Happy Reading!
***
"Loh, kamu kenapa nak? Kok lesuh gitu?" terlihat wanita dengan daster rumahannya tengah menghampiri anaknya yang nampak tak bersemangat saat memasuki rumah.
"Aku udah ketemu sama dia ma" Vernon menempelkan keningnya di bahu mamanya, sementara mamanya Vernon mengerutkan alis bingung mendengar ucapan putra semata wayangnya itu.
"Ketemu? Sama siapa?" Deluna, selaku mama Vernon menegakkan tubuh putranya seraya menatap anaknya bertanya.
"Anak kecil yang pernah terjebak di gedung bareng aku" bertambah sudah rasa bingung dan tak habis pikir Deluna.
"Maksud kamu apa sih? Kamu kan emang udah ketemu sama anak kecil itu, malahan kalian pacaran tuh" ada nada sinis saat Deluna mengatakan kalimat terakhirnya.
"Bukan Eleena yang aku cari mom" semakin mengingat waktu yang sudah terlewati, semakin membuat dadanya sakit.
"Jadi maksud kamu anak kecil itu bukan Eleena, tapi orang lain?" Rasa terkejut Deluna rasakan, namun fakta ini membuatnya sangat senang.
Vernon hanya mengangguk lemah sebagai jawaban, ia rasanya sudah tidak mampu mengeluarkan suara lagi apalagi saat ia datang menemui Eleena untuk mencari tau yang sebenarnya.
Flashback on
Vernon mendatangi rumah Eleena dengan perasaan kacau, ia hanya menunggu di depan pintu karena enggan untuk masuk.
Tak lama dirinya menunggu, Eleena datang dengan wajah bahagianya.
"Sayang, kamu dari mana?" Eleena menatap Vernon yang nampak berantakan, namun ia tidak berniat bertanya karena menurutnya itu bisa saja masalah pribadi kekasihnya.
"Aku mau nanya satu hal" Eleena menatap Vernon bingung, pasalnya cara Vernon berbicara tidak seperti biasanya.
"Soal apa?" Walaupun nampak aneh, ia tetap menjawabnya.
"Dimana kamu dapat kalung itu?" Vernon menunjuk kalung yang selalu di pakai Eleena.
"Tumben kamu mau bahas soal kalung ini" Eleena bertambah bingung, pasalnya Vernon selama ini tidak pernah mengungkit soal kalung ini selama mereka kenal dan pacaran sampai detik ini.
Namun Eleena tidak merasa keberatan, kemudian dia berkata "dulu waktu jenguk ayah di rumah sakit, aku nggak sengaja nemu kalung ini. Karena bandul hurufnya sama kayak nama ayah aku, jadi aku ambil. Kalungnya cantik kan?" Eleena memegang kalungnya dengan senyum yang berseri-seri tanpa melihat kepalan tangan Vernon yang sudah memucat akibat genggaman tangannya yang terlalu erat.
Flashback off🥀
"Tumben Vernon lama, biasanya cepet jemput gue" gadis itu, Eleena senantias menatap jalanan dimana Vernon selalu muncul dengan tampannya. Membuat Eleena selalu jatuh cinta dengan pacarnya tersebut.
Deru motor terdengar dari jarak dekat, membuat senyum terbit di bibir Eleena. Namun senyum itu perlahan surut kala melihat bulan Vernon yang datang menjemputnya.
"Pagi El" sapa laki-laki itu setelah membuka kaca helmnya.
"Angga? Vernon mana?"
![](https://img.wattpad.com/cover/350733942-288-k846621.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Dream
FantasiBiasanya mimpi itu cuma terjadi sekali dan setelahnya akan kita lupakan, mimpi selayaknya bunga tidur yang tidak akan pernah terjadi di kehidupan nyata. yah, mimpi tidak akan bertahan lama. Ketika kita sudah terbangun mimpi itu akan berganti dengan...