Sebuah mobil berwarna hitam terlihat memasuki pekarangan rumah yang begitu mewah nan megah. Berdiri kokoh dan terpisah dengan rumah penduduk lainnya.Terlihat seorang anak yang turun dari dalam mobil tersebut, mengenakan pakaian putih dan rok abu. Sekilas ia memandangi rumah itu dan masuk ke dalam rumah.
"Mami?!, papi?!." Tak ada jawaban dari keduanya. "Ah pasti mereka belum pulang." Gumam gadis itu dan berjalan menuju ke lantai dua. Kamarnya.
Gadis itu meletakkan tasnya dan mengambil handuk yang menggantung di pintu. Masuk ke dalam kamar mandi dengan sudah membawa baju ganti.
Gadis itu kini terlihat lebih segar dan wangi, tentunya. Ia membawa handuknya yang sedikit basah untuk ia jemur di belakang rumah.
Setelah gadis itu menggantung handuknya, terdengar suara mobil yang masuk ke pekarangan rumahnya. "Ah, itu pasti mami sama papi." Tebaknya seraya masuk ke dalam untuk memastikan.
"Tolong bantu saya membawa orang ini, letakkan dia di tempat biasanya." Perintah pria berbadan kekar itu kepada anak buahnya. "Baik boss." Jawab anak buahnya dan langsung membawa orang itu ke tempat yang di maksud.
Lalu pria bertubuh kekar itu mengulurkan tangannya ke dalam mobil yang ia naiki. "ayok sayang turun, Freya pasti udah pulang." Ucapnya seraya mengulurkan tangannya.
"Iya yuk." Sang suami lantas tersenyum dan memeluk pinggang istrinya dengan posesif menuju ke dalam rumah.
Ceklek
"Mami!! papi!!" Teriakan seorang gadis terdengar dari dalam rumah dan berlari. "Eh anak papi, udah pulang." Ucap papinya dan memeluk anaknya.
"Kalian dari mana?," kedua orang yang baru datang itu saling pandang dengan pertanyaan anak mereka. Pandangan mereka tertuju kembali pada sang anak. "Biasalah sayang,"
Merasa jawaban dari papinya kurang memuaskan, lantas gadis yang kerap di panggil Freya itu mendongak. Menatap bergantian mami dan papinya.
"Ngelakuin itu lagi?."
Karena tak ingin anaknya bertanya lebih banyak lagi, mereka pun mengalihkan pembicaraannya. "Sayang, kamu udah makan belum?." Freya menggeleng. "Yaudah, mami bersih-bersih sebentar abis itu kita masak ya," Alih maminya agar Freya tak bertanya lebih banyak.
"Yaudah Gre, aku ke kamar dulu ya. Kamu juga cepetan mandi." Setelah mengatakan itu, kakinya pun terhenti kala mendengar suaminya memanggil namanya.
"Shan, nanti buatin aku kopi ya," Shani tersenyum dan mengangguk.
"Sekarang Freya ke kamar dulu ya, papi sama mami mau mandi dulu. Nanti kalau makanannya udah siap, papi panggil." Freya pun menurut. Ia langsung berjalan naik menuju kamarnya. Begitu juga dengan Gracia.
Shania Gracia Candramawa, seorang dengan postur badan cukup tinggi dengan badan yang kekar. Memiliki beberapa perusahaan yang bergerak di beberapa bidang industri. Memiliki sifat yang tegas, galak dan tak kenal ampun. Namun sangat berbanding terbalik bila ia berada di rumah. Gracia amat menyayangi anggota keluarganya.
Shani Indira Candramawa, menjabat sebagai istri dari Gracia. Awalnya Shani memiliki sebuah butik yang cukup terkenal sebelum dirinya berkomitmen dengan Gracia. Gracia meminta Shani untuk berhenti bekerja, agar bisa fokus mengurusi anak mereka. Shani memiliki sifat yang amat sangat lembut dan penyayang jika di rumahnya.
Gracia kini sedang duduk di tepi kasurnya, menunggu istri kesayangannya selesai mandi. Fokus yang semula ke benda pipih yang Gracia pegang, kini beralih ke pintu kamar mandi yang terbuka.
"Udah selesai mandinya?." Shani pun mengangguk dengan wajah yang tampak lebih segar. "Yaudah gih, sekarang kamu mandi." suruh Shani. Gracia langsung meletakkan ponselnya di atas kasur dan beranjak mengambil handuk dan baju gantinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY PLEASURE
Action[ON GOING] Mature, berisi adegan kekerasan yang mungkin berdampak buruk pada si pembaca. Berusaha menghadirkan cerita yang dikemas dengan cover berbeda. Romance, tidak bisa dipungkiri bahwa bagian ini adalah salah satu yang terpenting dalam sebuah...