"Apa-apaan Venti tadi, dasar orang aneh" ucap [Name] di depan rumah, saat ia membuka ia melihat Albedo didepan pintu sambil menyilangkan tangannya. Dan Xiao yang menatapnya tajam sambil duduk dikursi.
"Apa?"
"Darimana saja lo tadi"
"Gua cuma keliling kota mondstadt aja kok! Lagipula kenapa kau seperti ini? Kau khawatir ha?" ucap [Name] dengan nada mengejek
"Maaf saja tapi tidak, sebenarnya kita berada di masa lalu!! Kita tidak boleh bertemu seorangpun yang ada disini atau semuanya akan berubah dimasa depan" ucap Albedo
"Lalu kenapa kalian siap-siap untuk malam hari?! Bukankah akan berbahaya jika keluar dari sini bukan?!"
"Kami hanya bersiap untuk menghancurkan ruin guard yang ada di reruntuhan Thousand winds temple! Apa kau bertemu seseorang hari ini?" Ucap Albedo
"Aku hanya bertemu dengan Amber, Wagner dan Venti! Dan lebih parahnya Venti terlihat aneh" ucap [Name]
"Karena ini di masa lalu [Name], mungkin kau bertemu Venti di masa lalu" Ucap Albedo menjelaskan
"Jangan pernah keluar dari sini tanpa aku dan Xiao, atau kau akan dihukum lebih parah" Lanjutnya
"Ahh sudahlah, aku tidak akan kemana-mana. Hanya saja bagaimana janjiku dengan amber?? Aku harus bagaimana?" ucap [Name] bingung
"Ahh mungkin saja aku tahu caranya" ucap Albedo tersenyum licik
•••
"Kenapa aku harus berpakaian seperti ini??!! Woii yang benar saja!!" ucap Xiao , Dia memakai rok dan didandani selayaknya wanita Liyue pada umumnya. Rambut xiao diberi pita bunga di dua sisi.
"Ahahaha manis sekali Xiao-chan ~ " Ucap [Name] mengejek
"Bngst kau [Name]" Ujar Xiao setelah mendengar ledekan [Name]
"Albedo, dia perlu banget nyamar kek gitu. Klo menurutku malah gampang ketahuan sih. Dia ini tingkahnya ga anggunly, bukannya aman malah jadi curiga" ucap [Name] menjelaskan
"Benar juga, baiklah akan kuganti"
***
"Nahh begini lebih cocok ga sih?" Ucap Albedo, [Name] mengangguk
"Aku harus melakukan apa sih? " ucap Xiao
"Nahh kau harus bilang ke amber, kita bakal pergi ke suatu tempat. Tapi jangan diberitahu tempatnya. Dan batalkan pesananku ke pandai besi wagner. Lalu jangan lewat windrise, kalau bisa kau jalan aja ke Whispering Woods " ucap [Name]
Xiao mengangguk patuh, entah apa yang merasukinya
"Kenapa tidak boleh lewat darisana?" tanya Albedo
"Karena kau bisa bertemu dengan venti, Aku bisa melihat dirinya punya kekuatan anemo yg besar.... Mungkin saja dia dulunya archon?" ucap [Name]
"Ahh karena kau lahir di celestia, mata milikmu jadi istimewa ya?" ucap Albedo, dan diangguki [Name]
"Baiklah aku akan pergi, tapi janji habis ini kau harus membuatkan ku almond tofu setiap hari" ucap Xiao. Pantesan mau, disogok ternyata
"Baiklah,hati-hati"
•••
"Karena Xiao dah pergi, kita ngapain Bud?" tanya [Name]
"Kau mau kita ngapain?? Kalau basmi Ruin guard kau paling tidak bisa" Ucap Albedo
"Cihh iya-iya sipaling kuat " ucap [Name] karena tersindir
"Lebih baik kita berburu untuk makan hari ini, Kita bisa berburu tupai atau Babi Hutan" ucap Albedo
"Hoekk!! Masa Babi Hutan? Gakkk!" tanya [Name] tidak percaya
"daging Yang sering muncul di mondstadt hanya itu, Kalau kau mau berburu burung merpati bisa saja, cuma nanti dimarahin Timmie" Ucap Albedo
"Karena burung simbol kebebasan di mondstadt, kau tidak boleh seenaknya memburu hewan itu disini" lanjut Albedo memperjelas ucapanya.
"Kau tau banyak tentang Mondstadt, Amber bilang kau juga Seorang Alkemis di KoF, Apa Kau seorang timetravel?" Ucap [Name] Curiga.
"Hmm mau dibilang seperti itu juga bukan sejenisnya. Aku akan bilang satu rahasia, aku mengingat ingatan ku di masa lalu" Ucap Albedo
"Ha? Sejak kapan?!"
"Sejak aku masih berumur 5 tahun . Aku mengingat Aku seorang ketua Alkemis di salah satu guild terkenal di mondstadt.Aku juga diangkat menjadi anak angkat Alice, ibu dari klee. Aku adalah manusia yang diciptakan, bukan dilahirkan " ucap Albedo menatap lurus
"Bukankah tante Alice Itu istri kedua ayahmu?? Kok disini beda? Trus manusia yang diciptakan?? Dulunya kamu robot??" tanya [Name] bingung dengan kenyataan yang diucapkan Albedo
"Aku... Tidak tahu. Yang jelas ingatanku hanya sebatas itu. Ohh ya aku juga pernah melihatmu, kau sering berada di Samping traveler " ucap Albedo
"Ha?? Siapa traveler?? Kau jangan buat otakku bingung deh bud" Ucap [Name]
"Hahh jangan bahas itu lagi deh, aku malas buat mikir nih. Lebih baik ayo cari bahan makanan. Kita juga ada janji buat Almond tofu untuk Xiao kan" Ucap [Name]
"Baiklah, ayo"
•••
Sore hari
"Aku pulang...." Ucap Xiao datang tampak lesu
Namun tidak ada orang yang menyambutnya, mungkin saja mereka tidur
"Ohh kau sudah pulang?? Gimana??" Tanya [Name] dengan tiba-tiba
"Astaga!! Kau jangan bikin kaget setan!! Untung jantung ku ga copot" ujar Xiao
"Cerewet banget sih lu"
"Dih dah ditolong ga terimakasih, nih arrow lu gara-gara ini gue harus muter² nyari Iron chunk, Ga gratis. gw nuntut bayaran" ucap Xiao
"Dih mau apa lo?"
"Lo harus bawain gw Almond tofu setiap sore pake uang lu, ga nerima penolakan" Ucap Xiao
"Iya-Iya! Mana arrow gw?!" Ucap [Name] dengan tidak selow
"Nih" Xiao pun memberikan Arrow dan anak panahnya.
"Makasih , Xiao" Ucap [Name] tersenyum kecil. Bagus juga Arrownya, warnanya juga biru langit , cantik.
Xiao tertegun sebentar dan melihat [Name] tanpa berkedip beberapa detik. Sebelum Albedo batuk dan membuyarkan atensi Xiao.
"Keren nih Bud!! Gw udah bisa bantu kalian buat lawan ruin Guard nih!!" Ucap [Name]
"Tapi anak panahnya terbatas [Name], kamu yakin? Kalo kamu punya vision akan lebih mudah, tapi yahh sayang sekali" ucap Albedo
"Gw ga harus ngegantungin diri sama yg namanya Vision. Gw bisa kok lawan!! " ucap [Name] dengan percaya diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
ASRAMA GENSHIN IMPACT [REVISI]
FanfictionSeorang gadis Yang berpindah ke asrama di Akademiya karena Mencari jawaban atas teka-teki yang selama ini ada dikepalanya. Karena hal itulah membuat ia mengenal Semua teman-temannya yang berasal dari Seluruh penjuru teyvat. Termasuk Teman masa kecil...