baik kan?"

Ryan menundukkan kepala, menghapus air mata yang jatuh dengan lembut.

"Dah, dah. Tak baik sedih depan rezeki, kita makan," ucap abah.

Kytor menyeka cepat air mata lalu mengangguk senyum. Aku yang lihat berasa tersentuh dengan keluarga ini. Abah dan bonda tidak marah setelah tahu hal sebenar. Mungkin papa memberitahu hal ini kepada mereka. Aku terharu abah dan bonda masih tetap menyayangi Kytor walaupun dia sudah membuat semua kucar-kacir pada waktu itu.

𝐃𝐈𝐀 𝐋𝐄𝐋𝐀𝐊𝐈 𝐏𝐒𝐈𝐊𝐎 𝐀𝐊𝐔 𝐂𝐈𝐍𝐓𝐀 [ 𝐂 ]Where stories live. Discover now