ii.

208 28 2
                                    


happy reading!

.

.

.

Di pasar

"Buset pesanan nya uncuk Hyung banyak bet."

"Gak sekalian satu pasar dia beli gitu? Tanggung njir kalau selembar doang," julid Jihoon

"Julid banget dah, anak siapa sih lo? Perasaan emak sama bapak lo dulu gak julid kek gini!"

Dalam hati Jihoon berdecih, tau apa temannya itu mengenai orang tuanya, melihatnya pun tidak pernah. Ingin rasanya ia pukuli temannya itu jika tak mengingat mereka sedang berad dikeramaian

"Anak monyet," lalu setelahnya Jihoon mulai berjalan mendahului Junkyu

"HEH JULID JANGAN TINGGALIN GUE!!!"

.

.

.

"Astagfirullah kenapa lo haru jadi kayak gini?" panik Yoshi sambil membantu Haruto duduk di sofa

"Habis jatuh dari pohon mangga," jawab Haruto seadanya

"Sebentar gue ambilin p3k nya dulu."

Baru saja Yoshi ingin mengambil p3k, tiba tiba Yedam sama Mashiho masuk rumah dengan keadaan yang kacau. Kalau Yedam sekujur tubuhnya item dan bau air got, sedangkan Mashiho kotor sih gak terlalu cuma baunya sebelas dua belas kayak Yedam.

"Innalilahi kunaon maraneh?" rasanya Yoshi pengen ketawa sekarang gara gara liat penampilan Yedam, tapi dia takut kualat

"Ini semua ulah Yedam," tunjuk Mashiho pada Yedam dengan wajah kesalnya

"Jadi gini Hyung..."

Sumpah kali ini tawa Yoshi tak bisa ditahan. Setelah Yedam bercerita ia langsung tertawa lepas, sementara yang diketawain cuma bisa diem karena ngga tau mau ngapain.

"Udah sana mandi," suruh Yoshi setelah berhasil mengontrol tawanya

.

.

.

Sementara ditempat lain

"Enak gak sa ice cream nya?" yang ditanya cuma ngangguk ngangguk doang.

Seperti biasa, irit bicara.

Setelahnya mereka memilih untuk diem dieman karena Jaehyuk gak berhasil nyari topik. Kalau Asahi? Jangan ditanya, dia tukang matiin topik

"Sa itu bukan nya Jihoon Hyung sama Junkyu Hyung ya?" tunjuk Jaehyuk kearah yang dia maksud "Beli apa ya mereka, kok banyak banget?"

"Kagak tau."

"Kabur yuk sa, gue takut di su─" belum juga Jaehyuk menyelesaikan ucapannya, eh udah dipanggil duluan sama si julid

"HEH SINI LO BANTUIN GUE, JANGAN MAU MAKANNYA DOANG!!" teriak Jihoon dari kejauhan

Dalam hati Junkyu dan Asahi merutuki Jihoon karena dengan tidak tau malunya berteriak tak jelas di jalanan seperti orang gila, gak jelas emang.

"Asu doang, pake dipanggil segala lagi."

.

.

.

"Buna, dobby ama wawan pulang!!" teriak Doyoung sambil menggedor gedor pintu rumah kayak orang kesetanan

"Pake salam kali dob."

"Maaf bun, buna tau gak?" Doyoung mengalihkan topik

"Kagak lo belum cerita."

"Aish bun, dengerin dulu! Buna tau gak, kalau bentar lagi itu puasa loh!"

Hyunsuk mah cuma menggeleng doang, telat ngasih taunya nih bocah! "sebelum lo ngasih tau gue, gue udah tau duluan! Udahlah sana mandi, gue sibuk!"

.

.

.

Malam hari nya

April 02, 2022

Kini ke 12 cogan itu sudah bersiap untuk tarawih berjamaah di masjid terdekat rumah mereka. Sedikit cerita, mereka ditugaskan untuk membangunkan sahur oleh pak Jiyoung selaku ketua rt.

Awalnya mereka tak berminat akan hal itu, tapi dengan kepolosan Junghwan yang menyetujui semuanya tanpa diskusi dahulu.

Setelah selesai tarawih mereka lebih memilih untuk mengunjungi taman hiburan karena rasanya sudah lama sekali mereka tak mengunjunginya.

"Buna, ayah, ayok sini ikut main!" Doyoung setengah berteriak

Belum ada lima menit setelah Doyoung berteriak kayak gitu, semua orang langsung melirik orang yang dimaksud sama Doyoung.

"Anjir ji, pasti orang orang pada negative thinking ke kita," ucap Hyunsuk sambil menyenggol lengan Jihoon yang nyaris tak goyah

"Bego emang tu si dobby, pasti mereka ngiranya kita orangtuanya lagi," timpal Jihoon

"Gue juga kalau mau gay, pilih pilih kali! Gak mungkin gue gay ama jelmaan babi kayak lo," oknum yang gak terima dengan ucapan Jihoon hanya mendorong Jihoon.

Ekspresi Hyunsuk, Jihoon bakalan nyungsep, eh ternyata dorongan Hyunsuk tak berpengaruh sama sekali.

"Pasti pas mak lo hamil ngidamnya makan baja ya? Makanya yang lahirnya anak baja modelan lo," cibir Hyunsuk akibat gak bisa balas dendam ke si Park julid

"Masih mending mak gue ngidam baja, daripada lo? Emaknya pas hamil ngidam babi, makanya anaknya jadi kayak babi ngepet gini."

Sumpah demi apapun Hyunsuk benar benar kesal dengan temannya yang julid itu, jadi dia milih buat nyusul Yoshi. Daripada sama Jihoon, kesel iya, ngga bisa balas dendam iya.

Sudah menjadi resiko seorang Choi Hyunsuk untuk menghadapi dengan sabar sikap teman temannya tersebut. Karena selalu yang tertua, Hyunsuk harus selalu sigap menjaga ke 11 temannya.

Meskipun sikap mereka terkadang diluar dugaan Hyunsuk, tetapi merekalah yang sudah menemani Hyunsuk selama bertahun tahun dan memberinya kasih sayang. Oleh sebab itu Hyunsuk sangat amat menyayangi ke 11 teman temannya yang kelewat bego itu.

Benar benar kisah persahabatan yang indah, bukan?

tbc.

don't skip vote and comment after reading this stories, thank you!

─ april 11, 2022.

‎ ‎‎𝒊‎𝒊. ‎ puasa  :  treasure Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang