Kesembilan (janji akan selalu bersama selamanya)

456 26 1
                                    

                            Happy Reading 🕊

Sekarang sudah 3 hari Arsya terbaring lemah di rumah sakit dan enggan untuk membuka matanya dan sekarang semua keluarga kumpul diruang rawat Arsya termasuk papah Lucky dan papih Dewa karena mereka sudah pulang dari 2 hari yang lalu, tapi mamih Nana dan papih Dewa sedang ke kantin ya guys untuk membeli makanan,padahal pernikahan Arsya dan Milka tinggal 3 hari lagi tapi kayaknya lelaki itu masih nyenyak dalam tidur panjang nya.

"Sya, lo ga mau bangun sya udah 4 hari lo dirawat mimpinya indah banget ya sampai lama banget tidurnya" ujar Milka sambil mengelus rambut Arsya.

"Arsya sayang kamu ga mau bangun nak, mamah kangen sama kamu nak" ujar mamah Dewi sambil menggenggam tangan Arsya.

"Arsya bangun yuk 3 hari lagi kamu akan menikah dengan Milka nak, apa tidak mau bangun nak" ujar papah Lucky.

Tiba-tiba saja jari jemari Arsya bergerak dalam genggaman sang mamah dan dia mulai membuka matanya menyesuaikan cahaya yang masuk ke indra matanya.

"Milka, mamah, papah"lirih Arsya saat melihat kedua orang tua nya dan Milka.

"Arsya sayang alhamdulillah kamu sudah sadar nak" ujar mamah Dewi sambil mengelus lembut pipi Arsya.

"Iya mah" ujar Arsya sambil menggenggam tangan mamah Dewi yang berada di pipinya.

"Alhamdulillah sya lo udah sadar" ujar Milka.

"Iya mil" ujar Arsya sambil tersenyum manis pada Milka.

"Alhamdulillah jagoannya papah udah sadar nak" ujar papah Lucky.

"Iya pah" ujar Arsya.

"Mah kok kaki Arsya ga bisa digerakkin mah" ujar Arsya pada mamah Dewi karena ketika dia mau duduk kakinya tidak bisa digerakkan.

"Arsya tenang dulu ya" ujar Milka sambil mengelus rambut Arsya.

"Tapi kaki gue ga bisa digerakkin mil" ujar Arsya pada Milka.

"Iya sabar lo tenang dulu oke" ujar Milka yang masih setia mengelus rambut Arsya.

"Mah biar Milka aja ya yang jelasin sama Arsya " ujar Milka yang melihat mamah Dewi sudah terisak.

"Iya Milka makasih ya sayang mamah tunggu diluar ya sama papah" ujar papah Lucky.

"Iya pah" ujar Milka.

Diluar

"Udah kamu tenang dulu ya aku yakin Milka bisa nenangin Arsya" ujar papah Lucky sambil memeluk mamah Dewi.

"Aku takut Arsya nanti akan terpuruk dan ga semangat untuk sembuh mas, " ujar mamah Dewi yang sesenggukan dalam pelukan papah Lucky.

"Kamu ga usah mikir gitu ya aku yakin Milka bisa jadi alasan Arsya untuk sembuh dan penyemangat  untuk menjalani hari-harinya" ujar papah Lucky sambil mengelus punggung mamah Dewi.

"Mbak Dewi kok diluar mbak" ujar mamih Nana yang baru saja kembali.

"Iya Milka lagi berusaha memberitahu Arsya dan menenangkan nya saya yakin Milka bisa" ujar papah Lucky.

"Arsya udah sadar pak? " tanya mamih Nana.

"Iya Arsya sudah sadar buk" ujar papah Lucky.

"Alhamdulillah kalo Arsya sudah sadar" ujar  papih Dewa.

Sekarang diruangan Arsya hanya tersisa mereka berdua.

"Mil gue kenapa sih" tanya Arsya pada Milka.

"Lo lumpuh sya"jawab Milka, yang mampu membuat Arsya terkejut.

"A-pa g-ue lum-puh" ujar Arsya dengan suara yang bergetar.

Milka langsung membawa Arsya dalam pelukannya dan mengelus lembut punggung Arsya guna untuk menenangkan nya.

"Ga gue ga mau lumpuh mil" ujar Arsya dalam pelukan Milka sambil terisak.

"Lo tenang ya ini cuma sementara kok seiring dengan berjalannya waktu dan lo selalu mengikuti kemoterapi lo pasti sembuh" ujar Milka yang masih terus menerus mengelus lembut punggung Arsya.

"Tapi gue sekarang cacat mil gue udah ga sempurna" ujar Arsya semakin terisak.

"Lo boleh kok pergi dan batalin aja pernikahan lo sama gue, gue cacat mil ga mungkin lo nikah sama gue" lanjutnya dan makin terisak.

"Lo ngomong apa sih gue tetap akan nikah sama lo gue ga peduli dengan keadaan lo " ujar Milka.

"Tapi apa lo yakin lo masih mau nikah sama gue lo masih muda, lo mau waktu lo dihabisi dengan ngurus gue" ujar Arsya.

"Gue yakin dan gue ga masalah kalo harus ngurus lo selamanya" ujar Milka.

"Tapi gue ga mau ngebebanin lo dengan kondisi gue yang kayak gini" ujar Arsya.

"Lo ga boleh ngomong kayak gitu lo sama sekali ga ngebebanin gue lo harus kuat lo jangan merasa sendiri gue ada disini gue dan keluarga lo semua pasti akan berusaha supaya lo bisa seperti dulu lagi gue mohon sama lo jangan nyerah gue ada disini buat lo" ujar Milka sambil terisak dan terus berusaha menenangkan kan Arsya dengan mempererat pelukannya dan sentuhan lembut di punggung Arsya.

"Lo mau temenin gue disini melewati ini semua dan menggenggam erat tangan gue ketika gue merasa lelah" ujar Arsya mendongakkan kepalanya supaya bisa melihat Milka.

"Pasti gue pasti akan disini menemani lo melewati ini semua dan menggenggam erat tangan lo agar lo kita merasa lelah" ujar Milka sambil menatap Arsya, tatapan mereka bertemu beberapa menit hingga Arsya mengalihkan pandangan nya.

"Janji" ujar Arsya mengangkat jari kelingking nya kearah Milka.

"Promise" ujar nya lagi kepada Milka sambil tersenyum.

"Promise" ujar Milka sambil menautkan jari kelingking nya pada kelingking Arsya dan membalas senyuman Arsya.

"Makasih ya udah selalu ada buat gue" ujar Arsya.

"Iya sama-sama sya" ujar Milka.

"Gue cinta mil sama lo, gue sayang banget sama lo tolong jangan pergi ya" ujar Arsya sambil mengeratkan pelukannya.

"Iya sya, gue ga akan pergi kok gue juga sayang dan cinta sama lo, kita jalan bersama sama ya membangun rumah tangga kita dengan baik dan gue ga mau dengar lagi kata-kata lo yang menyuruh gue untuk pergi dari sisi lo karena mau sebanyak apapun lo ngomong kayak gitu gue ga akan pernah ngelakuinnya"ujar Milka membalas pelukan Arsya.

"Iya mil, gue janji sama lo gue akan berusaha untuk sembuh dan membangun rumah tangga yang baik sama lo, maaf ya kalo tadi kata-kata gue menyakiti hati lo gue cuma ga mau lo menderita berada di sisi gue" ujar Arsya.

"Iya gapapa gue ngerti dan satu yang harus lo ingat gue ga menderita berada disisi lo gue bahagia bahkan sangat bahagia bisa menjadi bagian dalam hidup lo" ujar Milka sambil tersenyum manis pada Arsya.

"Gue juga bahagia karena menjadi bagian dalam hidup lo dan gue juga sangat beruntung karena dipertemukan dengan wanita seperti lo, makasih sekali terimakasih telah menjadi alasan gue untuk sembuh dan penyemangat gue untuk menjalani semua cobaan ini" ujar Arsya sambil membalas senyuman Milka.

"Iya sya sama-sama" ujar Milka.



                              Bersambung
See you next part guys jangan lupa vote and komen babayyyyy✨

Perfect CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang