[Name] Pov
ahh aku memutuskan untuk pindah tempat. Karena mereka sudah tahu identitas asliku seorang gadis. Takutnya di apa-apain. Aku juga dikasih seragam bawahan rok. Para guru dan murid banyak yang menatap iba padaku. Padahal aku sendiri gak merasa kenapa-napa. Aneh.
Malam harinya pun, Aku diajak siswi lain untuk ke Rooftop. Aku pun ikut saja. Ternyata dijadikan tempat santai juga, Bagus. Tapi tidak ada video game atau peralatan olahraga yang biasa ku gunakan. Kebanyakan boneka. Yahh malah disana ada Tempat seperti layar tancap untuk menonton film. Plus dengan popcorn dan soda.
"Selain layar tancap ini ada apalagi??" Tanyaku pada lumine.
"Ohh!! Ada game ps juga kok disana. Kemarin ayaka yang beli, untuk menyambut kedatanganmu. Soalnya kata para pria kau suka main game ps" Ucap lumine. Menunjuk pojok ruangan.
"Woaahh benarkah?? Makasih ya. Padahal kau tak perlu repot-repot begini. Aku bisa maling ps para lelaki" Ucapku.
"Tidak masalah kok, harganya juga tak mahal. Sebagai hadiah terimakasih dari aku dan kak ayato"
"Astaga... Tidak perlu sampai seperti itu. Aku ikhlas membantu. "
"Ohh ya [Name], kenapa KAU PAKAI KAUS OBLONG SIH?!" Teriak Hutao sambil bersedekap dada. Yahh aku cuma pakai kaus oblong, celana pendek dan rambut poni yang dikucir.
"Kenapa memangnya? Hari ini panas banget. Memangnya kalian gak panas pakai baju panjang-panjang?" Tanyaku dengan alis terangkat sebelah.
"Ini namanya piyama [Name]. Astaga... Gara-gara salah pergaulan malah jadi laki beneran inimah!! Ganti-ganti"
"Malas ah gini aja deh"
"hishh.... Kalau kayak gitu malah makin mirip sama laki-laki lah!! Nanti makin susah move on aku!!" ucap hutao gemas. Sepertinya ia ingin mencekikku sekarang juga.
"bener sih orang ototnya bagus gilak...." Yoimiya memegang lengan [Name] yang berotot, karena sering nge-gym bareng Xiao sama Albudi inimah.
"Punya Six-pack juga gak [Name]" tanya Mona kepo
"Gak punya, kemarin kempes ketusuk ranting" Ucapku duduk sambil main ps.
"Bisa gitu ya, jom guys nonton film yuk. Yang netfliknya premium siapa??" Tanya Mona.
"Nih punyaku aja masih premium, jangan buka yang lain ya" Ucapku memberikan ponselku pada mona
"Sandi??"
"Sukamilo"
"Okey, thanks ya [Name]. " aku cuma memberikan jempol sebagai respon ke mona.
Sementara itu kelompok cewek yang lain.
"Gila, handphonenya bau wangi coy" Ucap Mona
"Ho'oh, mirip parfumnya Aether ini mah. Coba buka mon" Lumine juga ikut nonton.
Saat dibuka, terlihat banyak aplikasi game yang [Name] download. Dari Genshin impact, Pubg, Freefire, mobile legends, Honkai impact, Wuthering Waves, Supersus dan masih banyak lagi. Apk Bubblechat [Name] juga banyak pesannya. Sampe 99+. Tapi mereka malah salfok ke wallpaper [Name].
Isinya dua orang. [Name] dengam gadis rambut panjang... Siapa dia?
"Apa ini adalah fotonya 'dia'??"
"Tapi dua-duanya mirip [Name] atuh , jangan-jangan [Name] punya kembaran?"
"Hushh jangan digibahin ah... Buka aja atuh netfliknya" Ucap Amber. Mereka udah kyak bisik-bisik tetangga.
KAMU SEDANG MEMBACA
ASRAMA GENSHIN IMPACT [REVISI]
FanfictionSeorang gadis Yang berpindah ke asrama di Akademiya karena Mencari jawaban atas teka-teki yang selama ini ada dikepalanya. Karena hal itulah membuat ia mengenal Semua teman-temannya yang berasal dari Seluruh penjuru teyvat. Termasuk Teman masa kecil...