Chapter 13 - One Day Room

544 63 13
                                    

Beberapa hari berlalu sejak kejadian di perusahaan yang mereka lakukan. Pagi ini tidak seperti pagi biasanya, Phugun tengah duduk bersandar di atas ranjang sedangkan Cirrus masih merebahkan diri disampingnya.

"Hmm.. harusnya itu sudah diliris beberapa hari yang lalu.." Dia sedang sibuk menscrol layar ponselnya, seolah sedang mencari sesuatu. Wajahnya terlihat serius.

"Dimana yaa.. eh, ini dia aku menemukannya!" Wajah seriusnya segera berubah, dia berbalik menghadap suaminya, menyodorkan handphone ditangannya yang menampilkan hasil interviewnya sebelumnya.

"Lihatlah, Phi.. Ini hasil interview ku sebelumnya." Ucapnya bersemangat, tapi Cirrus yang masih sangat mengantuk dan ingin tidur hanya bergumam pelan.

"Aku mengantuk."

"Tidak, bangunlah sebentarr..."

Phugun bersikeras ingin Cirrus menatap sebentar layar ponselnya.

"Hemm.. fotonya terlihat bagus na.." Gumamnya sambil sedikit membuka matanya.

"Apa Phi sudah membaca isinya?" Tanya Phugun sedikit kesal, karena sepertinya Cirrus sama sekali tidak tertarik pada apa yang dia tunjukan. "Biasanya Phi bangun lebih dulu dari aku, Kenapa Phi seperti ini sekarang?" Dia mengendus kesal.

"Aku baru kembali subuh tadi, jadi aku masih mengantuk."

Jawabnya sambil memalingkan badan dan membelakangi Phugun, dia kembali mencoba memejamkan matanya hingga Phugun menghela nafas menyerah dan akhirnya memilih bangun.

"Baiklah, aku tidak akan menganggu tidurmu. Apa Phi ingin sarapan?"

"Tidak."

Cirrus menjawab singkat, membuat Phugun semakin manyun dan berjalan kearah pintu dengan hati dongkol.

Itu tidak sulit untuk sebentar saja melihat interview dan mungkin sedikit memujiku.. Batin Phugun

Phugun melirik sekilas tempat Cir tidur, wajahnya terlihat sedikit sedih sebelum akhirnya memutuskan keluar dan sarapan pagi di dapur.

Sepeninggal Phugun, Cir merasa tidak lagi bisa menutup matanya, dia bersandar di kepala ranjang, mengambil handphonenya dan segera melihat hasil interview yang dimaksud Phugun tadi.

"Narak." Lirihnya saat menatap foto sampul interview yang menampilkan Phugun sedang tersenyum cerah sambil memegang cangkir tehnya.

"Isi wawancaranya tidak terlalu buruk. Sepertinya aku harus sedikit memujinya nanti." Dia sekarang berniat untuk sarapan pagi bersama Phugun di dapur sambil berbincang dengannya.

Di Dapur Phugun terlihat sedikit melamun sambil mengaduk sayur  dihadapannya, terlihat tidak berselera sedikitpun.

Phi Cir terkadang terlihat sangat perhatian, tapi kadang juga sangat dingin.

Dia masih memikirkan sikap Cirrus pagi ini yang sedikit terasa dingin padanya. Membuat moodnya menjadi buruk.

Kami bahkan telah melakukan sex..

Aku tidak berpikir itu hanya untuk kesenanganku seorang.. Tapi aku juga tidak yakin..

Apa hanya aku yang menyukainya.. 

Benar mungkin hanya aku, itu mungkin karena aku mudah dibodohi itu sebabnya dia suka menggunakan aku sebagai mainannya

Phugun masih larut dalam pikirannya yang campur aduk, dia sama sekali tidak menyadari kedatangan Cirrus dibelakangnya.

Kenapa kami tidak tidur diruang yang berbeda saja ya?

Dia mungkin akan merasa sedikit kehilangan jika aku tidak tidur dengannya..

MARRY ME [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang