"itu sih gara-gara-
"Uhukk uhukk!!" Xiao tersedak, terkejut dengan penuturan Albedo
"lo kenapa sih nyet, minum dulu nih!" ucap [Name] sambil memberikan air putih pada Xiao. Xiao langsung meneguknya dengan cepat.
"Lo Cewek?!" kata Xiao dengan kencang, dia masih tidak percaya dengan apa yang dikatakan albudi
"Iya, mang napa? Kaget lu? " ucap [Name]
"Trus bagaimana dengan Hutao?! Kau sengaja ya pakai seperti ini" Tutur Xiao
"emang gua suka yang begini, lagipula gua juga usaha biar Hutao patah hati sampe lo bogem kemaren" Ucap [Name]
"o-oh jadi kemarin itu?"
"Gua sengaja bikin Hu tao ilfeel sama gua, lu malah ngacauin semuanya. Jadi secara kesimpulan kita disini karena ulah lo" ucap [Name] panjang lebar
"kau kena bogem [Name]? Pantas saja pipimu gembul sebelah ahahahaha!! " Ujar Albedo
[Name] hanya memutar mata malas, dia pun melanjutkan makan yang sempat tertunda
"Lu ga jawab pertanyaan gua tadi, [Name]?" tanya Albedo
"Ohh gue kesini karena gua salah nulis Gender, kebetulan klo selesai dari sini gua bakal coba konfirmasi sama bu ningguang" ucap [Name]
"trus yang pertanyaan alasan lo potong rambut?" tanya Albedo lagi
[Name] menghela nafas sejenak " Kau tahu kan soal ibuku?? Aku ingin membahagiakannya walau seperti ini" ucap [Name]
"Jadi soal milih gender itu lo bohong? Lo sebenarnya memang pilih itu kan?"
"Klo itu gua beneran salah sumpah , gua ga sengaja salah pilih" ucap [Name] dengan tangan membentuk 'peace'
Albedo mengangguk mengerti,mereka pun melanjutkan makan siang yang tertunda.
•••
"Kita sebenernya ngapain sih disini? Ini mah namanya bukan hukuman" ucap [Name] sedang ada di balkon rumah tersebut
"Aku juga baru sekali ini disini , tidak buruk juga" ucap Xiao duduk di kursi balkon
"Yahh memang di pagi hari terlihat tenang , tapi saat malam hari nanti terjadi sesuatu" Ucap Albedo memperingatkan [Name] dan Xiao
"Kau harusnya sudah punya vision kan [Name]?" tanya Albedo
"Vision ya.... Aku masih belum punya hehe" ucap [Name]
"Bagaimana kau bisa masuk disini tanpa vision? " tanya Xiao, karena di peraturan di asrama teyvat seseorang harus memiliki Vision
"Aku cuma pakai vision palsu sih... Vision Anemo" Ucap [Name] memperlihatkan Vision. Tampak vision Anemo beregion monstadt.
"Kenapa regionnya monstatd? Kau maling Vision milik seseorang?? " Tanya Xiao penuh selidik, [Name] hanya mengangkat bahu pertanda tidak tahu.
"Aku hanya diberi oleh seseorang, dan memakainya karena aku harus kesini" ucap [Name] dengan mata sayu.
"kau dipaksa kakekmu lagi?" tanya Albedo
"Sudahlah Albedo, aku tidak ingin membahas itu. Aku juga sudah muak dengan simpati orang-orang" Ucap [Name] dengan menatap datar Albedo
"Aku hanya ingin membantumu,[Name]" ucap Albedo
"Tapi aku tidak butuh bantuanmu" balas [Name] dengan menatap datar
Xiao hanya diam saja untuk masalah ini, dia tidak mau terlibat. Sedangkan Albedo menghela nafas lalu berkata "Terserah padamu saja , aku malas berdebat"
"Kalian berdua! Bisakah kalian berdua jangan memunculkan aura mencengkam?! Sangat menjengkelkan tau!" ucap Xiao menengahi Albedo dan [Name]
Grusakk!! Brakkkk!!
Sesuatu terjatuh, mereka bertiga pun menoleh ke arah suara. Mereka melihat Kelompok Hilicurl sedang merusak pagar rumah govaldorr
"Ckk Kenapa dia bisa kesini, Hahh malas sekali membereskannya" ucap Albedo
"Disini masih ada mahkluk seperti ini?" tanya Xiao dan diangguki Albedo. Dia berdiri sambil memunculkan Polearm-nya
Xiao segera melesat dari atas dan menghancurkan Kelompok Hilicurl itu dengan mudah. [Name] yang melihatnya melongo tak percaya, sedangkan Albedo hanya menatap dengan tatapan biasa.
Xiao berteleportasi ke balkon lagi.
"Hei kau, cepat bereskan kerusakan itu" ucap Xiao menyuruh [Name].
"A-apa?! Aku? Kenapa kau tidak melakukannya sendiri dan malah menyuruhku hah?!" ucap [Name] tak terima.
"Dari kita bertiga kau lah yang paling beban, padahal kau dari celestia kenapa cacat begitu" Ucap Xiao
"Apa maksudmu?!" ucap [Name] dengan tatapan menusuk
"orang yang tidak punya vision itu dianggap cacat,tahu. Kau dari celestia tapi tidak punya kekuatan apapun? Pffttt apa-apaan itu" ucap Xiao mengejek
[Name] hanya diam sambil mengepalkan tangan. Albedo juga hanya diam menganggap dia tidak melihat apapun.
" Kenapa?? Tidak terima?? Mau marah?? Silahkan saja karena aku akan langsung menghabisimu" ucap Xiao enteng
Takut? Tentu saja. Tapi [Name] tidak boleh mundur.
[Name] pun membetulkan pagar di depan rumah Govaldorr sendirian , dia tidak mau kalau harus berurusan lebih banyak dengan Xiao sialan itu.
Disisi Xiao dan Albedo
"Apa kau tidak merasa bersalah sama sekali?? Ucapan mu itu tidak bermoral" Kata Albedo sambil menatap Xiao
"Kau keterlaluan, Mau bagaimanapun kau tidak tahu apa masalah yang dihadapinya. " lanjut Albedo
"Cih itu kan masalah dia, bukan masalahku. Mau dia kuat atau tidak kuat itu urusannya, bukan urusanku" Jawab Xiao menentang Albedo
" kau sendiri tidak membelanya dan malah diam saja, Apakah itu sikap yang ditunjukan untuk teman yang kesusahan? Tuan bermoral? " tanya Xiao balik
" Aku ingin dia menjadi orang yang kuat dan berdiri kokoh tanpa bantuan siapapun. Karena itu dia harus kuat dalam kedaan apapun" Ucap Albedo menatap [Name]
"Kau suka padanya?" Albedo Tertegun, bagaimana seorang Xiao yang bertitle tidak berhati dan bernurani bisa mengetahuinya. Apa terlihat jelas?
•••
Balik ke [Name]
"Cihh bangsat bukannya bantuin malah mereka berduaan di balkon. Jangan-jangan mereka Cinlok lagi" Gumam [Name]
[Name] melihat benda yang terjatuh dari hilicurl, beberapa coin mora dan satu firm Arrowhead, pasti Hilicurlnya pemakai arrow. Ambil aja deh
KAMU SEDANG MEMBACA
ASRAMA GENSHIN IMPACT [REVISI]
FanfictionSeorang gadis Yang berpindah ke asrama di Akademiya karena Mencari jawaban atas teka-teki yang selama ini ada dikepalanya. Karena hal itulah membuat ia mengenal Semua teman-temannya yang berasal dari Seluruh penjuru teyvat. Termasuk Teman masa kecil...