Setelah kejadian itu, [Name] mulai tenang. Dan dia tertidur. Childe yang menenangkan [Name] keluar dari tenda darurat. Namun disana malah ramai orang. Mereka menunggu Kabar [Name].
"Bagaimana keadaannya?" Tanya Zhongli Kepada Childe, mewakili teman-temannya yang lain.
"Dia tertidur. Albedo... Aku ingin bertanya padamu. Bisakah kau ikut denganku?"
"Kenapa tidak disini saja? Kita semua juga ingin tahu!!" Heizou berdiri dari duduknya.
"Ini masalah pribadi, Bukan urusan kalian." Jawab childe. Heizou berdecak Mendengar penuturan dari childe.
"[Name] juga teman kami. Biarkan kami membantunya sebisa kami!! Kalau diam saja mana kami tahu apa masalahnya?" Venti yang biasanya diam ia juga mulai emosi dengan Childe dan Albedo. Mereka itu mencurigakan!!
Namun childe nampak menghiraukan Venti, ia Fokus ke Albedo. Tampak Albedo berfikir keras, namun karena tak ada pilihan. Ia pun Berdiri "Baiklah, aku ikut. Tapi aku tidak bisa menjawab pertanyaan dikepalamu"
Childe dan albedo pergi, menyisakan Segerombolan orang yang sedang menunggu tadi.
"Hahh.. Sialan mereka" Gumam Heizou.
"Apa kita ikuti saja? Aku beneran kepo nih" Hutao menatap kepergian mereka berdua.
"Jangan menguping, itu tidak baik. Jika kau ada di fontaine mungkin kau sudah dihukum. " Ucap Wriothesley.
"Hanya mereka yang tau Seluk beluk [Name] karena mereka bertiga teman dari kecil. Mungkin ada sesuatu hal yang bikin dia begitu." Ayaka mencoba memahami apa yang terjadi.
"Kenapa harus dirahasiakan?? Aku benci rahasia" Gumam scaramouche, diangguki Heizou.
"Kenapa tidak kita intip saja? Ini bukan Negeri Fontaine yang harus sangat patuh pada aturan" Ajak venti pada yang lainnya.
•••
"Jadi... Kau yang membunuhnya?" Tanya Childe.
"Kenapa kau menuduhku seperti itu?"
"Lantas? Dia yang menyebutmu Sebagai pembunuh, dia juga yang bangun disaat kejadian itu. Tidak mungkin kan sang korban Melakukan penipuan. Apa yang kau dan ibumu rencanakan pada [Name]?" Ujar Childe
"Sudah kubilang kalau itu bukan aku!! Aku bersumpah atas nama dewa manapun!!" Albedo yang tertuduh tak terima. Ia teman baik [Name], kenapa dia harus membunuh saudaranya.
"Ckk aku tidak butuh sumpahmu itu, Yang ingin kutahu dimana kau disaat kejadian itu? Apa yang kau lakukan??"
"Ya kapan?!!! Kau tahu kan aku pindah dari rumah lamaku? Mana aku tahu kapan pasti kejadian itu?!"
" Pada tanggal-"
Srakk srakk
Suara Rumput Yang bergesekan membuat Ucapan Childe tertahan. Ia menatap sekitar "Siapa disana?!"
Namun, Tidak ada yang muncul. Childe dan Albedo diam.
"Apa mereka mengikuti kita?" Gumam childe bertanya pada Albedo.
"Tidak, kurasa kita kedatangan tamu tak diundang" Jawab albedo menatap seseorang yang berada di atas tebing tepat disamping mereka.
•••
Setelah seminggu dari perkemahan yang kacau. Mereka beraktivitas seperti biasa di Akademi teyvat. [Name] juga mulai bisa masuk ke Kelas seperti biasa. Hanya saja, Albedo dan Childe dinyatakan hilang. Hanya ada jejak syal milik Childe dan kunci kamar milik albedo. Serta beberapa bercak darah.
KAMU SEDANG MEMBACA
ASRAMA GENSHIN IMPACT [REVISI]
FanfictionSeorang gadis Yang berpindah ke asrama di Akademiya karena Mencari jawaban atas teka-teki yang selama ini ada dikepalanya. Karena hal itulah membuat ia mengenal Semua teman-temannya yang berasal dari Seluruh penjuru teyvat. Termasuk Teman masa kecil...