bagian 1 : Aku salah menanggapinya

183 8 1
                                    

Sore hari dengan suasana sejuk, tetesan air yang turun dari berbagai daun menandakan hujan telah berhenti sejak tangisan yang besar.

saat hujan itu reda, beberapa pelanggan di salah satu Cafe di dekat batang pohon yang besar nan sejuk itu keluar. Menarik telapak tangannya, apakah hujan benar - benar berhenti atau terdapat hujan renyai - renyai.

" Oh! benar - benar sudah reda. syukurlah! " Ujarnya dan berjalan meninggalkan Cafe itu.

Perempuan di dalam Cafe menatap beberapa pelanggan, dia duduk di barisan dekat kaca. menatap seorang Pria yang sibuk dengan handphone, Perempuan tersebut tersenyum walaupun dia tahu jika Pria di depan tidak akan menatapnya ketika dia tersenyum manis sekalipun.

" Hujannya sudah berhenti. ayo pulang, Eliot." Mata Perempuan itu berbinar menunggu jawaban dari Eliot, Pria yang berada di depannya.

tatapan mata Eliot berpindah menatap Perempuan di depan lalu beralih lagi ke samping untuk melihat dengan benar, apakah hujan itu benar telah berhenti atau akal - akalan si perempuan untuk mendapati perhatiannya.

" Oh...benar. hujan sudah reda, kalau begitu bergerak dengan cepat, Zoey."

Zoey tersenyum lebar, dia berdiri sembari bersenandung tanpa memikirkan ekspresi dari sang pacar, menatap sinis.

saat mereka berdua telah masuk di dalam mobil, Zoey masih menampilkan senyumannya kepada Eliot. dia mendekati badannya, berharap Eliot paham apa maksud dari Zoey.

Eliot menatap Zoey sekilas, mengabaikan Zoey yang selalu bahagia, tersenyum, bahkan begitu girang bertemu dirinya.

" Apa kita tidak ingin berjalan jalan lagi? katamu kita akan pergi saat hujan telah berhenti."

" Ketika hujan dan kita masuk mobil, suasana sangat bagus dan mendukung untuk kita melakukan jalan - jalan malam." kata Zoey.

" Cukup. sekarang akan malam, aku akan beristirahat, energiku juga sudah tidak ada lagi untuk peduli denganmu sekarang. dan, bisakah kau jangan mendekat denganku? cukup duduk dan diam. " Tegas Eliot beserta tatapannya yang tajam menatap Zoey yang terdiam melihat dirinya.

" Tapi El, langit masih terang belum memasuki waktu gelap. maksudku-"

" Maksudku, kenapa kamu tidak berpikir bagaimana diriku? bagaimana diriku memperlakukan dirimu. apa belum jelas bagaimana caraku? Zoey, ayolah."

" Aku begitu bosan melihat dirimu yang menatapku dengan ekspresi berlebihan. apa maksudmu dengan senyuman yang lebar itu? tidak bisakah kamu menatapku dengan santai tanpa senyuman? itu terlihat menjijikkan."

" Zoey, dulu aku begitu mengagumimu. tapi itu dulu. ketika masuk bertahun tahun tingkahmu begitu aneh, membuatku merasa tidak nyaman dan menjengkelkan ketika berada di dekatmu. kamu paham kan apa yang aku maksud?"

" Apa maksudmu?"

" Kita selesai untuk hari ini dan selamanya." Zoey terdiam mendengar kalimat yang seharusnya Eliot tidak katakan.

di pikirannya, apakah dia terlihat berlebihan ketika excited berada dekat kepada pasangan? lalu, apa yang harus dia lakukan agar Eliot bertahan kepada dirinya, Hatinya menjadi terusik.

tetasan yang sama seperti di hari ini, tetesan bening yang jatuh dan berhenti di pipi itu, bagaikan langit memiliki perasaan yang sama seperti Zoey.

Zoey tidak dapat berbicara untuk membalas, secara garis besar untuk saat itu adalah hubungan sudah selesai sepihak.

hujan yang tadinya sudah reda mulai turun dengan besar, menabrak mobil yang dikendarai oleh Eliot. hingga saat Eliot sudah berada di seberang depan Apartemen Zoey, hujan itu masih saja turun.

Be AnxiousTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang