(7)Kemarahan dan petaka.

5 1 0
                                    

aa-Happy Reading-

Tepat pukul 06.23 pagi Maudya menghentikan motor bututnya di parkiran sekolah.Berbeda dari kemarin,jika kemarin ia memilih naik ojek untuk berangkat sekolah kini ia memilih berangkat menggunakan motor bututnya lantaran tak ingin kejadian kemarin terulang kembali.

Maudya menyapukan pandangannya pada sekelilingnya.Suasana sekolah tampak sepi,hanya beberapa siswa ataupun siswi yang baru saja tiba.

Gadis itu langsung saja meletakkan helmnya dan segera bergegas pergi lantaran tak betah dengan tatapan beberapa siswi yang entah mengapa kali ini auranya sangat berbeda dari sebelumnya.

Memilih mengabaikan.Gadis itu melangkah dengan santai,pandangannya menatap lurus kedepan dengan telinga yang sengaja ia tanamkan agar dapat mendengar bisikkan-bisikkan yang membawa namanya.

'Gilasih gue gak nyangka banget Arsyad yang gantengnya masyaallah mau-mau aja ngebonceng Maudya yang kayak gadjah'

'Kira-kira gimana ya reaksi Maura ntar?'

'pake nanya,ya jelas murka Dong.Secara cowo yang dia incar lebih milih sampah bangkai gajah dari pada dia yang kayak berlian'

'kayaknya ntar kita dapat nonton drama seru nih'

Maudya memejamkan matanya sejenak saat mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.Helaan nafas ia keluarkan saat membayangkan kehidupannya yang kurang damai akan berubah menjadi tak damai.

"HEH GENDUT!!!",seru seorang gadis yang baru saja turun dari mobil mahalnya.

Maura,gadis dengan wajahnya yang dempul penuh akan make up itu berjalan dengan tangan terkepal emosi,tatapannya menatap lurus sosok Maudya yang hanya dapat terdiam dengan santainya.

Hingga setibanya di hadapan Maudya tanpa pikir panjang sebuah tamparan ia layangkan membuat telapak tangan Maura perih panas seketika.

Berbeda dengan Maudya yang baru saja terkena tamparan.gadia itu justru terlihat santai dengan pipinya yang perlahan tampak merah.

Stay cool Maudya.Walau perih kamu gak boleh kelihatan lemah di depan cewe badut Mampang ini. Batin Maudya menyemangati dirinya sendiri.

"Maksud Lo apa??",tanya Maura membuat Maudya mengerutkan keningnya bingung.

Hey?,bukankah yang seharusnya menanyakan itu dirinya?,lantas mengapa justru Maura yang bertanya seperti itu.Bukannya sudah jelas Maura duluan yang menamparnya tanpa basa-basi?.

"Gak kebalik?.Bukannya kamu duluan yang nampar aku mau?"

Maura melebarkan bola matanya,"Gausah banyak omong Lo!!...Maksud Lo apa semalam jalan sama cowo gue?,mau jadi pelakor Lo?"

"Cowo?,siapa?emang cowo kamu siapa?",tanya Maudya pura-pura bingung.

"BEGO YA LO!!!...Udah jelas-jelas cowo gue Arsyad pake nanya segala"

"Oh sorry...Aku nggak tahu kalau Arsyad pacar kamu.Lagian dia yang nawarin aku buat antar pulang,karena posisinya udah malam dan hujan nggak salah kan aku terima tawaran cowo kamu?"

"Lagian dia yang nawarin,harusnya kamu marah ke cowo kamu bukan ke aku,kan dia yang mulai duluan",jelas Maudya dengan senyum tipisnya.

MAUDYA || On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang