bagian 11 : Kepada siapa anda berpihak?

24 2 0
                                    

Atmosfer di ruangan besar yang tertutup itu serasa berada di kutub utara. mencekam dan seperti menendang mereka ke arah panasnya di padang pasir. seraya tak bisa menjawab, alih - alih mereka berdua terdiam untuk me2ncari alasan.

lagi dan lagi. Tienno menghela napas, " Dia pergi? "

keduanya mengangguk untuk jawaban dari pertanyaan Tienno. mereka takut untuk menjelaskan di mana temannya berada saat ini dan mereka tidak akan mengatakan bahwa dia sedang bersenang - senang.

" Bahkan kedua orang tuanya sangat bijak dan juga memiliki tajam pikiran. sifatnya pun juga sama, lalu kenapa anak semata wayangnya itu berbeda? " Tanya Tienno kepada dirinya sendiri yang bingung kepada teman anaknya ini.

" Sudah. jangan membahas dia lagi. apa pun yang sudah kalian terima jangan pernah lari. saya tidak ingin mendengar banyaknya aduan tidak pantas tentang kerja sama ini. jika memang kerja sama ini mendapati untung lebih banyak, mau tidak mau saya akan menyetujui. saya berharap banyak kerja sama ini memiliki kesan baik dan tidak mendapatkan reporter yang akan menunggu dari pagi."

Benjamin dan Kyle meneguk salivanya sebelum berkata, " Baik, Terima kasih atas perizinannya."

" Kalian berdua sudah makan siang?"

sekarang, Zoey sedang mengayun - ayun minuman yang dia pesan di Mini Market. benar, dia sedang mengikuti Ethan. hingga sekarang, Laki - Laki itu sedang berdiri dengan baju yang sudah di sediakan dari tempat ia kerja sebagai kasir Mini Market.

walaupun gaji ini tidak seberapa, tetap saja Ethan ambil untuk beasiswanya. Zoey tidak menyangka jika Ethan memiliki pekerjaan ini selain menjadi barita di Cafe. melihat bagaimana kerja keras dari Ethan yang mencari uang untuk melanjutkan pendidikan.

Zoey juga tahu, biaya dari perkuliahan tidaklah murah. apalagi dia yang lulusan Sarjana Hukum di Universitas luar Negri. ya, Universitas yang saat itu Zoey beri tahu kepada kedua orang tuanya. dibiaya penuh oleh Kyle-, tidak. ralat, di biaya penuh oleh keluarga Illbie tanpa diketahui keluarga Illbie.

uang itu murni dari kedua orang tua Kyle, namun keduanya tidak mengetahui uang itu untuk di beri kepada Zoey sebagai uang saku dan lain lainnya keperluan. banyak juga kata - kata yang sudah di keluarkan dari bibir Kyle, salah satunya adalah jangan khawatir, Kak. aku bisa membantumu.

sejauh ini, Zoey sama sekali tidak tahu tentang itu. dia berpikir jika itu adalah uang dari Kyle yang telah mendapatkan pemegang perusahaan. saat itu, Zoey bersungguh - sungguh belajar tentang Hukum. mengambil bagian Hukum Perdata agar di masa depan kelak ia bisa mencapai menjadi Notaris.

walaupun masa depan berkata lain, Zoey tetap bersyukur dia masih bisa mendapatkan pekerjaan.

sampai matahari sudah mulai perlahan turun. Ethan sudah selesai melakukan pekerjaan selama 3 jam dan 3 jam itulah Ethan melihat Zoey yang tertidur di tempat kerjanya. terlebih dia tidur di dalam, tempat di mana orang akan duduk untuk memakan beliannya.

Ethan dapat melihat jelas bagaimana Zoey tidur. matanya yang tertutup menampakkan bulu mata yang lentik dan pajang, bibir yang pink itu tertutup rapat dan pipi gembung karena adanya tubrukan dengan tangannya.

Ethan menjentik kepala Zoey sebanyak 2 kali. " Aku sudah selesai. pergilah, jangan mengganggu mataku."

Zoey mengangkat badannya. kepalanya sakit, dia mengucek mata sembari mengumpulkan banyaknya nyawanya yang sudah melayang. biarpun, dia dengan jelas mendengar apa yang sudah Ethan katakan.

" Apa...apa kau sudah.. selesai? ke mana lagi kita akan pergi?" Tanyanya.

Ethan mengangkat alis kanannya, " Apa maksudmu dengan kata ' kita'? menjengkelkan."

Be AnxiousTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang