-Happy Reading-
Rintik air hujan yang cukup deras dari gelapnya langit malam berhasil menghambat kepulangan sosok gadis bertubuh gempal.
Gadis dengan balutan kaos biru milik ibu bosnya itu terlihat tengah menggosokkan kedua telapak tangan berisinya,mencoba menghalau rasa dingin yang menusuk hingga ke pori-pori tubuhnya.
Sepintas penyesalan mulai bermunculan di benaknya.Andai saja,dirinya mau menerima tawaran Reno dan mbak fiyla untuk pulang bersama,pasti dirinya tak terjebak derasnya hujan.Apalagi kini jam sudah menunjukkan pukul sepuluh malam,yang mana keadaan sekitar sudah sangat amat sepi.Ingin memesan taxi atau ojekpun ia sadar handphonenya tak secanggih handphone kebanyakkan remaja lainnya.
Dan sekarang yang hanya dapat ia lakukan hanyalah menunggu sang kuasa memberi bantuan terhadap hambanya,paling tidak menghentikan hujannya agar dirinya dapat berlari pulang ke rumah walaupun sangat menguras tenaga.Namun tak apa,toh rumahnya tak begitu jauh dengan keberadaannya saat ini.
Maudya tampak menghela nafasnya saat apa yang ia harapkan tak terjadi,terbukti dengan hujan yang semakin lama semakin deras.
Hingga sebuah cahaya motor dari kejauhan berhasil membuat atensi gadis itu teralihkan.
Orang bodoh mana yang naik motor hujan-hujanan tanpa pelindung?.Batinnya.
Hingga kerutan di kening Maudya tampak terlihat jelas tatkala motor itu melaju kearah dirinya.
"Mau meneduh?",gumamnya bertanya pada dirinya sendiri saat motor yang tak asing di penglihatannya itu tampak menghentikan motornya tepat di depan toko milik fiyla.
"Maudya?.Lo ngapain di sini?",tanya si pengendara motor berhasil membuat Maudya melebarkan matanya terkejut.
Bagaimana bisa dunia sekecil ini?.
Perlu Kelian ketahui bahwa si pengendara motor itu ialah salah satu pria yang amat sangat ingin ia hindari.
Ya.Pria itu tak lain ialah Arsyad.
Dan kini pria dengan netra segelap malam itu terlihat tengah turun dari motornya dan berlari menuju kearahnya.
Kepalanya menoleh menatap Maudya yang juga tengah menatapnya.Tatapannya yang tampak lembut dengan penuh kehangatan itu berhasil mengunci Maudya dalam keterdiamannya.
Maudya sontak mengerjap saat melihat lambaian telapak tangan Arsyad di depan wajahnya.
"Kenapa?.Lo pasti nggak nyangka ya ketemu gue di sini?"
"Sama,gue juga ga nyangka sih--"
"Apa itu tandanya kita dipertemukan untuk berteman?",ucap Arsyad heboh berhasil membuat Maudya mengerutkan keningnya bingung.
Hey!!,mengapa pria itu terlihat sokab dan percaya diri sekali?!!.
Melihat keterdiaman Maudya dan wajah bingungnya membuat Arsyad melunturkan senyumnya.Lantas pria itu berdehem sejenak guna menutupi kecanggungannya.
Kembali pada Maudya.Gadis itu memilih mengabaikan pria di sampingnya dengan menatap hujan yang kian semakin lebat.Jujur saja bukannya ia jahat atau tak sopan mengabaikan Arsyad,namun ia merasa sikap Arsyad terhadap dirinya terlalu sokab sekali,belum lagi bully yang ia alami tadi juga salah satu penyebabnya ialah Arsyad,jadi keinginan untuk menjauhi Arsyad sangatlah besar.

KAMU SEDANG MEMBACA
MAUDYA || On Going
Novela Juvenil#Cerita hasil imajinasi author.Plagiat harap menjauh!!! #beberapa part teracak,harap teliti dalam membaca!. Dia Maudya,Maudya Arabella Cantikka.Gadis cantik yang sayangnya memiliki masalah pada tubuhnya,atau lebih tepatnya orang-orang di sekitarnya...