xxviii.﹙bandung pt.3﹚

36 14 0
                                    


happy reading!

.

.

.

"Jadi gimana keadaan Jaehyuk sekarang? Baik baik aja kan? Dan kenapa dia bisa dipukul sama sembarang orang?" Tanya Hyunsuk tak sabaran setelah mendapati kabar dari Jihoon beberapa saat yang lalu

"Jawab ji! Ceritain semuanya sama gue!" Hyunsuk sedikit memberontak bahkan tangannya pun tak berhenti untuk menggoyang goyangkan bahu Jihoon yang menegang sejak kedatangan Hyunsuk

"Kan gue udah bilang sama lo, jagain anak anak! Kenapa lo jadi ceroboh gini sih?"

"Tapi hyung─"

"Hyung berhenti buat marah marah ke Jihoon Hyung, ini semua salah gue," lirih Asahi "Jaehyuk jadi kayak gitu gara gara nolongin gue dari orang yang mau jahatin gue."

"Awalnya Jaehyuk berhasil ngebuat orang itu tergeletak dilantai dengan Jaehyuk diatas badan orang itu, namun ia lupa mengunci pergerakan orang tersebut yang ngebuat orang itu melancarkan aksinya untuk melukai lengan Jaehyuk dengan sebilah pisau yang langsung ngebuat Jaehyuk seketika melemah." Jelasnya dengan nada yang terdengar seperti menyesal, mungkin?

"Lo bisa salahin gue, jangan salahin Jihoon hyung, dia nggak salah apa apa. Dan yang seperti lo amanati, dia bener bener jagain kita kok, jadi berhenti salahin Jihoon Hyung."

"Ji... Maaf..."

Namun Jihoon malah menggeleng cepat lalu mulai mengusap punggung Hyunsuk berharap tangannya itu dapat menyalurkan energi positif bagi Hyunsuk "gue ngerti banget kok bagaimana rasa khawatir lo itu, so jangan minta maaf ya? Karna lo nggak salah disini."

Hyunsuk mengangguk lucu, tapi kini raut wajahnya berubah menjadi kembali ke ekspresi sebelumnya "tapi gimana keadaan Jaehyuk sekarang?"

"Lukanya sih emang parah dan sampe dijahit juga, terus kata dokternya tadi karena cepet dibawa kesini jadi palingan hari ini juga udah boleh pulang kok," jawab Mashiho

Hyunsuk mengangguk kembali. Kini netranya terfokuskan pada sesuatu yang mengganjal di pandangannya, dengan ragu ia mulai melontarkan pertanyaan "itu tangan lo kenapa?"

Ia langsung menyembunyikan telapak tangannya yang sudah terukir beberapa goresan tapi tak memunculkan darah dibalik tubuhnya "oh ini, cuma lecet doang kok."

"Apa sih susahnya jujur?" Tanya Hyunsuk, sangsi. Ia mulai berusaha menarik pergelangan tangan Jihoon agar tidak terus bersembunyi dibalik tubuhnya, dan ya, dia mendapatkannya

Ternyata firasatnya memang benar benar kental sekali kawan! Kalau Jihoon benar benar menyembunyikan sesuatu darinya.

"Masih mau ngelak ji? Dan gue tanya sekali lagi, ini kenapa?"

"Ya gue jujur, tapi pas gue mau nolongin Jaehyuk, gue juga ikut kena imbasnya."

Ia langsung menatap Jihoon dengan tatapan frustasi sekaligus kecewa pada dirinya sendiri, merasa sangat tak berguna disini karena tak bisa menjaga adik adiknya dari marabahaya seperti ini.

Ia merasa gagal karena tak bisa menjadi kakak yang baik bagi ke 12 adiknya itu "kenapa lo nggak mau jujur? Emang salah ya kalau lo jujur sedikit aja sama gue? Dan emang ada yang bayar lo kalau lo berusaha bohongin gue gitu?"

"JAWAB!"

"Gue sengaja ngga mau kasih tau lo itu biar lo ngga nambah khawatir!" Jawab Jihoon akhirnya dengan nada yang amat lantang membuat atensi ke 12 adiknya itu jadi teralihkan padanya "lo aja denger kalau Jaehyuk kayak gitu khawatir, apalagi lo tau soal gue? Pasti lo bakalan tambah khawatir terlalu over."

‎ ‎‎𝒊‎𝒊. ‎ puasa  :  treasure Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang