Nafas Jessi memburu, sebisa mungkin ia mempercepat langkahnya agar sampai rumah dengan cepat. Beberapa meter lagi dirinya akan sampai di gerbang rumah. Ia memelankan langkahnya dan berakhir menjadi berjalan kaki.
Ia sedikit merapikan rambut dan pakaiannya karena berlari tadi. Menyeka keringat yang bercucuran dari dahinya. Dan perlu diingat juga bahwa Jessi masih mengenakan seragam sekolahnya.
Mencerminkan siswa yang rajin dan teladan bukan?
Jessi kini sudah sampai di pos satpam rumahnya, "Pak, biarin saya masuk ya," pinta Jessi sambil mengamati seisi rumah.
Bapak satpam yang sedang berjaga pun terkejut melihat Jessi yang masih mengenakan pakaian sekolah.
"Yaampun non, dari mana aja sih jam segini baru pulang." ujar bapak satpam dan mulai membukakan gerbang untuk Jessi.
Jessi pun kemudian berterimakasih dan langsung masuk menuju rumahnya.
Lampu ruang tamu sudah mati, menandakan bahwa penghuni rumah sudah berada di kamarnya masing masing. Dan karena Jessi satu kamar dengan Freya, maka ia berjalan dengan pelan ke lantai dua kamarnya.
Jessi sedikit mendongak ke arah atas pintu, terlihat lampu kamar yang masih menyala terang.
"Fiks, anaknya masih bangun," batin Jessi.
Jessi kemudian mengetuk pintu tersebut. Berharap orang di dalamnya bisa membukakan pintu.
"Loh Jessi?, kok baru pulang sih?." Freya mengerutkan keningnya namun tetap memberikan jalan untuk Jessi masuk.
Menutup pintu kamarnya dan berjalan menuju ke arah kasur. Terlihat laptop Freya yang masih menyala, dengan video horor yang masih terputar. Freya pun kini meraihnya dan menjeda video yang sedang terputar.
Jessi kini meletakkan tasnya di meja belajarnya. Mulai membuka seragamnya hingga menyisakan kaos putih yang ia kenakan. Membuka lemari baju dan meraih satu set baju dan juga celana tidur.
"Fre, aku mandi bentar ya." Selepas Freya mengangguk, Jessi langsung meraih handuknya dan masuk ke dalam kamar mandi. Menyisakan Freya dengan raut kebingungannya.
Tidak ingin ambil pusing, Freya kembali memutar video yang sempat ia jeda sebelumnya, salah satu tontonan favoritnya.
Wangi semerbak bunga langsung menyambut indera penciuman Freya. Terlihat Jessi yang sudah bersih dan wangi keluar dari kamar mandi. Menuju meja rias dan memoleskan sedikit krim wajah sebelum tidur.
Freya pun kini sudah selesai dengan tontonannya. Ia berbaring di atas kasur dengan memainkan ponselnya. Sembari menunggu Jessi siap juga.
Jessi kini naik ke atas kasur dan merebahkan tubuhnya di sebelah Freya, namun pertanyaan Freya menggagalkannya.
"Emang ekstra apa sih Jess sampai pulang larut begini?"
Kalau sudah begini Jessi harus mengelak seperti apa lagi? Memang benar tadi siang ia ada jadwal ekstrakurikuler dan setelah itu kalian tahu kan apa yang Jessi lakukan.
"Eumm..." Jessi masih enggan menjelaskan. Ia juga bingung harus bercerita bagaimana.
"Ya gitu Fre, aku ada mampir ke rumah temen juga, hehe"
Mata Freya memicing ke arah Jessi. Seakan mengintimidasi si lawan bicara. Melihat tatapan yang tak bersahabat itu, Jessi mulai menjelaskan.
"Beneran Fre, tadi aku sempet nolongin dia juga kok di rumahnya."
Memang betul Jessi sempat menolong seseorang. Tapi Jessi tidak mau memperjelas semuanya kala melihat Freya mulai menganggukkan kepalanya.
"Yaudah, sekarang kita tidur yuk, udah malem ini. Gut nite Frey." Freya tersenyum dan membalasnya, "G nite juga Jess." Akhirnya mereka berdua pun terjun ke alam mimpi.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY PLEASURE
Action[ON GOING] Mature, berisi adegan kekerasan yang mungkin berdampak buruk pada si pembaca. Berusaha menghadirkan cerita yang dikemas dengan cover berbeda. Romance, tidak bisa dipungkiri bahwa bagian ini adalah salah satu yang terpenting dalam sebuah...