Chapter 16 - Rut 🔞

788 75 19
                                    

"Arghh.." Phugun mengerang keesokan harinya. Dia bahkan merasa lebih buruk daripada saat pertama kali melakukannya.

"Badanku.. sakit semua.." Lirihnya sambil berusaha bangun dari tidurnya.

"Sudah bangun?" Cir yang baru saja keluar dari kamar mandi, segera menghampirinya dan mengambilkan air dingin untuk Phugun.

"Minumlah." Katanya sambil menyodorkan air itu. Phu hanya menatapnya sambil menyipit dengan bibir manyun yang ketara. Dia marah.

"Kenapa menatapku begitu? hmm?"

"Phi benar-benar seperti iblis." Lirihnya.

"Hhahaha... Apa terlalu menyakitkan?" Cir yang tahu bahwa istri kecilnya ini merajuk segera duduk dan mengangkat tubuh rapuh itu ke pangkuannya.

"Auch Phi.. pelan-pelan!" Phugun terkejut, tapi rasa sakitnya lebih penting sekarang.

"Maaf... apa masih sangat sakit?" Dia bertanya dengan lembut, tangannya memeluk pinggang itu begitu erat.

"Eumm.." Phugun hanya menjawab satu kata, dan kemudian menyeruak kedalam leher Cir, Dia ingin menghirup bau Alfanya.

"Apa yang kamu lakukan?" 

"Menghirup bau Phi.."

"Hmm, kenapa?"

"Bau badan dan feromon Phi setelah mandi sangat harum.. itu seperti bau tanah yang baru disiram ditambah dengan bau hutan Pinus.."

Cir mengerutkan kening mendengarnya, tidak biasanya Phugun akan bermanja seperti ini padanya. Biasanya dia akan memekik karena malu, dengan wajah memerah dan malu-malu. Tapi kali ini dia sedikit manja dan tidak malu sama sekali.

"Ingin ku bantu mandi? Aku akan membantu mengoleskan obat disana." Ucap Cir berusaha menggodanya, tapi Phugun justru mengangguk menjawabnya.

"Terimakasih.." Lirihnya.

Cir semakin mengerutkan kening, tapi dia tidak mengerti kenapa perilaku Phugun tidak seperti biasanya, tapi dia juga senang mendengar jawabannya.

Dengan lembut Cirrus mengangkat tubuh rapuh itu dan membawanya ke kamar mandi, menelanjanginya dan juga mulai menyiramkan air ditubuhnya. Dia berniat membersihkan dulu tubuh Phugun sebelum membawanya ke bathtub.

"Apa yang Phi lakukan?" Phugun bertanya karena Cirrus justru melepas bathrobe nya.

"Memandikan mu.."

"Lalu kenapa Phi melepaskan handuk Phi?" Tanyanya dengan wajah merah, melihat pemandangan indah didepannya masih saja membuat Phugun malu. Itu terlihat lebih besar dari biasanya, batinnya sambil menelan ludah.

"Aku takut handuknya akan basah." Ucap Cirrus acuh, dia mulai mengoleskan sabun ditangannya, dan meraba tubuh Phugun yang sudah basah dengan air.

Suasana menjadi hening saat tangan dingin Cirrus mulai menggosok tubuh putih bersih Phugun dengan lembut, gerakannya benar-benar halus hingga membuat Phugun mengerang dalam hati karena merasa aneh. Dia mulai menyesal mengiyakan tawaran Cirrus untuk memandikannya.

Cirrus semakin mendekat, dia mendekap tubuh Phugun agar bisa membersihkan punggung dan bagian belakang tubuhnya, Phugun hanya bisa menuruti semua yang dia lakukan, karena jika dia terlalu banyak bergerak, dia takut akan memancing Cirrus dan membuatnya harus kembali melayaninya.

Bukannya dia tidak mau, dia hanya terlalu lelah karena kemarin tubuhnya sudah sangat letih dibawah kungkungan Cirrus.

"Phu.." Tiba-tiba Cirrus membisikkan namanya ditelinga, membuat Phugun kegelian dan segera tanpa sadar mendorong dadanya agar menjauh.

MARRY ME [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang