Saat ini semua siswa asrama kumpul berbaris di lapangan. Mereka Akan mengadakan Agenda jurit malam, Dimana Satu kelompok harus berjalan mencari jejak sesuai rute dengan hanya bermodalkan senter. Mereka harus mencari primogem sebanyak-banyaknya di peti yang sudah tersebar di rute."Ekhemm!! Jadi anak-anak!! Ingat, Kalian jangan sampai melewati rute yang salah. Dan juga jangan sekali-kali bertindak diluar batas, karena Ini adalah alam liar. Mengerti?" Ucap Clorinde dengan toa nya
"Paham!!" Jawab murid serempak.
Dan mereka maju satu persatu, Kelompok [Name] pun maju bersama.
Mereka hanya diam satu sama lain, tak ada yang ingin membuka topik pembicaraan. Hingga Gaming yang risih karena diam-diaman terus pun mulai bertanya pada [Name] yang kebetulan ada di sampingnya."[Name], Serem ya??"
"Lo takut?"
"Kaga si... Cuma ya hening aja gitu suasananya. Biasanya kelas mu terkenal berisiknya kan??" Ucap Gaming
"Gini deh, Lo liat mahkluk depan kita ini. Pada irit omong kayak orang sariawan. Gue kalau ngoceh sendiri mungkin dikira orang gila nanti. Lagipula yang sering heboh itu kalau ga Venti ya Tatang."
"Jangan lupakan itto,Nih orang tololnya udah diambang batas." Kaeya Ikut nimbrung.
"Heh sekate-kate kalau ngomong. Cogan kul gini kok dikatain tolol" Ucap itto tak terima
" Ya emang, 1 tambah 1 berapa?"
"11"
"Tuh, kan. Emang ni otaknya kebanyakan kemasukan air makannya konslet dikit"
"Heh Kaeyanto!! Gue emang bodoh ya dalam matematika. Tapi mulut lo juga harus disekolahin bangsat. Gue daritadi diem aja lo katain tolol, gimana ga kit heart coba" Ucapnya dengan nada sedikit nelangsa.
"Kayak lo kalau ngomong pake mikir dua kali aja. Tadi aja ngomong ga disaring dulu" Cibir [Name]
"Yaelah jangankan Mikir dua kali, Sekali aja enggak. Kalau dipikir-pikir ngapain juga gue mikir" Itto bertanya pada dirinya sendiri.
"Coba lo pikir sendiri aja deh." [Name] malas menanggapi, Biarin aja mikir sampe capek sendiri.
"brisik kalian, coba cari chest yang mungkin tersembunyi. Jangan cerewet mulu. Pusing gue dengernya." Tegur Wriothesley di depan memimpin bersama Diluc. Zhongli dan ayato tetap diam anteng di barisannya.
"Ini juga sambil nyari aelah" Itto mulai menyenteri bagiam samping-samping yang lain. Disusul yang lain juga. Hingga beberapa saat kemudian mereka mendapatkan chest dengan isi 10 primogen sebanyak 3 kali.
Ditengah hutan, banyak yang tiba-tiba berlari dari belakang. Kelompok [Name] tentu saja bingung. Mata mereka terbelalak dimana mereka melihat Seekor ruin hunter yang datang entah darimana.
"Lari!!" Teriak Wriothesley, mereka semua pun lari.
"Sialan!! Kekuatan kita tidak berfungsi disini. Kenapa mahkluk itu tiba-tiba bisa muncul? Apakah domain Bocor??" Ucap Diluc menatap ruin guard yang besar.
"Sial!! Sial!! Memangnya bagaimana Caranya mengaktifkan Visionnya??!" Teriak Kaeya dengan panik.
"Mana gue tau!! Gue aja cuma nempelin vision kayak pajangan!!!" Teriak Diluc menjawab pertanyaan kaeya.
Mereka berlari, dengan [Name] yang berada paling belakang. Saat mereka semua lari, Tiba-tiba ruin hunter berhenti, menancapkan Tangannya ke tanah. Dan mengeluarkan semacam peluru explosive. Ayato yang melihat targetnya adalah Ayaka, Ia segera mendorong ayaka. Namun serangan itu malah mengenainya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ASRAMA GENSHIN IMPACT [REVISI]
FanfictionSeorang gadis Yang berpindah ke asrama di Akademiya karena Mencari jawaban atas teka-teki yang selama ini ada dikepalanya. Karena hal itulah membuat ia mengenal Semua teman-temannya yang berasal dari Seluruh penjuru teyvat. Termasuk Teman masa kecil...